Uji Statistik METODE PENELITIAN

f. Impor Jagung Indonesia dari Sisa Negara selain ASEAN TMJINAs MJRONAs HRJMINAs EXRIASs –TMJINAb MJRONAb HRJMINAb EXRIASs

4. Kesejahteraan Pelaku Pasar

Net surplus = Perubahan surplus produsen + perubahan surplus konsumen + perubahan penerimaan pemerintah dari tarif impor jagung dimana: b = Nilai dasar s = Nilai simulasi DJK = Permintaan jagung untuk konsumsi langsung Ton DJP = Permintaan jagung untuk industri pakan Ton EXRIAS = Nilai tukar riil Indonesia terhadap Amerika Serikat RpUS HRJEI = Harga riil jagung eceran Indonesia RpKg HRJPI = Harga riil jagung di tingkat petani RpKg HRJPBI = Harga riil jagung pedagang besar Indonesia RpKg HRJMIA = Harga riil jagung impor Indonesia dari ASEAN USTon HRJMINA = Harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN USTon MJIT = Impor jagung Indonesia dari Thailand Ton MJIM = Impor jagung Indonesia dari Myanmar Ton MJROA = Impor jagung Indonesia dari sisa ASEAN Ton MJIC = Impor jagung Indonesia dari China Ton MJIAS = Impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat Ton MJRONA = Impor jagung Indonesia dari sisa non ASEAN Ton TMJIA = Tarif impor jagung Indonesia dari ASEAN TMJINA = Tarif impor jagung Indonesia dari non ASEAN QJI = Produksi jagung Indonesia Ton

V. KERAGAAN PASAR JAGUNG INDONESIA

5.1. Perkembangan Luas Areal, Produktivitas, dan Produksi Jagung Indonesia

Perkembangan luas areal, produktivitas, dan produksi jagung di Indonesia periode 2001 sampai 2010 disajikan pada Tabel 7. Luas areal tanaman jagung di Indonesia berkembang secara berfluktuasi dengan rata-rata luas areal sekitar 3.60 juta Ha dan peningkatan rata-rata laju luas areal sebesar 2.76 persen per tahun. Tabel 7. Perkembangan Luas Areal, Produktivitas, dan Produksi Jagung di Indonesia Tahun 2001-2010 Tahun Luas Areal 000 Ha Produktivitas TonHa Produksi 000 Ton 2001 3 285.90 2.85 9 348.39 2002 3 126.80 3.09 9 655.56 2003 3 358.50 3.24 10 884.90 2004 3 356.90 3.34 11 225.47 2005 3 626.00 3.45 12 524.20 2006 3 345.80 3.47 11 609.93 2007 3 630.30 3.66 13 286.90 2008 4 001.70 4.08 16 318.93 2009 4 160.70 4.24 17 628.89 2010 4 131.70 4.44 18 328.22 Rata-rata 3 602.43 3.59 13 081.14 Laju Tahun 2.76 5.10 8.07 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2006, 2010 diolah Dari aspek produktivitas tampaknya produktivitas jagung di Indonesia masih sangat rendah mencapai 3.59 ton per ha, walaupun cenderung meningkat sebesar 5.10 persen per tahun. Masih rendahnya produktivitas menggambarkan bahwa penggunaan benih jagung hibrida di tingkat petani masih rendah, di samping cara pemeliharaanya belum intensif Kariyasa, 2003. Produksi jagung selama kurun waktu 2001 sampai 2010 menunjukan perkembangan yang relatif meningkat dengan rata-rata laju sebesar 8.07 persen per tahun. Produksi jagung merupakan perkalian antara luas areal dan produktivitas jagung. Tampaknya peningkatan produksi jagung di Indonesia lebih banyak ditentukan oleh adanya perbaikan produktivitas daripada peningkatan luas areal tanaman jagung Edward, 2008. Secara teknis, upaya untuk peningkatan produksi jagung dan pendapatan petani dapat dilakukan dengan melalui efisiensi usaha tani dengan mengarahkan pada penekanan biaya produksi atau peningkatan produktivitas Kementerian Pertanian, 2012. Upaya peningkatan produksi juga dapat dilakukan dengan melalui perbaikan teknologi produksi di tingkat petani Malian, 2004.

