Harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN berpengaruh terhadap impor jagung Indonesia dari China dengan arah negatif. Namun respon impor
jagung Indonesia dari China terhadap harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN adalah inelastis baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka
panjang. Impor jagung Indonesia dari China t-1 juga berpengaruh terhadap impor jagung Indonesia dari China dengan arah positif. Hal ini berarti ada tenggang
waktu yang cukup bagi impor jagung Indonesia dari China untuk menyeseuaikan diri dalam merespon perubahan ekonomi.
Tabel 24. Hasil Estimasi Parameter Impor Jagung Indonesia dari China
Variabel Parameter
Estimasi Elastisitas
Prob | �|
Label Variabel SR
LR
Intersep 516 443.10000
0.02575 Intersep HRJMINA
t
-164.80900 -0.21917
-0.31907 0.12820 Harga riil jagung impor
Indonesia dari non ASEAN
DJI
t
-DJI
t-1
0.01210 0.01229
0.01789 0.46865 Perubahan permintaan
jagung Indonesia MJIC
t-1
0.31310 0.07565 Impor jagung Indonesia
dari China t-1 Prob F: 0.19240
R
2
: 0.20634 Dw: 1.91271 Dh: -
Keterangan: T araf α = 0.15
Perubahan permintaan jagung Indonesia tidak berpengaruh terhadap impor jagung Indonesia dari China dengan arah positif. Hal ini mengindikasikan bahwa
peningkatan permintaan jagung tidak akan meningkatkan impor jagung Indonesia dari China.
6.2.7.5. Impor Jagung Indonesia dari Amerika Serikat
Tabel 25 menyajikan bahwa hasil estimasi persamaan impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat mempunyai nilai R
2
sebesar 0.10. Hal ini menunjukan bahwa variabel-variabel penjelas dalam persamaan dapat
menjelaskan dengan cukup baik variabel endogennya. Sebesar 10.00 persen impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat dapat dijelaskan oleh variabel-variabel
harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN, kelebihan permintaan jagung Indonesia, perubahan pendapatan nasional per kapita, dan impor jagung Indonesia
dari Amerika Serikat t-1. Impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat tidak dipengaruhi oleh
perubahan pendapatan nasional per kapita dan kelebihan permintaan jagung Indonesia dengan arah positif. Hal ini mengindikasikan bahwa pendapatan
nasional per kapita dan permintaan jagung tidak dapat dijadikan tolok ukur dalam menurunkan impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat. Selanjutnya, impor
jagung Indonesia dari Amerika Serikat t-1 juga tidak berpengaruh terhadap impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat dengan arah positif. Hal ini berarti tidak
ada tenggang waktu yang cukup bagi impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat untuk menyeseuaikan diri dalam merespon perubahan ekonomi.
Tabel 25. Hasil Estimasi Parameter Impor Jagung Indonesia dari Amerika Serikat
Variabel Parameter
Estimasi Elastisitas
Prob | �|
Label Variabel SR
LR
Intersep 67 904.62000
0.15505 Intersep HRJMINA
t
-24.98940 -0.18077
-0.23873 0.24890 Harga riil jagung
impor Indonesia dari non ASEAN
DJI
t
-SJI
t
0.00594 -0.02953
-0.03900 0.44620 Kelebihan
permintaan jagung Indonesia
GDPKAPI
t
- GDPKAPI
t-1
63 004 343.00000 0.34402
0.45432 0.15010 Perubahan
pendapatan nasional per kapita
MJIAS
t-1
0.24278 0.16890 Impor jagung
Indonesia dari Amerika Serikat t-1
Prob F: 0.71050 R
2
: 0.10152 Dw: 1.95684 Dh= -
Keterangan: T araf α = 0.15
Harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN juga tidak berpengaruh terhadap impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat dengan arah
negatif. Hal ini menunjukan bahwa ketergantungan impor Indonesia dari Amerika Serikat sangat tinggi sehingga peningkatan harga riil jagung impor Indonesia dari
non ASEAN tidak akan menurunkan impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat.
6.2.7.6. Impor Jagung Indonesia dari Non ASEAN
Berdasarkan analisis yang dibangun dalam kurun waktu 1986 sampai 2010, diperoleh bahwa rata-rata pangsa impor jagung dari China, Argentina, dan
Amerika Serikat adalah sebesar 70.03 persen, sedangkan rata-rata pangsa impor negara sisa non ASEAN hanya sebesar 29.97 persen. Hal ini mengindikasikan
bahwa impor Indonesia dari ketiga negara tersebut sangat besar proporsinya dan mampu mewakili impor jagung dari berbagai negara sisa non ASEAN ke
Indonesia.