Besarnya peningkatan permintaan jagung Indonesia pada S1 sebesar 0.02 persen dan S3 sebesar 0.01 persen. Peningkatan permintaan jagung Indonesia disebabkan
oleh penurunan harga jagung eceran dan pedagang besar. Penurunan harga jagung impor Indonesia dari ASEAN S1 dan non
ASEAN S3 akan menyebabkan impor jagung Indonesia dari ASEAN dan non ASEAN meningkat. Peningkatan impor jagung Indonesia akan meningkatkan
impor jagung dunia. Peningkatan impor jagung dunia memiliki pengaruh yang kecil terhadap harga jagung dunia.
S2 akan berdampak pada penurunan penawaran jagung Indonesia sebesar 0.01 persen akibat penurunan produksi jagung, sedangkan S4 akan berdampak
pada peningkatan penawaran jagung Indonesia akibat peningkatan impor jagung lebih besar dari penurunan produksi jagung. Penurunan produksi jagung pada S2
dan S4 disebabkan oleh penurunan produktivitas dan luas areal jagung. S2 dan S4 akan berdampak pada peningkatan permintaan jagung Indonesia baik permintaan
jagung untuk konsumsi langsung maupun industri pakan. Peningkatan permintaan jagung untuk konsumsi langsung disebabkan oleh penurunan harga jagung eceran,
sedangkan peningkatan permintaan jagung untuk industri pakan disebabkan oleh penurunan harga jagung pedagang besar.
S2 dan S4 akan berdampak pada peningkatan impor jagung Indonesia baik impor jagung Indonesia dari ASEAN maupun non ASEAN. Peningkatan impor
jagung Indonesia akan meningkatkan impor jagung dunia, namun peningkatan impor jagung dunia memiliki pengaruh yang kecil terhadap harga jagung dunia.
7.2.1.2. Harga Eceran Pupuk Urea dan Harga Jagung di Tingkat Petani
Dampak perubahan harga eceran pupuk urea dan harga jagung di tingkat petani disajikan pada Tabel 32. S5 dan S6 akan berdampak pada peningkatan
penawaran jagung Indonesia yaitu 1.54 persen pada S5 dan 9.61 persen pada S6. Peningkatan penawaran jagung Indonesia disebabkan oleh peningkatan produksi
jagung, adapun peningkatan produksi jagung disebabkan oleh peningkatan luas areal dan produktivitas jagung. Pada S6, peningkatan luas areal dan produktivitas
jagung disebabkan oleh peningkatan harga jagung di tingkat petani sebesar 10 persen, sedangkan pada S5 peningkatan luas areal jagung disebabkan oleh
penurunan harga eceran pupuk urea sebesar 10 persen.
Tabel 32. Dampak Perubahan Harga Eceran Pupuk Urea dan Harga Jagung di Tingkat Petani terhadap Penawaran dan Permintaan
Jagung di Indonesia Tahun 2003-2010
No. Variabel
Endogen
Satuan Nilai Dasar
Perubahan S5
S6 1. AJI
Ha 3766270.00000
0.93514 1.92750
2. YJI TonHa
3.48250 0.82699
8.97631 3. QJI
Ton 13179233.00000
1.75641 10.94666
4. SJI Ton
14705471.00000 1.54215
9.61042 5. DJK
Ton 9691554.00000
0.02166 0.13157
6. DJP Ton
856934.00000 0.00000
0.00023 7. DJI
Ton 14931988.00000
0.01406 0.08541
8. HRJPI RpKg
1684.50000 -0.04156
10.00000 9. HRJPBI
RpKg 1466.30000
0.00000 0.00000
10. HRJEI RpKg
2939.10000 -2.07887
-14.65755 11. HRJMIA
USTon 925.00000
-0.01081 -0.06486
12. HRJMINA USTon
579.10000 0.00000
-0.03454 13. MJIT
Ton 113068.00000
-2.49584 -15.55515
14. MJIM Ton
12358.80000 -1.68139
-10.61430 15. MJIA
Ton 127258.00000
-2.38020 -14.85093
16.. MJIC Ton
712316.00000 0.00253
0.01039 17. MJIAS
Ton 150185.00000
-1.12461 -7.05996
18. MJINA Ton
1456695.00000 -0.11471
-0.72280 19. MJI
Ton 1583953.00000
-0.29673 -1.85788
20. XJAS Ton
49815453.00000 -0.00026
-0.00109 21. XJAG
Ton 12857962.00000
-0.00002 -0.00005
22. XJW Ton
96495215.00000 -0.00014
-0.00057 23. MJJ
Ton 16516697.00000
0.00002 0.00010
24. MJKS Ton
8467946.00000 0.00006
0.00025 25. MJW
Ton 97104385.00000
-0.00483 -0.03027
26. HRJW USTon
131.00000 0.00000
0.00000
Keterangan: S5 = Penurunan harga eceran pupuk urea sebesar 10 persen
S6 = Peningkatan harga jagung di tingkat petani sebesar 10 persen
S5 dan S6 akan berdampak pada peningkatan permintaan jagung Indonesia baik permintaan jagung untuk konsumsi langsung maupun industri pakan.
Peningkatan permintaan jagung Indonesia pada S5 0.01 persen lebih kecil dibandingkan dengan S6 0.08 persen. Peningkatan permintaan jagung untuk
konsumsi langsung pada S5 dan S6 disebabkan oleh penurunan harga jagung eceran, sedangkan peningkatan permintaan jagung untuk industri pakan pada S6
disebabkan penurunan harga jagung pedagang besar. Peningkatan produksi jagung Indonesia akan menyebabkan penurunan impor jagung Indonesia sebesar 0.30
persen pada S5 dan 1.86 persen pada S6. Penurunan impor jagung Indonesia akan menurunkan impor jagung dunia, namun penurunan impor jagung dunia memiliki
pengaruh yang kecil terhadap penurunan harga jagung dunia.