Gambaran Umum Penggunaan Jagung Domestik

Tabel 5. Lanjutan No. Peneliti dan Judul Tujuan Metode Hasil sepuluh persen, tarif impor daging ayam 25 persen dan peningkatan tarif impor jagung 25 persen berdampak terhadap prilaku ketiga pasar jagung, pakan dan daging ayam. 2. Solihati Diyan Timor 2008Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Impor Jagung di Indonesia 1. Mengkaji perkembangan produksi, konsumsi, dan impor jagung di Indonesia. 2. Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi produksi jagung di Indonesia. 3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi impor jagung di Indonesia. Analisis deskriptif dan kuantitatif. Analisis kuantitatif dengan model persamaan simultan yang menggunakan metode 2SLS 1. Kondisi produksi jagung di Indonesia selama periode tahun 1985-2005 meningkat secara fluktuatif karena peningkatan luas areal dan produkstivitas, konsumsi jagung mengalami peningkatan terutama konsumsi untuk industri. Maka dari itu meskipun produksi jagung meningkat tetapi impor jagung Indonesia mengalami peningkatan yang cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan industri pakan. 2. Analisis faktor produksi pada taraf nyata 5 persen berdasarkan variabel utama yang mempengaruhi produksim yaitu luas areal pann dan produktivitas jagung. 3. Analisis impor jagung memberikan informasi bahwa variabel harga impor jagung Indonesia dan jumlah impor tahun sebelumnya berpengaruh terhadap jumlah impor jagung Indonesia. 3. Triana Dewi Hapsari, M. Muslich M, Nuhfil Hanani AR, dan Rini Dwi Astuti 2009Dampak Konversi Jagung sebagai Etanol di Pasar Dunia terhadap Ketersediaan Jagung di Indonesia 1. Menganalisis perilaku pasar domestik dan pasar dunia jagung. 2. Menganalisis dampak konversi jagung menjadi etanol terhadap ketersediaan jagung di Indonesia. 3. Menyusun kebijakan untuk meningkatkan ketersediaan jagung di Indonesia. Model persamaan simultan yang menggunakan metode 2SLS 1. Model menunjukan keterkaitan perilaku antara pasar domestik dan pasar dunia melalui variabel harga impor. Jika harga jagung dunia meningkat maka harga impor meningkat, jumlah impor menurun, dan harga domestik meningkat. 2. Konversi jagung menjadi etanol di pasar dunia menurunkan ketersediaan jagung di Indonesia dan meningkatkan pangsa produksi domestik dalam memasok ketersediaan jagung. 3. Alternatif kebijakan pemerintah berupa subsidi pupuk dan tarif impor mampu meningkatkan produksi sehingga pangsa produksi domestik untuk memasok ketersediaan jagung meningkat. Tetapi peningkatan produksi ini belum mampu meningkatkan ketersediaan jagung di pasar domestik. 15 Tabel 5. Lanjutan No. Peneliti dan Judul Tujuan Metode Hasil 4. Ari Supriyatna 2007Analisis Integrasi Pasar Jagung Dunia dengan Pasar Jagung dan Daging Ayam Ras Domestik, serta Pengaruh Tarif Impor Jagung dan Harga Minyak Mentah Dunia 1. Menganalisis integrasi pasar jagung dunia dengan pasar jagung dan daging ayam ras domestik. 2. Menganalisis pengaruh kebijakan tarif impor jagung dan kenaikan harga minyak mentah dunia terhadap integrasi pasar tersebut Metode deskriptif dan kuantitatif. Metode kuantitatif dengan model vector autoregression VAR 1. Hasil integrasi antara ketiga pasar yang dianalisis menunjukan bahwa integrasi pasar terjadi pada pasar jagung dunia dengan pasar jagung dan pasar daging ayam ras domestik. 2. Harga minyak mntah dunia tidak berpengaruh secara signifikan terhadap integrasi pasar jagung dunia dengan pasar jagung dan daging ayam ras domestik karena tidak mempengaruhi variabel harga jagung dunia dan domestik, serta harga daging ayam ras domestik. Pemberlakuan tarif impor tidak mempengaruhi harga jagung domestik tetapi mempengaruhi pasar daging ayam ras domestik. Tabel 6. Penelitian Terdahulu tentang Dampak Tarif Impor No. Peneliti dan Judul Tujuan Metode Hasil 1. Erwidodo, Hermanto dan Pudjihastuti 2003Impor Jagung: Perlukan Tarif Impor Diberlakukan? Jawaban Analisis Simulasi 1. Mengetahui apakah pemerintah perlu untuk menerapkan tarif impor jagung. 2. Mengetahui besarnya tingkat tarif impor yang harus dikenakan, dan 3. Bagaimana dampak dari setiap pilihan tingkat tarif terhadap kesejahteraan konsumen, produsen, penerimaan pemerintah, dan net walfare dari industri perjagungan. Analisis pada tingkat makro dengan menggunakan partial walfare analysis 1. Usahatani jagung Indonesia masih menguntungkan dan mampu bersaing dengan jagung impor. Kebijakan tarif impor bukan satu-satunya instrumen untuk memberikan insentif kepada petani. Penetapan tarif impor yang terlalu tinggi justru menjadi kontra produktif, menyebabkan inefisiensi alokasi sumberdaya pertanian, meningkatkan harga produk turunan dari jagung serta membebani konsumen dan perekonomian nasional. 2. Darsono 2009 Analisis Dampak Pengenaan Tarif Impor Kedelai bagi Kesejahteraan Masyarakat 1. Menganalisis pengenaan tarif impor kedelai dan dampak kebijaksanaan tersebut terhadap kesejahteraan produsen, konsumen, penerimaan pemerintah, dan efek kesejahteraan masyarakat secara umum Metode analisis Classical Welfare Analisys CWA 1. Penetapan tarif impor kedelai sebesar 10 persen adalah keputusan kebijakan yang baik karena dampak perbaikan surplus produsen, penerimaan pemerintah, dan kesejahteraan masyarakat lebih besar dibandingkan dengan penurunan surplus konsumen. 16