5.3. Perkembangan Penggunaan Jagung di Indonesia
Secara umum penggunaan jagung di Indonesia dikelompokan menjadi tiga yaitu: 1 konsumsi langsung, 2 industri pakan, dan 3 kebutuhan lainnya.
Perkembangan penggunaan jagung di Indonesia periode 2001 sampai 2010 menunjukan rata-rata penggunaan jagung untuk industri pakan relatif lebih sedikit
yaitu 835 ribu ton per tahun atau hanya 6.00 persen dari total penggunaan jagung Tabel 9. Rata-rata laju volume jagung untuk industri pakan meningkat sebesar
7.83 persen per tahun, sedangkan rata-rata laju pangsa jagung menurun 0.01 persen per tahun.
Tabel 9. Perkembangan Penggunaan Jagung di Indonesia Tahun 2001-2010
Tahun Konsumsi Langsung
Industri Pakan Kebutuhan Lain
Volume 000 Ton
Pangsa Volume
000 Ton Pangsa
Volume 000 Ton
Pangsa 2001
7 841.00 76.18
618.00 6.00
1 834.00 17.82
2002
7 130.00 68.13
628.00 6.00
2 708.00 25.87
2003 8 065.00
68.16 710.00
6.00 3 057.00
25.84
2004
8 114.00 68.12
715.00 6.00
3 083.00 25.88
2005
8 633.00 68.21
759.00 6.00
3 264.00 25.79
2006
4 493.00 33.63
802.00 6.00
8 066.00 60.37
2007 9 603.00
68.81 837.00
6.00 3 516.00
25.19
2008
11 461.00 68.98
997.00 6.00
4 157.00 25.02
2009
12 506.00 69.54
1 079.00 6.00
4 400.00 24.46
2010
13 337.00 66.47
1 204.00 6.00
5 525.00 27.53
Rata-rata 9 118.00
65.62 835.00
6.00 3 961.00
28.38 Laju Tahun
12.44 4.46
7.83 -0.01
23.07 14.48
Sumber: Kementerian Pertanian, 2012 diolah
Penggunaan jagung terbesar adalah kebutuhan untuk konsumsi langsung. Penggunaan jagung untuk konsumsi langsung hampir sekitar 9.12 Juta Ton atau
65.62 persen dari total penggunaan jagung Indonesia. Penggunaan jagung untuk konsumsi langsung memiliki rata-rata laju volume dan pangsa yang meningkat
sebesar 12.44 persen per tahun dan 4.46 persen per tahun.
5.4. Perkembangan Produksi pada Lima Negara Produsen Utama Dunia
Pada tingkat dunia, produsen jagung utama dunia adalah Amerika Serikat Tabel 10. Dalam periode 2001 sampai 2010, rata-rata pangsa produksi jagung
Amerika Serikat sebesar 39.18 persen terhadap total produksi jagung dunia, dengan jumlah produksi yang cenderung meningkat 3.63 persen per tahun.
Tabel 10. Perkembangan Produksi pada Lima Negara Produsen Utama Dunia Tahun 2001-2010
000 Ton
Tahun Negara
Dunia AS
China Brazil
Mexico Argentina
Indonesia
2001 241 375
114 254 41 955
20 134 15 359
9 348 615 534
2002 227 765
121 497 35 933
19 298 14 712
9 656 604 872
2003 256 227
115 998 48 327
20 701 15 045
10 885 645 165
2004 299 874
130 434 41 788
21 670 14 951
11 225 728 971
2005 282 261
139 498 35 113
19 339 20 483
12 524 713 616
2006 267 501
151 731 42 662
21 893 14 446
11 610 706 839
2007 331 175
152 419 52 112
23 513 21 755
13 287 789 927
2008 307 142
166 032 58 933
24 320 22 017
16 319 829 105
2009 332 549
164 108 50 720
20 143 13 121
17 629 820 539
2010 316 165
177 541 55 364
23 302 22 677
18 328 850 445
Rata-rata 286 203
143 351 46 291
21 431 17 457
13 081 730 501
Pangsa 39.18
19.62 6.34
2.93 2.39
1.79 100.00
Laju Tahun
3.63 5.15
4.73 2.18
9.91 8.07
3.80 Sumber: FAO, 2012 diolah
Produsen jagung dunia terbesar kedua adalah China dengan pangsa sebesar 19.62 persen terhadap total produksi jagung dunia dan produksi yang
cenderung meningkat yaitu 5.15 persen per tahun. Produsen jagung terbesar berikutnya adalah Brazil, Mexico, dan Argentina dengan pangsa masing-masing
6.34 persen, 2.93 persen, dan 2.39 persen. Sementara itu, pangsa produksi Indonesia terhadap produksi jagung dunia pada periode yang sama hanya sebesar
1.79 persen.
5.5. Perkembangan Ekspor Jagung pada Lima Negara Eksportir Utama Dunia
Negara-negara produsen jagung utama dunia tidak secara otomatis menjadi negara eksportir jagung utama dunia selain Amerika Serikat Tabel 11.
Hal ini dikarenakan kebutuhan jagung di dalam negerinya cukup besar, sehingga kegiatan memproduksi jagung diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri Kariyasa, 2003. Negara eksportir jagung utama dunia adalah Amerika Serikat. Pada
periode 2001 sampai 2010, pangsa Amerika Serikat dalam perdagangan jagung dunia sangat besar yaitu 52.66 persen terhadap total ekspor jagung dunia. Oleh
karena itu, volume perdagangan jagung dunia sangat tergantung dari produksi, kebutuhan serta kebijakan Amerika Serikat dalam perdagangan jagung dunia.