VII. DAMPAK PERUBAHAN FAKTOR INTERNAL DAN
EKSTERNAL TERHADAP PENAWARAN DAN PERMINTAAN JAGUNG
7.1. Hasil Validasi Model
Hasil validasi model menunjukan bahwa variabel endogen yang memiliki nilai RMSPE 1-30 sebesar 53.85 persen, berkisar antara 31-60 sebesar 11.54
persen, 60 sebesar 23.08 persen, dan yang tidak dapat digunakan sebesar 11.53 persen. Selain itu, variabel endogen yang memiliki nilai U-Theil 30 sebesar
73.08 persen dan 30 sebesar 26.92 persen. Berdasarkan kondisi tersebut, sebagian besar persamaan di dalam model memiliki daya prediksi yang baik dan
valid untuk melakukan simulasi historis .
7.2. Dampak Perubahan Faktor Internal dan Eksternal terhadap Penawaran dan Permintaan Jagung
Evaluasi dampak perubahan faktor internal dan eksternal terhadap penawaran dan permintaan jagung di Indonesia dibatasi pada perubahan variabel
endogen yang terkait dengan pengukuran kesejahteraan pelaku ekonomi, yaitu produksi jagung, harga jagung di tingkat petani, harga jagung eceran, harga
jagung pedagang besar, permintaan jagung untuk konsumsi langsung, permintaan jagung untuk industri pakan, jumlah dan harga impor jagung Indonesia. Skenario
simulasi yang dilakukan terdiri dari perubahan faktor internal dan eksternal.
7.2.1. Faktor Internal
Skenario simulasi perubahan faktor internal terdiri dari tarif impor jagung, harga eceran pupuk urea, dan harga jagung di tingkat petani. Berikut diuraikan
dampak masing-masing skenario simulasi terhadap penawaran dan permintaan jagung.
7.2.1.1. Tarif Impor Jagung
Perubahan tarif impor jagung dilakukan empat simulasi, yaitu: 1 penghapusan tarif impor jagung Indonesia dari negara AFTA, 2 tarif impor
jagung Indonesia dari negara AFTA sebesar 5 persen, 3 penghapusan tarif impor jagung Indonesia dari negara non AFTA, dan 4 tarif impor jagung Indonesia dari
negara non AFTA sebesar 5 persen. Dampak perubahan tarif impor jagung disajikan pada Tabel 31.
Tabel 31. Dampak Perubahan Tarif Impor Jagung Terhadap Penawaran dan Permintaan Jagung di Indonesia Tahun 2003-2010