Bentuk Perusahaan Mekanisme Operasional

memilih target pasar ritel dan agen yang berlokasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Pasar sayuran organik diperkirakan masih terbuka lebar diikuti dengan situasi persaingan sudah cukup kuat. Untuk mengantisipasi hal tersebut perusahaan berusaha melakukan promosi kepada pelanggan reseller maupun konsumen akhir. Promosi kepada reseller dengan cara pendekatan persuasif, sedangkan kepada konsumen akhir dilakukan secara kreatif dan inovatif misalnya dengan menghadirkan gerobak sayur dan standing banner pada store-store Superindo. Perusahaan berusaha memfokuskan kegiatannya pada penjualan produk yang lebih baik dari pesaing, juga melakukan diferensiasi produk sesuai kebutuhan pelanggan. PT GiGa menggunakan merek GiGa Organic untuk membentuk asosiasi tertentu di benak konsumen dan menunjukkan kualitas. Namun penggunaan merek PT GiGa belum optimal karena belum disertakan pada seluruh aktivitas penjualan. PT GiGa menganggap pelayanan sebagai bagian dari penjualan dan untuk memuaskan konsumen. Untuk mewujudkan hal tersebut, SDM PT GiGa telah memiliki struktur organisasi yang datar dan melakukan kerjasama antar fungsi yang lebih intensif.

6.2. Competitive Setting Profile CSP

Hasil audit Competitive Setting Profile CSP PT GiGa adalah 3,4 skala 1-5 dengan standar deviasi 0,2. Nilai standar deviasi ≤ 0,5 memberi indikasi bahwa responden telah memiliki pemahaman dan persepsi yang sama sehingga hasil yang diperoleh dapat dipercaya. Competitive Setting Profile CSP menganalisis profil lingkungan bisnis yang terdiri atas tiga bagian yaitu permintaan pelanggan C1, pesaing C3, dan perubahan C4.

6.2.1. Permintaan Pelanggan

Permintaan pelanggan C2 menggambarkan kondisi persaingan ditinjau dari segi pelanggan. Hasil audit permintaan pelanggan PT GiGa menghasilkan nilai 3,6 skala 1-5 dengan standar deviasi 0,2. Berdasarkan nilai tersebut, diperkirakan bahwa permintaan pelanggan pada masa mendatang besar. Perusahaan harus menciptakan produk sayuran yang berkualitas yang mampu memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan. Tiga dimensi yang diukur untuk melihat permintaan pelanggan adalah tercerahkan, tahu informasi, dan berkemampuan. Tabel 15 . Hasil Audit Permintaan Pelanggan Komponen R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 Rata- rata SDev Tercerahkan A 5,0 5,0 5,0 4,0 4,0 5,0 5,0 5,0 4,8 0,5 B 2,0 2,0 2,0 3,0 3,0 2,0 2,0 2,0 2,3 0,5 C 5,0 4,0 5,0 4,0 5,0 5,0 5,0 5,0 4,8 0,5 Nilai rata-rata 3,9 0,5 Tahu Informasi A 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 0,0 B 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 0,0 C 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 0,0 Nilai rata-rata 3,7 0,0 Berkemampuan A 3,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,0 2,1 0,4 B 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 3,0 0,0 C 5,0 5,0 5,0 4,0 5,0 5,0 5,0 5,0 4,9 0,4 Nilai rata-rata 3,9 0,2 Nilai total rata-rata 3,6 0,2 R1-R8: Responden yang mengisi kuesioner CSP

6.2.1.1. Tercerahkan

Pelanggan yang tercerahkan adalah pelanggan yang mempunyai pandangan ke depan, lebih rasional serta sanggup mempengaruhi pelanggan lain. Dengan perolehan nilai rata-rata 3,9 skala 1-5 pelanggan PT GiGa termasuk tercerahkan. Pelanggan telah memiliki pandangan ke depan. Pelanggan agen menjual sayuran organik untuk memenuhi permintaan konsumen pada saat ini. Sedangkan sebagian besar pelanggan khususnya pelanggan ritel menjual sayuran organik karena melihat adanya peluang pasar yang besar di masa mendatang. Pelanggan ritel menyadari bahwa pasar sayuran organik berkembang pesat ditandai dengan semakin banyak orang yang memiliki pengetahuan mengenai manfaat mengkonsumsi sayuran organik dan menganggap kesehatan sebagai asset. Konsumen sangat memperhatikan segala sesuatu yang dikonsumsi dan bersedia membayar lebih mahal demi mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Konsumen dengan karakteristik demikian merupakan konsumen yang sangat potensial di masa mendatang. Baik pelanggan ritel maupun agen bertindak sebagai reseller yang sangat memperhatikan kontinuitas produk, oleh karena itu sebagian besar reseller