nasional per kapita dan permintaan jagung tidak dapat dijadikan tolok ukur dalam menurunkan impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat. Selanjutnya, impor
jagung Indonesia dari Amerika Serikat t-1 juga tidak berpengaruh terhadap impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat dengan arah positif. Hal ini berarti tidak
ada tenggang waktu yang cukup bagi impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat untuk menyeseuaikan diri dalam merespon perubahan ekonomi.
Tabel 25. Hasil Estimasi Parameter Impor Jagung Indonesia dari Amerika Serikat
Variabel Parameter
Estimasi Elastisitas
Prob | �|
Label Variabel SR
LR
Intersep 67 904.62000
0.15505 Intersep HRJMINA
t
-24.98940 -0.18077
-0.23873 0.24890 Harga riil jagung
impor Indonesia dari non ASEAN
DJI
t
-SJI
t
0.00594 -0.02953
-0.03900 0.44620 Kelebihan
permintaan jagung Indonesia
GDPKAPI
t
- GDPKAPI
t-1
63 004 343.00000 0.34402
0.45432 0.15010 Perubahan
pendapatan nasional per kapita
MJIAS
t-1
0.24278 0.16890 Impor jagung
Indonesia dari Amerika Serikat t-1
Prob F: 0.71050 R
2
: 0.10152 Dw: 1.95684 Dh= -
Keterangan: T araf α = 0.15
Harga riil jagung impor Indonesia dari non ASEAN juga tidak berpengaruh terhadap impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat dengan arah
negatif. Hal ini menunjukan bahwa ketergantungan impor Indonesia dari Amerika Serikat sangat tinggi sehingga peningkatan harga riil jagung impor Indonesia dari
non ASEAN tidak akan menurunkan impor jagung Indonesia dari Amerika Serikat.
6.2.7.6. Impor Jagung Indonesia dari Non ASEAN
Berdasarkan analisis yang dibangun dalam kurun waktu 1986 sampai 2010, diperoleh bahwa rata-rata pangsa impor jagung dari China, Argentina, dan
Amerika Serikat adalah sebesar 70.03 persen, sedangkan rata-rata pangsa impor negara sisa non ASEAN hanya sebesar 29.97 persen. Hal ini mengindikasikan
bahwa impor Indonesia dari ketiga negara tersebut sangat besar proporsinya dan mampu mewakili impor jagung dari berbagai negara sisa non ASEAN ke
Indonesia.
Pada kurun waktu 1986 sampai 2010, rata-rata pangsa impor jagung Indonesia dari China, Argentina, dan Amerika Serikat terhadap masing-masing
sebesar 50.06 persen, 10.76 persen, dan 9.21 persen. Hal ini menunjukan bahwa pada kurun waktu tersebut China merupakan negara non ASEAN yang
mengekspor jagung terbesar ke Indonesia.
6.2.7.7. Impor Jagung Indonesia
Impor jagung Indonesia merupakan persamaan identitas dari impor jagung Indonesia dari ASEAN ditambah dengan impor jagung Indonesia dari non
ASEAN. Hal tersebut menunjukan bahwa setiap perubahan kebijakan atau perubahan faktor lain yang mempengaruhi impor jagung Indonesia dari ASEAN
dan impor jagung Indonesia dari non ASEAN akan mempengaruhi impor jagung Indonesia. Selanjutnya perubahan impor jagung Indonesia akan memberikan
pengaruh kepada variabel endogen lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan analisis yang dibangun dalam kurun waktu 1986 sampai
2010, diperoleh bahwa rata-rata pangsa impor jagung Indonesia dari ASEAN dan impor jagung Indonesia dari non ASEAN adalah sebesar 6.45 persen dan 93.55
persen.
6.2.8. Ekspor Impor Jagung Dunia Ekspor Jagung
6.2.8.1. Ekspor Jagung Amerika Serikat
Tabel 26 menyajikan bahwa persamaan ekspor jagung Amerika Serikat mempunyai nilai R
2
sebesar yaitu 0.17. Hal ini menunjukan bahwa variabel- variabel penjelas dalam persamaan dapat menjelaskan dengan cukup baik variabel
endogennya. Sebesar 17.00 persen ekspor jagung Amerika Serikat dapat dijelaskan oleh variabel-variabel harga riil jagung dunia, produksi jagung
Amerika Serikat t-1, dan ekspor jagung Amerika Serikat t-1. Ekspor jagung Amerika Serikat dipengaruhi oleh produksi jagung
Amerika Serikat t-1 dengan arah positif. Namun respon ekspor jagung Amerika Serikat terhadap produksi jagung Amerika Serikat t-1 adalah inelastis baik dalam
jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Peningkatan satu persen produksi jagung Amerika Serikat t-1 akan meningkatkan ekspor jagung Amerika Serikat