Setiap entitas pelaporan diharuskan untuk menyajikan 20 Catatan atas Laporan Keuangan harus disajikan secara 2

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.05 PSAP 04 - 3 Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang 1 penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi 2 pemerintah. 3 Materialitas adalah suatu kondisi jika tidak tersajikannya atau salah saji 4 suatu informasi akan mempengaruhi keputusan atau penilaian pengguna 5 yang dibuat atas dasar laporan keuangan. Materialitas tergantung pada 6 hakikat atau besarnya pos atau kesalahan yang dipertimbangkan dari 7 keadaan khusus di mana kekurangan atau salah saji terjadi. 8 Pembiayaan financing adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar 9 kembali, danatau pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada tahun 10 anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang 11 dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup 12 defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. 13 Pendapatan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum NegaraDaerah 14 yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang 15 bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar 16 kembali oleh pemerintah. 17 18 KETENTUAN UMUM 19

7. Setiap entitas pelaporan diharuskan untuk menyajikan 20

Catatan atas Laporan Keuangan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari 21 laporan keuangan untuk tujuan umum. 22 8. Catatan atas Laporan Keuangan dimaksudkan agar laporan 23 keuangan dapat dipahami oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk 24 pembaca tertentu ataupun manajemen entitas pelaporan. Oleh karena itu, 25 Laporan Keuangan mungkin mengandung informasi yang dapat mempunyai 26 potensi kesalahpahaman di antara pembacanya. Untuk menghindari 27 kesalahpahaman, laporan keuangan harus dibuat Catatan atas Laporan 28 Keuangan yang berisi informasi untuk memudahkan pengguna dalam memahami 29 Laporan Keuangan. 30 9. Kesalahpahaman dapat saja disebabkan oleh persepsi dari 31 pembaca laporan keuangan. Pembaca yang terbiasa dengan orientasi anggaran 32 mempunyai potensi kesalahpahaman dalam memahami konsep akuntansi 33 akrual. Pembaca yang terbiasa dengan laporan keuangan sektor komersial 34 cenderung melihat laporan keuangan pemerintah seperti laporan keuangan 35 perusahaan. Untuk itu, diperlukan pembahasan umum dan referensi ke pos-pos 36 laporan keuangan menjadi penting bagi pembaca laporan keuangan. 37 10. Selain itu, pengungkapan basis akuntansi dan kebijakan akuntansi 38 yang diterapkan akan membantu pembaca untuk dapat menghindari 39 kesalahpahaman dalam membaca laporan keuangan. 40 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.05 PSAP 04 - 4 STRUKTUR DAN ISI 1

11. Catatan atas Laporan Keuangan harus disajikan secara 2

sistematis. Setiap pos dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan 3 Laporan Arus Kas harus mempunyai referensi silang dengan informasi 4 terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 5 12. Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar 6 terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi 7 Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Termasuk pula dalam Catatan atas 8 Laporan Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan 9 oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan- 10 pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan 11 keuangan, seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen-komitmen lainnya. 12

13. Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi