Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran 30 Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima oleh 5 Suatu transaksi dengan pertukaran timbul ketika masing- 15

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.10 PSAP 09 - 5 c maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian 1 pendanaan kembali refinancing, atau adanya penjadwalan kembali 2 terhadap pembayaran, yang diselesaikan sebelum laporan keuangan 3 disetujui. 4 15. Jumlah setiap kewajiban yang dikeluarkan dari kewajiban jangka 5 pendek sesuai dengan paragraf di atas, bersama-sama dengan informasi yang 6 mendukung penyajian ini, diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 7 16. Beberapa kewajiban yang jatuh tempo untuk dilunasi pada tahun 8 berikutnya mungkin diharapkan dapat didanai kembali refinancing atau 9 digulirkan roll over berdasarkan kebijakan entitas pelaporan dan diharapkan 10 tidak akan segera menyerap dana entitas. Kewajiban yang demikian 11 dipertimbangkan untuk menjadi suatu bagian dari pendanaan jangka panjang dan 12 diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang. Namun dalam situasi di mana 13 kebijakan pendanaan kembali tidak berada pada entitas seperti dalam kasus 14 tidak adanya persetujuan pendanaan kembali, pendanaan kembali ini tidak dapat 15 dipertimbangkan secara otomatis dan kewajiban ini diklasifikasikan sebagai pos 16 jangka pendek kecuali penyelesaian atas perjanjian pendanaan kembali sebelum 17 persetujuan laporan keuangan membuktikan bahwa substansi kewajiban pada 18 tanggal pelaporan adalah jangka panjang. 19 17. Beberapa perjanjian pinjaman menyertakan persyaratan tertentu 20 covenant yang menyebabkan kewajiban jangka panjang menjadi kewajiban 21 jangka pendek payable on demand jika persyaratan tertentu yang terkait 22 dengan posisi keuangan peminjam dilanggar. Dalam keadaan demikian, 23 kewajiban dapat diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang hanya jika: 24 a pemberi pinjaman telah menyetujui untuk tidak meminta pelunasan sebagai 25 konsekuensi adanya pelanggaran, dan 26 b terdapat jaminan bahwa tidak akan terjadi pelanggaran berikutnya dalam 27 waktu 12 dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. 28 P P E E N N G G A A K K U U A A N N K K E E W W A A J J I I B B A A N N 29

18. Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran 30

sumber daya ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang 31 ada sampai saat pelaporan, dan perubahan atas kewajiban tersebut 32 mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal. 33 19. Keberadaan peristiwa masa lalu dalam hal ini meliputi transaksi 34 sangat penting dalam pengakuan kewajiban. Suatu peristiwa adalah terjadinya 35 suatu konsekuensi keuangan terhadap suatu entitas. Suatu peristiwa mungkin 36 dapat berupa suatu kejadian internal dalam suatu entitas seperti perubahan 37 bahan baku menjadi suatu produk, ataupun dapat berupa kejadian eksternal yang 38 melibatkan interaksi antara suatu entitas dengan lingkungannya seperti transaksi 39 dengan entitas lain, bencana alam, pencurian, perusakan, kerusakan karena 40 ketidaksengajaan. 41 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.10 PSAP 09 - 6 20. Suatu transaksi melibatkan transfer sesuatu yang mempunyai nilai. 1 Transaksi mungkin berupa transaksi dengan pertukaran atau tanpa pertukaran. 2 Pembedaan antara transaksi dengan pertukaran atau tanpa pertukaran sangat 3 penting untuk menentukan saat pengakuan kewajiban. 4

21. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima oleh 5

pemerintah atau dikeluarkan oleh kreditur sesuai dengan kesepakatan, 6 danatau pada saat kewajiban timbul. 7 22. Kewajiban dapat timbul dari: 8 a transaksi dengan pertukaran exchange transactions; 9 b transaksi tanpa pertukaran non-exchange transactions, sesuai hukum 10 yang berlaku dan kebijakan yang diterapkan, yang belum dibayar lunas 11 sampai dengan saat tanggal pelaporan; 12 c kejadian yang berkaitan dengan pemerintah government-related events; 13 d kejadian yang diakui pemerintah government-acknowledged events. 14

23. Suatu transaksi dengan pertukaran timbul ketika masing- 15

masing pihak dalam transaksi tersebut mengorbankan dan menerima suatu 16 nilai sebagai gantinya. Terdapat dua arus timbal balik atas sumber daya 17 atau janji untuk menyediakan sumber daya. Dalam transaksi dengan 18 pertukaran, kewajiban diakui ketika satu pihak menerima barang atau jasa 19 sebagai ganti janji untuk memberikan uang atau sumber daya lain di masa 20 depan. 21 24. Satu contoh dari transaksi dengan pertukaran adalah saat pegawai 22 pemerintah memberikan jasa sebagai penukarganti dari kompensasi yang 23 diperolehnya yang terdiri dari gaji dan manfaat pegawai lainnya. Suatu transaksi 24 pertukaran timbul karena kedua belah pihak pemberi kerja dan penerima kerja 25 menerima dan mengorbankan suatu nilai. Kewajiban kompensasi meliputi gaji 26 yang belum dibayar dan jasa telah diserahkan dan biaya manfaat pegawai 27 lainnya yang berhubungan dengan jasa periode berjalan. 28

25. Suatu transaksi tanpa pertukaran timbul ketika satu pihak 29