Pada akhir periode pelaporan, saldo pungutanpotongan 4 Nilai yang dicantumkan dalam laporan keuangan untuk 14

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.10 PSAP 09 - 9 Utang Negara SUN dan yang diterbitkan oleh pemerintah daerah provinsi, 1 kota, dan kabupaten dalam bentuk dan substansi yang sama dengan SUN. 2 U U t t a a n n g g P P e e r r h h i i t t u u n n g g a a n n F F i i h h a a k k K K e e t t i i g g a a P P F F K K 3

40. Pada akhir periode pelaporan, saldo pungutanpotongan 4

berupa PFK yang belum disetorkan kepada pihak lain harus dicatat pada 5 laporan keuangan sebesar jumlah yang masih harus disetorkan. 6 41. Jumlah pungutanpotongan PFK yang dilakukan pemerintah harus 7 diserahkan kepada pihak lain sejumlah yang sama dengan jumlah yang 8 dipungutdipotong. Pada akhir periode pelaporan biasanya masih terdapat saldo 9 pungutanpotongan yang belum disetorkan kepada pihak lain. Jumlah saldo 10 pungutanpotongan tersebut harus dicatat pada laporan keuangan sebesar 11 jumlah yang masih harus disetorkan. 12 B B a a g g i i a a n n L L a a n n c c a a r r U U t t a a n n g g J J a a n n g g k k a a P P a a n n j j a a n n g g 13

42. Nilai yang dicantumkan dalam laporan keuangan untuk 14

bagian lancar utang jangka panjang adalah jumlah yang akan jatuh tempo 15 dalam waktu 12 dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. 16 43. Termasuk dalam kategori Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 17 adalah jumlah bagian utang jangka panjang yang akan jatuh tempo dan harus 18 dibayarkan dalam waktu 12 dua belas bulan setelah tanggal pelaporan. 19 K K e e w w a a j j i i b b a a n n L L a a n n c c a a r r L L a a i i n n n n y y a a O O t t h h e e r r C C u u r r r r e e n n t t 20 L L i i a a b b i i l l i i t t i i e e s s 21 44. Kewajiban lancar lainnya merupakan kewajiban lancar yang tidak 22 termasuk dalam kategori yang ada. Termasuk dalam kewajiban lancar lainnya 23 tersebut adalah biaya yang masih harus dibayar pada saat laporan keuangan 24 disusun. Pengukuran untuk masing-masing item disesuaikan dengan 25 karakteristik masing-masing pos tersebut, misalnya utang pembayaran gaji 26 kepada pegawai dinilai berdasarkan jumlah gaji yang masih harus dibayarkan 27 atas jasa yang telah diserahkan oleh pegawai tersebut. Contoh lainnya adalah 28 penerimaan pembayaran di muka atas penyerahan barang atau jasa oleh 29 pemerintah kepada pihak lain. 30 U U t t a a n n g g P P e e m m e e r r i i n n t t a a h h y y a a n n g g t t i i d d a a k k D D i i p p e e r r j j u u a a l l b b e e l l i i k k a a n n d d a a n n 31 y y a a n n g g D D i i p p e e r r j j u u a a l l b b e e l l i i k k a a n n 32 45. Penilaian utang pemerintah disesuaikan dengan karakteristik 33 utang tersebut yang dapat berbentuk: 34 a Utang Pemerintah yang tidak diperjualbelikan Non-traded Debt 35 b Utang Pemerintah yang diperjualbelikan Traded Debt 36 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.10 PSAP 09 - 10 U U t t a a n n g g P P e e m m e e r r i i n n t t a a h h y y a a n n g g t t i i d d a a k k 1 D D i i p p e e r r j j u u a a l l b b e e l l i i k k a a n n N N o o n n - - T T r r a a d d e e d d D D e e b b t t 2

46. Nilai nominal atas utang pemerintah yang tidak