Strategi Company Alignment Profile CAP

Lane 2007 menyebutkan strategi segmentasi dapat dibagi menjadi lima kategori, yaitu: a Geografi, mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda, seperti negara, negara bagian, wilayah, propinsi, kota, atau rumah tangga. b Demografi, membagi pasar untuk memilah-milah pasar atas faktor who to buy. Pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel seperi usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan. Variabel demografis merupakan dasar yang paling populer untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan karena lebih mudah diukur daripada variabel lain. c Psikografi, membagi pasar atas faktor why the buy. Pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan gaya hidup atau kepribadian atau nilai. d Behavioral, membagi pasar atas faktor how they buy dan mengacu pada kegiatan perilaku yang terjadi secara kongkret. Pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, atau tanggapan mereka terhadap produk tertentu. e Individual, pasar dianggap sebagai kumpulan individu yang berbeda satu sama lain. Semakin tinggi tingkat persaingan suatu industri, perusahaan dituntut untuk menggunakan variabel yang paling dekat dengan perilaku pembelian, dalam hal ini behavioral atau individual 2 Targeting target yaitu memilih satu atau lebih segmen pasar yang dijadikan target pasar. Strategi yang dilakukan perusahaan, untuk menentukan kepada siapa saja produknya akan dijual, apakah itu ditujukan pada semua orang atau hanya mengambil sekelompok orang pada ceruk pasar tertentu. Kartajaya 2002 mendefinisikan targeting sebagai strategi untuk mengalokasikan sumberdaya secara efektif. Targeting adalah tentang bagaimana cara menempatkan dengan tepat sebuah perusahaan dalam segmen target market yang sudah dipilih sebelumnya. Karena itu targeting disebut sebagai fitting strategy dari sebuah perusahaan 3 Positioning posisi adalah upaya untuk mengkomunikasikan konsep produk yang ditawarkan perusahaan agar masuk ke dalam benak konsumen. Positioning , posisi yang ditempati suatu produk di suatu pasar sebagaimana yang dipersepsi oleh target market, merupakan alasan mengapa suatu produk berada di pasar dan juga alasan bagi pelanggan untuk membeli produk tersebut Wind 1990, diacu dalam Kartajaya 2002. Lebih lanjut Wind menjelaskan bahwa strategi segmentasi dan positioning merupakan dasar untuk melakukan diferensiasi produk, perencanaan dari seluruh program marketing mix dan sebagai sumber daya-sumber daya perusahaan dialokasikan. Kartajaya 2002 mendefinisikan positioning sebagai strategi untuk mengarahkan pelanggan secara kredibel. Positioning adalah tentang bagaimana membangun rasa kepercayaan, percaya diri dan kompetensi untuk pelanggan. Jika perusahaan memiliki elemen-elemen tersebut pelanggan akan merasakan kehadiran perusahaan atau produk di dalam benak meraka. Karena itu, positioning adalah tentang being strategy perusahaan atau produk di benak pelanggan.

3.2.1.2. Taktik

Taktik pemasaran dalam kerangka kerja Strategic Marketing Plus 2000 meliputi diferensiasi, bauran pemasaran, dan penjualan. 1 Diferensiasi menurut Kotler 2002 adalah semua usaha yang dilakukan oleh perusahaan agar produk yang ditawarkan mempunyai suatu perbedaan yang positif di mata pelanggan dan berbeda dari yang ditawarkan pesaing. Lebih lanjut Kotler menyebutkan terdapat empat sumber utama suatu perusahaan dapat melakukan diferensiasi, yaitu melalui product, service, people, dan image . Sebagai elemen taktik pemasaran pertama, diferensiasi harus menciptakan sebuah perbedaan sejati dan produk yang khas bagi pelanggan. Produk bukan hanya dipersepsikan berbeda oleh pelanggan, tetapi harus benar-benar berbeda dalam hal konten, konteks, dan infrastruktur. 2 Bauran pemasaran dipopulerkan oleh Jerome McCarthy. Konsep bauran pemasaran lebih dikenal dengan 4P yaitu Product Produk, Price Harga, Place Tempat, Promotion Promosi. Bauran pemasaran 4P tersebut menggambarkan pandangan perusahaan sebagai penjual tentang alat-alat pemasaran yang dapat digunakan untuk mempengaruhi pembeli. Masing- masing alat pemasaran tersebut harus dirancang supaya dapat memberikan manfaat bagi pelanggan. a Produk. Menurut Kotler 2005 produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan. Produk harus ditetapkan dan disediakan secara tepat bagi pasar yang dituju, sehingga memuaskan konsumennya, sekaligus meningkatkan keuntungan jangka panjang perusahaan melalui peningkatan penjualan dan peningkatan pangsa pasar. b Harga. Harga mengkomunikasikan posisi nilai yang dimaksudkan perusahaan tersebut kepada pasar tentang produk dan mereknya Kotler 2005. Salah satu prinsip dalam penentuan harga adalah menitikberatkan pada kemauan pembeli untuk harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutupi semua biaya dan menghasilkan laba. c Tempat. Tempat atau pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Melalui kegiatan distribusi yang tepat, perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing competitive advantage . d Promosi. Pada kegiatan promosi meliputi dua hal yang harus diperhatikan yaitu komunikasi pemasaran dan promotional mix. Komunikasi pemasaran mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik, sedangkan promotional mix merupakan kombinasi strategi dari variabel-variabel periklanan, personal selling , dan alat promosi lainnya, yang semuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan. Kartajaya 2002 menyebutkan bahwa marketing mix adalah mengintegrasikan tawaran offers, logistik logistics, dan komunikasi communication. Tawaran dari perusahaan , terdiri dari produk dan harga, harus diintegrasikan secara baik dengan logistik termasuk saluran distribusi dan komunikasi untuk menciptakan sebuah kekuatan pemasaran