Jumlah tunggakan atas pinjaman pemerintah harus disajikan 16 Dalam restrukturisasi utang melalui modifikasi persyaratan 32

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.10 PSAP 09 - 12 sekuritas tersebut atau karena memenuhi persyaratan untuk penyelesaian 1 oleh permintaan pemegangnya maka selisih antara harga perolehan kembali 2 dan nilai tercatat netonya harus disajikan pada Laporan Operasional dan 3 diungkapkan pada Catatan atas Laporan Keuangan sebagai bagian dari pos 4 kewajiban yang berkaitan. 5 63. Apabila harga perolehan kembali adalah sama dengan nilai 6 tercatat carrying value maka penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo 7 dianggap sebagai penyelesaian utang secara normal, yaitu dengan 8 menyesuaikan jumlah kewajiban dan aset yang berhubungan. 9 64. Apabila harga perolehan kembali tidak sama dengan nilai tercatat 10 carrying value maka, selain penyesuaian jumlah kewajiban dan aset yang 11 terkait, jumlah perbedaan yang ada juga disajikan dalam Laporan Operasional 12 pada pos SurplusDefisit dari Kegiatan Non Operasional dan diungkapkan pada 13 Catatan atas Laporan Keuangan. 14 T T U U N N G G G G A A K K A A N N 15

65. Jumlah tunggakan atas pinjaman pemerintah harus disajikan 16

dalam bentuk Daftar Umur aging schedule Kreditur pada Catatan atas 17 Laporan Keuangan sebagai bagian pengungkapan kewajiban. 18 66. Tunggakan didefinisikan sebagai jumlah tagihan yang telah jatuh 19 tempo namun pemerintah tidak mampu untuk membayar jumlah pokok danatau 20 bunganya sesuai jadwal. Beberapa jenis utang pemerintah mungkin mempunyai 21 saat jatuh tempo sesuai jadwal pada satu tanggal atau serial tanggal saat debitur 22 diwajibkan untuk melakukan pembayaran kepada kreditur. 23 67. Praktik akuntansi biasanya tidak memisahkan jumlah tunggakan 24 dari jumlah utang yang terkait dalam lembar muka face laporan keuangan. 25 Namun informasi tunggakan pemerintah menjadi salah satu informasi yang 26 menarik perhatian pembaca laporan keuangan sebagai bahan analisis kebijakan 27 dan solvabilitas satu entitas. 28 68. Untuk keperluan tersebut, informasi tunggakan harus diungkapkan 29 di dalam Catatan atas Laporan Keuangan dalam bentuk Daftar Umur Utang. 30 R R E E S S T T R R U U K K T T U U R R I I S S A A S S I I U U T T A A N N G G 31

69. Dalam restrukturisasi utang melalui modifikasi persyaratan 32

utang, debitur harus mencatat dampak restrukturisasi secara prospektif 33 sejak saat restrukturisasi dilaksanakan dan tidak boleh mengubah nilai 34 tercatat utang pada saat restrukturisasi kecuali jika nilai tercatat tersebut 35 melebihi jumlah pembayaran kas masa depan yang ditetapkan dengan 36 persyaratan baru. Informasi restrukturisasi ini harus diungkapkan pada 37 Catatan atas Laporan Keuangan sebagai bagian pengungkapan dari pos 38 kewajiban yang terkait. 39 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.10 PSAP 09 - 13 70. Restrukturisasi dapat berupa: 1 a Pembiayaan kembali yaitu mengganti utang lama termasuk tunggakan 2 dengan utang baru; atau 3 b Penjadwalan ulang atau modifikasi persyaratan utang yaitu mengubah 4 persyaratan dan kondisi kontrak perjanjian yang ada. Penjadwalan utang 5 dapat berbentuk: 6 1 Perubahan jadwal pembayaran, 7 2 Penambahan masa tenggang, atau 8 3 Menjadwalkan kembali rencana pembayaran pokok dan bunga yang 9 jatuh tempo danatau tertunggak. 10 71. Jumlah bunga harus dihitung dengan menggunakan tingkat bunga 11 efektif konstan dikalikan dengan nilai tercatat utang pada awal setiap periode 12 antara saat restrukturisasi sampai dengan saat jatuh tempo. Tingkat bunga efektif 13 yang baru adalah sebesar tingkat diskonto yang dapat menyamakan nilai tunai 14 jumlah pembayaran kas masa depan sebagaimana ditetapkan dalam persyaratan 15 baru tidak temasuk utang kontinjen dengan nilai tercatat. Berdasarkan tingkat 16 bunga efektif yang baru akan dapat menghasilkan jadwal pembayaran yang baru 17 dimulai dari saat restrukturisasi sampai dengan jatuh tempo. 18 72. Informasi mengenai tingkat bunga efektif yang lama dan yang baru 19 harus disajikan pada Catatan atas Laporan Keuangan. 20

73. Jika jumlah pembayaran kas masa depan sebagaimana 21