itu dalam jangka panjang perusahaan akan berkonsentrasi menjadi supplier sayuran organik di seluruh ritel yang ada di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Produk yang ditawarkan kepada setiap konsumen adalah sama. Namun mengingat produk pertanian termasuk sayuran merupakan produk standar, dimana
hampir tidak ada perbedaan antara sayuran merek GiGa Organic dengan merek lainnya, perusahaan berusaha menampilkan keunggulan GiGa Organic lainnya.
Diantaranya adalah keanekaragaman jenis sayuran yang ditawarkan. Perusahaan mampu menyediakan 80 jenis sayuran organik, namun dengan berdasarkan
frekwensi pembelian konsumen, hanya 33 jenis sayuran yang selalu tersedia secara kontinu. Selain itu unsur pembeda yang ditawarkan PT GiGa kepada
masing-masing konsumen adalah dengan membedakan tata cara pengemasan pada masing-masing ritel atau agen.
Rencana pemasaran yang digunakan untuk masing-masing pelanggan juga berbeda. Hal ini disesuaikan dengan karakteristik pelanggan dari masing-masing
ritel. Pada ritel Superindo, perusahaan menyediakan gerobak sayur, banner, dan leaflet
, sedangkan pada Harvey Nichols, Kem Chick hanya menggunakan banner sebagai media promosi. Khusus agen tidak menggunakan media apapun karena
sayuran dipasarkan dengan merek agen tersebut. Perubahan kondisi sosial ekonomi akan berdampak pada gaya hidup dan
daya beli konsumen, selain itu kebijakan Pemerintah yang mendukung kelangsungan pertanian organik dalam program “Go Organic 2010” dan SNI No.
01-6729-2002 yang mengatur tatacara bertani organik diperkirakan akan meningkatkan permintaan konsumen terhadap sayuran organik. Peningkatan
permintaan akan meningkatkan kondisi persaingan yang ditandai dengan semakin banyaknya pendatang baru yang potensial. Perubahan-perubahan ini akan
mempengaruhi kelangsungan usaha PT GiGa. Manajemen sangat memahami hal ini dan menyadari bahwa setiap perubahan pada salah satu sistem pemasaran akan
berdampak pada komponen sistem pemasaran lainnya. Salah satu rencana pemasaran pihak manajemen adalah memperluas pasar
sayuran organik di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Oleh karena itu manajemen mulai mempersiapkan kemungkinan perubahan pada setiap komponen pemasaran.
Manajemen mencari supplier-supplier baru, untuk meminimalkan ketergantungan
pada salah satu supplier saja. Manajemen juga melakukan pengamatan lingkungan terhadap lingkungan persaingan dalam industri sayuran organik. Pesaing-pesaing
memasuki pasar ritel yang sama sehingga berpotensi mempengaruhi permintaan konsumen terhadap produk GiGa Organic. Saat ini terdapat lima perusahaan yang
menjadi pesaing potensial PT GiGa yaitu Parung Farm, Real Organic, Berkah Organic, Bukit Organic dan Organic Land. Untuk mengatasi keberadaan pesaing
tersebut, manajemen berupaya melakukan strategi pemasaran yang kreatif dan inovatif. Manajemen juga melakukan pendekatan terhadap ritel-ritel lainnya untuk
membuka kemungkinan penetrasi pasar di waktu mendatang.
6.3.2. Organisasi Pemasaran Terpadu
Nilai total organisasi pemasaran terpadu adalah 5,2 skala 1-6, dengan demikian mekanisme pemasaran perusahaan termasuk dalam kategori superior.
PT GiGa telah memiliki keterpaduan dan pengendalian formal atas fungsi-fungsi pemasaran utama dan koordinasi dan kerjasama diarahkan menjadi lebih efektif.
PT GiGa memiliki empat divisi yaitu Divisi Pemasaran, Divisi Keuangan, Divisi Pengadaan Barang dan Quality Control, dan Divisi Operasional. Tiap divisi
bekerja sesuai dengan tugas dan wewenangnya dan saling bekerjasama antar divisi untuk mencapai tujuan perusahaan. Selain rapat mingguan, masing-masing
divisi sering melakukan diskusi nonformal untuk membahas kendala, kemajuan dan strategi kerja yang tengah dijalankan.
PT GiGa mampu menyediakan 80 jenis sayuran organik yang sering dikonsumsi, sehingga pengembangan produk baru mengarah pada produk organik
non sayuran. Pengembangan produk baru ini dilakukan dengan mengamati peluang dan disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Saat ini PT GiGa tengah
mengembangkan produk baru yaitu herbs organik oregano, thyme, basil, marjoram dan lemon balm. Herbs organik adalah tanaman yang mengalami
proses pengeringan dan pengolahan, kemudian dikemas dalam bentuk botol ukuran 25 gram. Herbs kerap digunakan kaum ekspatriat sebagai bumbu masakan
asing. Keberadaannya di Indonesia masih terbatas dan harganya relatif tinggi.
6.3.3. Informasi Pemasaran yang Memadai
Nilai rata-rata atribut informasi pemasaran yang memadai mencapai 4,3 skala 1-6 menunjukkan bahwa informasi pemasaran yang dimiliki manajemen
telah sangat baik. Manajemen mengetahui kondisi pelanggan, kemajuan penjualan pelanggan reseller melalui kunjungan store maupun ke head office masing-masing
ritel. Dalam satu bulan manajemen dapat melakukan empat kali kunjungan store. Store
yang dikunjungi dipilih secara acak. Apabila terdapat store yang „bermasalah‟ maka kunjungan terhadap store tersebut akan diprioritaskan.
Kunjungan ke head office dapat dilakukan dua minggu sekali bersamaan dengan penukaran faktur dan pembayaran. Dari kunjungan-kunjungan tersebut
manajemen dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan pelanggan selain itu memperoleh informasi pasar yang berguna sebagai input dalam
penyusunan strategi pemasaran mendatang. Bagian pemasaran juga melakukan penjajakan terhadap agen dan ritel non
pelanggan namun berpotensi menjadi pelanggan di masa mendatang. Tahapan penjajakan yaitu 1 Telemarketing, menyusun jadwal pertemuan 2 Survey,
pencarian informasi mengenai calon konsumen 3 Kunjungan toko, penawaran kerjasama dan 4 Follow up, konfirmasi hasil penjajakan. Penjajakan terhadap
agen dan ritel dilakukan untuk membuka peluang kerjasama dan mengetahui potensi penjualan dari pasar ritel diluar pelanggan PT GiGa saat ini.
6.3.4. Orientasi Strategis
Strategi pemasaran yang telah dilaksanakan oleh manajemen PT GiGa tergolong sangat baik, hal ini dapat diamati dari nilai rata-rata atribut orientasi
strategis sebesar 4,3 skala 1-6. Manajemen membuat rencana pemasaran dan rencana jangka panjang yang terperinci. Rencana pemasaran meliputi strategi,
taktik dan nilai yang akan diterapkan oleh perusahaan dalam satu tahun ke depan. Perusahaan saat ini bertindak sebagai supplier di 14 store ritel 12 strore
Superindo, 1 Kem Chick, dan 1 Harvey Nichols dan lima agen di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Perusahaan berusaha menjalin hubungan baik dengan pelanggan
karena perusahaan memiliki rencana jangka panjang untuk menjadi supplier pada seluruh store Superindo yang ada di wilayah Jakarta 44 store maupun di ritel-
ritel lainnya.