5.2. Perkembangan Ekspor, Impor, dan Penawaran Jagung Indonesia

Kebutuhan jagung domestik periode 2001 sampai 2010 belum terpenuhi oleh produksi jagung domestik Tabel 8. Kondisi ini ditunjukan dengan status Indonesia dalam perdagangan jagung dunia sebagai net importir selama periode tersebut. Tabel 8. Perkembangan Ekspor, Impor, dan Penawaran Jagung Indonesia Tahun 2001-2010 Tahun Ekspor a Impor a Net x-m 000 Ton Kebutuhan b 000 Ton Volume 000 Ton Pangsa c Volume 000 Ton Pangsa d 2001 90.50 0.97 1 684.75 16.37 -1 594.27 10 293.71 2002 16.31 0.17 3 157.19 29.25 -3 140.88 10 793.32 2003 33.70 0.31 3 954.76 32.45 -3 921.07 12 188.43 2004 32.68 0.29 1 470.28 11.96 -1 437.60 12 289.96 2005 54.01 0.43 185.61 1.47 -131.60 12 655.80 2006 28.07 0.24 958.90 7.18 -930.83 13 357.17 2007 101.74 0.77 1 271.68 9.16 -1 169.94 13 887.11 2008 107.00 0.66 277.92 1.68 -170.92 16 498.47 2009 62.58 0.35 336.28 1.88 -273.71 17 905.11 2010 41.95 0.23 1 527.53 9.69 -1 485.58 15 761.30 Rata-rata 568.50 0.44 1 482.49 12.11 -1 425.64 13 563.04 Laju Tahun 25.78 19.20 78.75 68.69 113.13 5.16 Sumber: a FAO, 2012 diolah b Produksi + Impor – Ekspor + Stok t-1 Keterangan: c Persentase terhadap produksi dalam negeri d Persentase terhadap kebutuhan dalam negeri Rata-rata impor jagung Indonesia sebesar 1.48 Juta Ton dan mengalami peningkatan sebesar 78.75 persen per tahun. Pola ketersediaan komoditas jagung tidak didukung dengan laju produksi jagung sehingga impor jagung meningkat dengan tajam Dermoredjo et al., 2012. Berdasarkan pangsanya terhadap kebutuhan dalam negeri memang relatif masih kecil 12.11 persen, namun tanpa ada upaya untuk memacu produksi jagung dalam negeri, volume dan pangsa impor jagung mempunyai potensi untuk terus meningkat mengingat peningkatan kebutuhan dalam negeri lebih cepat dari peningkatan produksinya.

5.3. Perkembangan Penggunaan Jagung di Indonesia

Secara umum penggunaan jagung di Indonesia dikelompokan menjadi tiga yaitu: 1 konsumsi langsung, 2 industri pakan, dan 3 kebutuhan lainnya. Perkembangan penggunaan jagung di Indonesia periode 2001 sampai 2010 menunjukan rata-rata penggunaan jagung untuk industri pakan relatif lebih sedikit yaitu 835 ribu ton per tahun atau hanya 6.00 persen dari total penggunaan jagung Tabel 9. Rata-rata laju volume jagung untuk industri pakan meningkat sebesar 7.83 persen per tahun, sedangkan rata-rata laju pangsa jagung menurun 0.01 persen per tahun. Tabel 9. Perkembangan Penggunaan Jagung di Indonesia Tahun 2001-2010 Tahun Konsumsi Langsung Industri Pakan Kebutuhan Lain Volume 000 Ton Pangsa Volume 000 Ton Pangsa Volume 000 Ton Pangsa 2001 7 841.00 76.18 618.00 6.00 1 834.00 17.82 2002 7 130.00 68.13 628.00 6.00 2 708.00 25.87 2003 8 065.00 68.16 710.00 6.00 3 057.00 25.84 2004 8 114.00 68.12 715.00 6.00 3 083.00 25.88 2005 8 633.00 68.21 759.00 6.00 3 264.00 25.79 2006 4 493.00 33.63 802.00 6.00 8 066.00 60.37 2007 9 603.00 68.81 837.00 6.00 3 516.00 25.19 2008 11 461.00 68.98 997.00 6.00 4 157.00 25.02 2009 12 506.00 69.54 1 079.00 6.00 4 400.00 24.46 2010 13 337.00 66.47 1 204.00 6.00 5 525.00 27.53 Rata-rata 9 118.00 65.62 835.00 6.00 3 961.00 28.38 Laju Tahun 12.44 4.46 7.83 -0.01 23.07 14.48 Sumber: Kementerian Pertanian, 2012 diolah Penggunaan jagung terbesar adalah kebutuhan untuk konsumsi langsung. Penggunaan jagung untuk konsumsi langsung hampir sekitar 9.12 Juta Ton atau 65.62 persen dari total penggunaan jagung Indonesia. Penggunaan jagung untuk konsumsi langsung memiliki rata-rata laju volume dan pangsa yang meningkat sebesar 12.44 persen per tahun dan 4.46 persen per tahun.

5.4. Perkembangan Produksi pada Lima Negara Produsen Utama Dunia

Pada tingkat dunia, produsen jagung utama dunia adalah Amerika Serikat Tabel 10. Dalam periode 2001 sampai 2010, rata-rata pangsa produksi jagung Amerika Serikat sebesar 39.18 persen terhadap total produksi jagung dunia, dengan jumlah produksi yang cenderung meningkat 3.63 persen per tahun.