2.1. Pengertian Pertanian
Pengertian pertanian menurut adalah suatu proses produksi yang khas yang didasarkan atas proses-proses pertumbuhan tanaman dan hewan Mosher
1965, diacu dalam Nasoetion 1990. Nasoetion 1990 menyebutkan bahwa pertanian adalah suatu usaha untuk mengadakan suatu ekosistem buatan yang
bertugas menyediakan bahan makanan bagi manusia. Sedangkan Sutanto 2002 mengartikan pertanian sebagai kegiatan menanami tanah dengan tanaman yang
nantinya menghasilkan sesuatu yang dapat dipanen, dan merupakan campur
tangan manusia terhadap tetumbuhan asli dan daur hidupnya. 2.2. Pengertian Pertanian Organik
Pertanian organik menurut IFOAM International Federation of Organic Agriculture Movements
adalah sistem pertanian yang holistik yang mendukung dan mempercepat biodiversiti, siklus biologi dan aktivitas biologi tanah. Pertanian
organik menurut Departemen Pertanian adalah sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, dengan cara mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas
agro-ekosistem secara alami, sehingga menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan. SNI No. 01-6729-2002 mendefinisikan
pertanian organik sebagai kegiatan usaha tani secara menyeluruh sejak proses produksi prapanen sampai proses pengolahan hasil pascapanen yang bersifat
ramah lingkungan dan dikelola secara alami tanpa penggunaan bahan kimia sintetis dan rekayasa genetika, sehingga menghasilkan produk yang sehat dan
bergizi.
2.2.1. Tujuan Pertanian Organik
Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan produsen dan
konsumennya serta tidak merusak lingkungan. Oleh karena itu, dalam proses budidaya pertanian organik harus selaras dengan alam sehingga tercipta
keseimbangan ekologi, keanekaragaman varietas, serta keharmonian dengan iklim dan lingkungan sekitar. Cara yang ditempuh untuk mewujudkan sistem produksi
pertanian organik adalah dengan mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan agrokimia bahan-bahan kimia sintetis untuk pertanian.
Tujuan pertanian organik terbagi menjadi dua yaitu tujuan jangka panjang dan tujuan jangka pendek.
Tujuan jangka panjang yang akan dicapai pada pengembangan pertanian organik:
1 Melindungi dan melestarikan keragaman hayati serta fungsi keragaman dalam
bidang pertanian. 2
Memasyarakatkan kembali budaya organik yang sangat bermanfaat dalam mempertahankan dan meningkatkan produktivitas lahan sehingga menunjang
kegiatan budidaya pertanian yang berkaitan penelitian pertanian organik kelanjutan.
3 Membatasi terjadinya pencemaran lingkungan hidup akibat residu pestisida
dan pupuk serta bahan kimia lainnya. 4
Mengurangi ketergantungan petani terhadap masukan dari luar yang berharga mahal dan menyebabkan pencemaran lingkungan.
5 Meningkatkan usaha konservasi tanah dan air, serta mengurangi masalah
erosi akibat pengolahan tanah yang intensif. 6
Mengembangkan dan mendorong kembali munculnya teknologi pertanian organik yang telah dimiliki petani secara turun menurun, merangsang
kegiatan penelitian pertanian organik oleh lembaga penelitian dan universitas. 7
Membantu meningkatkan kesehatan masyarakat dengan cara menyediakan produk pertanian bebas pestisida, residu pupuk, dan bahan kimia peranian
lainnya. 8
Meningkatkan peluang pasar produk organik, baik domestik maupun global dengan jalan menjalin kemitraan antara petani dan pengusaha yang bergerak
dalam bidang pertanian. Tujuan jangka pendek yang akan dicapai melalui pengembangan pertanian
organik adalah sebagai berikut: 1
Ikut serta mensukseskan program pengentasan kemiskinan melalui peningkatan pemanfaatn peluang pasar dan ketersediaan lahan petani yang
sempit. 2
Mengembangkan agribisnis dengan jalan menjalin kemitraan antara petani sebagai pengusaha dan para pengusaha.
3 Membantu menyediakan produk pertanian bebas residu bahan kimia
pertanian lainnya dalam rangka ikut meningkatkan kesehatan masyarakat. 4
Mengembangkan dan meningkatkan minat petani pada kegiatan budidaya organik baik sebagai mata pencaharian utama maupun sampingan yang
mampu meningkatkan pendapatan tanpa menimbulkan terjadinya kerusakan lingkungan.
5 Mempertahankan dan melestarikan produktivitas lahan, sehingga lahan
mampu berproduksi secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang dan mendatang.
2.2.2. Prinsip Pertanian Organik