Suatu entitas akuntansi yang melaksanakan pembangunan 21 Berikut adalah istilah-istilah yang digunakan dalam 31

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.09 PSAP 08 - 1 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN 1 NO. 08 2 AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN 3 Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah 4 paragraf standar, yang harus dibaca dalam konteks paragraf-paragraf 5 penjelasan yang ditulis dengan huruf biasa dan Kerangka Konseptual 6 Akuntansi Pemerintahan. 7 PENDAHULUAN 8 T UJUAN 9 1. Tujuan Pernyataan Standar Konstruksi Dalam Pengerjaan adalah 10 mengatur perlakuan akuntansi untuk konstruksi dalam pengerjaan dengan 11 metode nilai historis. Masalah utama akuntansi untuk Konstruksi Dalam 12 Pengerjaan adalah jumlah biaya yang diakui sebagai aset yang harus dicatat 13 sampai dengan konstruksi tersebut selesai dikerjakan. 14 2. Pernyataan Standar ini memberikan panduan untuk: 15 a identifikasi pekerjaan yang dapat diklasifikasikan sebagai Konstruksi Dalam 16 Pengerjaan; 17 b penetapan besarnya biaya yang dikapitalisasi dan disajikan di neraca; 18 c penetapan basis pengakuan dan pengungkapan biaya konstruksi. 19 R UANG L INGKUP 20

3. Suatu entitas akuntansi yang melaksanakan pembangunan 21

aset tetap untuk dipakai dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan 22 danatau masyarakat, dalam suatu jangka waktu tertentu, baik pelaksanaan 23 pembangunannya dilakukan secara swakelola atau oleh pihak ketiga wajib 24 menerapkan standar ini. 25 4. Sifat aktivitas yang dilaksanakan untuk konstruksi pada umumnya 26 berjangka panjang sehingga tanggal mulai pelaksanaan aktivitas dan tanggal 27 selesainya aktivitas tersebut biasanya jatuh pada periode akuntansi yang 28 berlainan. 29 DEFINISI 30

5. Berikut adalah istilah-istilah yang digunakan dalam 31

Pernyataan Standar dengan pengertia: 32 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.09 PSAP 08 - 2 Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset-aset yang sedang dalam proses 1 pembangunan. 2 Kontrak konstruksi adalah perikatan yang dilakukan secara khusus untuk 3 konstruksi suatu aset atau suatu kombinasi yang berhubungan erat satu 4 sama lain atau saling tergantung dalam hal rancangan, teknologi, dan 5 fungsi atau tujuan atau penggunaan utama. 6 Kontraktor adalah suatu entitas yang mengadakan kontrak untuk 7 membangun aset atau memberikan jasa konstruksi untuk kepentingan 8 entitas lain sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak 9 konstruksi. 10 Uang muka kerja adalah jumlah yang diterima oleh kontraktor sebelum 11 pekerjaan dilakukan dalam rangka kontrak konstruksi. 12 Klaim adalah jumlah yang diminta kontraktor kepada pemberi kerja sebagai 13 penggantian biaya-biaya yang tidak termasuk dalam nilai kontrak. 14 Pemberi kerja adalah entitas yang mengadakan kontrak konstruksi dengan 15 pihak ketiga untuk membangun atau memberikan jasa konstruksi. 16 Retensi adalah jumlah termin progress billing yang belum dibayar hingga 17 pemenuhan kondisi yang ditentukan dalam kontrak untuk pembayaran 18 jumlah tersebut. 19 Termin progress billing adalah jumlah yang ditagih untuk pekerjaan yang 20 dilakukan dalam suatu kontrak baik yang telah dibayar ataupun yang belum 21 dibayar oleh pemberi kerja. 22 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN 23 6. Konstruksi Dalam Pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan 24 mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya 25 yang proses perolehannya danatau pembangunannya membutuhkan suatu 26 periode waktu tertentu dan belum selesai. Perolehan melalui kontrak konstruksi 27 pada umumnya memerlukan suatu periode waktu tertentu. Periode waktu 28 perolehan tersebut bisa kurang atau lebih dari satu periode akuntansi. 29 7. Perolehan aset dapat dilakukan dengan membangun sendiri 30 swakelola atau melalui pihak ketiga dengan kontrak konstruksi. 31 KONTRAK KONSTRUKSI 32 8. Kontrak konstruksi dapat berkaitan dengan perolehan sejumlah 33 aset yang berhubungan erat atau saling tergantung satu sama lain dalam hal 34 rancangan, teknologi, fungsi atau tujuan, dan penggunaan utama. Kontrak 35 seperti ini misalnya konstruksi jaringan irigasi. 36 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.09 PSAP 08 - 3 9. Kontrak konstruksi dapat meliputi: 1 a kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung dengan 2 perencanaan konstruksi aset, seperti jasa arsitektur; 3 b kontrak untuk perolehan atau konstruksi aset; 4 c kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung pengawasan 5 konstruksi aset yang meliputi manajemen konstruksi dan value engineering; 6 d kontrak untuk membongkar atau merestorasi aset dan restorasi lingkungan. 7 PENYATUAN DAN SEGMENTASI KONTRAK KONSTRUKSI 8 10. Ketentuan-ketentuan dalam standar ini diterapkan secara terpisah 9 untuk setiap kontrak konstruksi. Namun, dalam keadaan tertentu, adalah perlu 10 untuk menerapkan pernyataan ini pada suatu komponen kontrak konstruksi 11 tunggal yang dapat diidentifikasi secara terpisah atau suatu kelompok kontrak 12 konstruksi secara bersama agar mencerminkan hakikat suatu kontrak konstruksi 13 atau kelompok kontrak konstruksi. 14

11. Jika suatu kontrak konstruksi mencakup sejumlah aset, 15