Kebijakan akuntansi dapat menjadi signifikan walaupun nilai 22 Perubahan kebijakan akuntansi yang tidak mempunyai 30 Catatan atas Laporan Keuangan harus menyajikan informasi 36

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.05 PSAP 04 - 11 diungkapkan. Kebijakan-kebijakan akuntansi yang perlu dipertimbangkan untuk 1 disajikan meliputi, tetapi tidak terbatas pada, hal-hal sebagai berikut: 2 a Pengakuan pendapatan; 3 b Pengakuan belanja; 4 c Prinsip-prinsip penyusunan laporan konsolidasian; 5 d investasi; 6 e Pengakuan dan penghentianpenghapusan aset berwujud dan tidak 7 berwujud; 8 f Kontrak-kontrak konstruksi; 9 g Kebijakan kapitalisasi pengeluaran; 10 h Kemitraan dengan pihak ketiga; 11 i Biaya penelitian dan pengembangan; 12 j Persediaan, baik yang untuk dijual maupun untuk dipakai sendiri; 13 k Pembentukan dana cadangan; 14 l Pembentukan dana kesejahteraan pegawai; 15 m Penjabaran mata uang asing dan lindung nilai. 16 51. Setiap entitas perlu mempertimbangkan jenis kegiatan-kegiatan 17 dan kebijakan-kebijakan yang perlu diungkapkan dalam Catatan atas Laporan 18 Keuangan. Sebagai contoh, pengungkapan informasi untuk pengakuan 19 pendapatan pajak, retribusi dan bentuk-bentuk lainnya dari iuran wajib, 20 penjabaran mata uang asing, dan perlakuan akuntansi terhadap selisih kurs. 21

52. Kebijakan akuntansi dapat menjadi signifikan walaupun nilai 22

pos-pos yang disajikan dalam periode berjalan dan sebelumnya tidak 23 material. Selain itu, perlu pula diungkapkan kebijakan akuntansi yang 24 dipilih dan diterapkan yang tidak diatur dalam Pernyataan Standar ini. 25 53. Laporan keuangan seharusnya menunjukkan hubungan angka- 26 angka dengan periode sebelumnya. Jika perubahan kebijakan akuntansi 27 berpengaruh material, perubahan kebijakan dan dampak perubahan secara 28 kuantitatif harus diungkapkan. 29

54. Perubahan kebijakan akuntansi yang tidak mempunyai 30

pengaruh material dalam tahun perubahan juga harus diungkapkan jika 31 berpengaruh secara material terhadap tahun-tahun yang akan datang. 32 Pengungkapan Informasi yang diharuskan oleh 33 pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang 34 belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan 35

55. Catatan atas Laporan Keuangan harus menyajikan informasi 36

yang diharuskan dan dianjurkan oleh Pernyataan Standar Akuntansi 37 Pemerintahan lainnya serta pengungkapan-pengungkapan lain yang 38 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.05 PSAP 04 - 12 diperlukan untuk penyajian wajar atas laporan keuangan, seperti kewajiban 1 kontinjensi dan komitmen-komitmen lain. Pengungkapan informasi dalam 2 Catatan atas Laporan Keuangan harus dapat memberikan informasi lain 3 yang belum disajikan dalam bagian lain laporan keuangan. 4 56. Karena keterbatasan asumsi dan metode pengukuran yang 5 digunakan, beberapa transaksi atas peristiwa yang diyakini akan mempunyai 6 dampak penting bagi entitas pelaporan tidak dapat disajikan dalam lembar muka 7 laporan keuangan, seperti kewajiban kontijensi. Untuk dapat memberikan 8 gambaran yang lebih lengkap, pembaca laporan perlu diingatkan kemungkinan 9 akan terjadinya suatu peritiwa yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan 10 entitas pelaporan pada periode yang akan datang. 11 57. Pengungkapan informasi dalam catatan atas laporan keuangan 12 harus menyajikan informasi yang tidak mengulang rincian misalnya rincian 13 persediaan, rincian aset tetap, atau rincian pengeluaran belanja dari seperti 14 yang telah ditampilkan pada lembar muka laporan keuangan. Dalam beberapa 15 kasus, pengungkapan kebijakan akuntansi, untuk dapat meningkatkan 16 pemahaman pembaca, harus merujuk ke rincian yang disajikan pada tempat lain 17 di laporan keuangan. 18 Pengungkapan Informasi untuk Pos-pos aset dan 19 kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan 20 basis akrual atas pendapatan dan belanja dan 21 rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas 22

58. Entitas pelaporan yang menyusun laporan keuangan berbasis 23