Nilai rata-rata atribut informasi pemasaran yang memadai mencapai 4,3 skala 1-6 menunjukkan bahwa informasi pemasaran yang dimiliki manajemen
telah sangat baik. Manajemen mengetahui kondisi pelanggan, kemajuan penjualan pelanggan reseller melalui kunjungan store maupun ke head office masing-masing
ritel. Dalam satu bulan manajemen dapat melakukan empat kali kunjungan store. Store
yang dikunjungi dipilih secara acak. Apabila terdapat store yang „bermasalah‟ maka kunjungan terhadap store tersebut akan diprioritaskan.
Kunjungan ke head office dapat dilakukan dua minggu sekali bersamaan dengan penukaran faktur dan pembayaran. Dari kunjungan-kunjungan tersebut
manajemen dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan pelanggan selain itu memperoleh informasi pasar yang berguna sebagai input dalam
penyusunan strategi pemasaran mendatang. Bagian pemasaran juga melakukan penjajakan terhadap agen dan ritel non
pelanggan namun berpotensi menjadi pelanggan di masa mendatang. Tahapan penjajakan yaitu 1 Telemarketing, menyusun jadwal pertemuan 2 Survey,
pencarian informasi mengenai calon konsumen 3 Kunjungan toko, penawaran kerjasama dan 4 Follow up, konfirmasi hasil penjajakan. Penjajakan terhadap
agen dan ritel dilakukan untuk membuka peluang kerjasama dan mengetahui potensi penjualan dari pasar ritel diluar pelanggan PT GiGa saat ini.
6.3.4. Orientasi Strategis
Strategi pemasaran yang telah dilaksanakan oleh manajemen PT GiGa tergolong sangat baik, hal ini dapat diamati dari nilai rata-rata atribut orientasi
strategis sebesar 4,3 skala 1-6. Manajemen membuat rencana pemasaran dan rencana jangka panjang yang terperinci. Rencana pemasaran meliputi strategi,
taktik dan nilai yang akan diterapkan oleh perusahaan dalam satu tahun ke depan. Perusahaan saat ini bertindak sebagai supplier di 14 store ritel 12 strore
Superindo, 1 Kem Chick, dan 1 Harvey Nichols dan lima agen di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Perusahaan berusaha menjalin hubungan baik dengan pelanggan
karena perusahaan memiliki rencana jangka panjang untuk menjadi supplier pada seluruh store Superindo yang ada di wilayah Jakarta 44 store maupun di ritel-
ritel lainnya.
Untuk mewujudkan rencana jangka panjang tersebut perusahaan melakukan penyusunan dan pelaksanaan strategi pemasaran yang jelas dan
inovatif. Salah satunya dengan menghadirkan gerobak sayur di setiap store Superindo. Gerobak sayur pertama kali dihadirkan di Superindo Cibinong, dimana
PT GiGa bertindak sebagai main supplier. Kehadiran gerobak sayur menyebabkan peningkatan signifikan pada penjualan sayuran organik di store tersebut.
Superindo Cibinong mengalami peningkatan prestasi penjualan antar store Superindo dari peringkat 25 ke peringkat 4. Keberhasilan ini diikuti dengan
permintaan head officer PT Lion Superindo untuk menghadirkan gerobak sayur di seluruh store Superindo. PT GiGa juga diminta untuk menjadi main supplier di
Superindo Cibubur. Ritel Harvey Nichols pernah meminta disediakan gerobak sayur, akan tetapi sesuai kesepakatan antara pihak PT GiGa dengan PT Lion
Superindo bahwa pengadaan gerobak sayuran hanya untuk ritel Superindo, maka permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi.
Perusahaan juga melakukan aktivitas-aktivitas strategis lainnya seperti memberikan penawaran khusus pada waktu-waktu tertentu. Panen raya
menyebabkan jumlah sayuran melimpah, maka untuk mengantisipasi over supply perusahaan melakukan penawaran tanpa merubah harga jual misal buy one get one
free . Perusahaan juga berpartisipasi dalam acara-acara yang diselenggarakan oleh
pelanggan ritel. Bentuk partisipasi misalnya memberikan potongan harga khusus pada acara tersebut.
Kehadiran pendatang baru yang mempertajam situasi persaingan, perubahan kondisi ekonomi, tingkat pendidikan, gaya hidup dan daya beli
masyarakat menunjukkan bahwa industri sayuran organik memiliki dinamika yang cukup tinggi. Pihak-pihak yang terlibat di dalamnya dituntut untuk
melakukan perencanaan yang matang, baik rencana strategis, rencana jangka panjang, maupun rencana kontingensi. Perencanaan kontingensi yaitu suatu
perencanaan yang menyiapkan skenario berdasarkan situasi yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Manajemen PT GiGa telah melakukan pemikiran
kontingensi-kontingensi penting dan membuat rencana kontingensi agar dapat bertahan dalam setiap kondisi yang terjadi.