Lima komponen penting yang harus diamati dalam instrument Marketing Effectiveness Review
MER yaitu 1 Filosofi pelanggan Customer Philosophy, 2 Organisasi pemasaran yang terintegrasi Integrated Marketing Organization
, 3
Informasi pasar yang memadai Adequate Marketing Information
, 4
Orientasi strategis Strategic Orientation
, 5
Efisiensi operasional Operational Efficiency. Bobot dari setiap pertanyaan mempunyai tiga pilihan yaitu 0 nol, 1 satu, dan 2
dua. Bobot 0 nol diberikan pada kategori yang tidak efektif sedangkan bobot
2 dua diberikan pada kategori sangat efektif. Untuk memudahkan pemahaman sejauh mana efektivitas pemasaran, masing-masing sumberdaya pemasaran yang
menjadi atribut MER harus dianalisa. Tabel 12 merupakan kategori efektivitas masing-masing atribut.
Tabel 12. Panduan Kategori Atribut Pemasaran Perusahaan
Skor interval Kategori pemasaran
0 - ≤ 1
Tidak Efektif ≥ 1 - ≤ 2
Kurang Efektif ≥ 2 – ≤ 3
Sedang ≥ 3 - ≤ 4
Baik ≥ 4 - ≤ 5
Sangat Baik ≥ 5 - ≤ 6
Superior Sumber: Rangkuti 2002
Kemudian skor setiap jawaban tersebut dijumlahkan agar diperoleh suatu nilai yang disebut Marketing Efficiency Index MEI. MEI memiliki skala 0-30
yang menunjukkan efektifitas pemasaran yang telah dilakukan perusahaan.
Tabel 13.
Kategori Efektifitas Perusahaan
Indeks Interval Kategori Pemasaran
0-5 Tidak efektif
6-10 Kurang efektif
11-15 Cukup efektif
16-20 Baik
21-25 Sangat baik
26-30 Luar biasa
Sumber: Rangkuti 2002
V DESKRIPSI PT GILLAND GANESHA DIVISI AGROBISNIS 5.1. Lokasi
PT Gilland Ganesha Divisi Agrobisnis berlokasi di Komplek Bumi Sentosa Raya A16-8, Cibinong Bogor. Pemilihan lokasi perusahaan dilakukan
secara sengaja karena Cibinong terletak tidak terlalu jauh dari sumber pasokan sayuran Darmaga, Cipanas, Cisarua dan konsumen yang berada di wilayah
Jakarta dan sekitarnya. Dengan demikian lokasi perusahaan akan memudahkan aktivitas perusahaan sebagai supplier sayuran organik.
5.2. Sejarah dan Perkembangan
Latar belakang pendirian PT Gillang Ganesha Divisi Agrobisnis PT GiGa adalah peran strategis sektor pertanian sebagai penyedia pangan nasional
serta tingginya angka permintaan produk pertanian. Hal ini menandakan bahwa sektor pertanian memiliki potensi sangat besar untuk berkembang. Potensi sektor
pertanian ini telah menarik perhatian Singo Grup, sebuah grup yang berkecimpung dalam bidang konsultasi pendidikan, Informasi Teknologi serta
bidang perdagangan. Kemudian pada awal tahun 2007, Singo Grup membuka anak perusahaan baru yaitu PT Gilland Ganesha Divisi Agrobisnis PT GiGa.
PT GiGa berspesialisasi sebagai supplier sayuran organik. Pemilihan sayuran organik sebagai komoditas utama karena PT GiGa ingin mewujudkan
suatu sistem sistem budidaya yang selaras dengan alam. Sistem budidaya sayuran organik bersifat ramah lingkungan karena diusahakan tanpa menggunakan pupuk
dan obat-obatan kimia. Selain itu memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi daripada sayuran dengan sistem budidaya konvensional sehingga lebih
menguntungkan bagi perusahaan maupun petani produsen. Pada awalnya, PT GiGa bekerja sama dengan Tangkolo Farm, perusahaan
yang berkonsentrasi pada budidaya sayuran organik. Tangkolo Farm memiliki lahan seluas 14 Hektar yang terletak di Gunung Halimun, Sukabumi. Lahan ini
ditanam berbagai jenis sayuran organik yang jumlahnya mencapai 80 jenis sayuran. Tangkolo Farm sebagai pemilik lahan bertanggung jawab untuk
mengadakan input produksi sedangkan PT GiGa bertanggung jawab pada
penanganan pasca panen, quality control dan distribusi. Sayuran-sayuran ini kemudian dipasarkan dengan merek Tangkolo Farm.
Manajemen PT GiGa dan Tangkolo Farm bekerja sama untuk memperluas pasar. Manajemen gabungan ini berhasil memperoleh banyak pelanggan ritel
diantaranya Hero, Giant, Foodmart, Hypermart yang berlokasi di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Namun kerjasama antara PT GiGa dan Tangkolo Farm hanya
berlangsung selama sepuluh bulan Periode Februari – Desember 2008. Adanya
konflik internal antara manajeman PT GiGa dan Tangkolo Farm menyebabkan kerjasama tidak dapat dilanjutkan.
Pasca kerjasama dengan Tangkolo Farm, PT GiGa memutuskan untuk memupuk kemandirian perusahaan. Terhitung sejak bulan Januari 2009 PT GiGa
bertindak sebagai supplier sayuran organik kepada pelanggan reseller pelanggan yang memasarkan kembali. Berkat kerjasama seluruh manajemen, PT GiGa
secara perlahan namun pasti kembali menunjukkan eksistensi sebagai pelaku dalam industri sayuran organik.
PT GiGa menangani sendiri mulai dari pengadaan hingga distribusi sayuran organik. PT GiGa tidak memiliki lahan sehingga untuk memenuhi
kebutuhan sayuran organik, PT GiGa menjalin kerjasama dengan empat pedagang besar sayuran organik selanjutnya disebut sebagai mitra tani di
wilayah Darmaga, Cipanas dan Cisarua. Mitra tani mendapat sayuran organik dari para petani organik di wilayah Darmaga, Cisarua dan Cipanas. Divisi Quality
Control PT GiGa secara berkala melakukan pengecekan kualitas sayuran-sayuran
untuk menjaga kualitas sayuran yang dijual. Selanjutnya sayuran mendapatkan penanganan pasca panen yang meliputi penyortiran, pembersihan, grading dan
pengemasan. Sayuran dipasarkan dengan merek GiGa Organic. Beberapa jenis sayuran GiGa Organic ini telah mendapat sertifikat Asli
Tanaman Organik dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Jawa Barat. Sertifikasi dilakukan pada pakcoy, wortel, dan cabe hijau. Alasan pemilihan tiga jenis
sayuran tersebut karena dianggap mampu mewakili sayuran jenis lainnya. Pakcoy memiliki tingkat klorofil paling tinggi, wortel umbi-umbian dengan tingkat
kandungan air yang tinggi, dan cabe hijau dalam budidaya konvensional sarat akan penggunaan pestisida.