Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata 30 Dalam hal tersedia dana dalam mata uang asing yang sama 1 Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang 5 Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang 10 Transaksi pendap

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.13 PSAP 12 - 8

44. Selisih lebihkurang antara pendapatan dan beban selama satu 1

periode pelaporan dicatat dalam pos SurplusDefisit dari Kegiatan Operasional. 2 SURPLUSDEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL 3

45. Pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin perlu 4

dikelompokkan tersendiri dalam kegiatan non operasional. 5 46. Termasuk dalam pendapatanbeban dari kegiatan non operasional 6 antara lain surplusdefisit penjualan aset non lancar, surplusdefisit penyelesaian 7 kewajiban jangka panjang, dan surplusdefisit dari kegiatan non operasional lainnya. 8

47. Selisih lebihkurang antara surplusdefisit dari kegiatan 9

operasional dan surplusdefisit dari kegiatan non operasional merupakan 10 surplusdefisit sebelum pos luar biasa. 11 POS LUAR BIASA 12

48. Pos Luar Biasa disajikan terpisah dari pos-pos lainnya dalam 13

Laporan Operasional dan disajikan sesudah SurplusDefisit sebelum Pos Luar 14 Biasa. 15 49. Pos Luar Biasa memuat kejadian luar biasa yang mempunyai 16 karakteristik sebagai berikut: 17 a kejadian yang tidak dapat diramalkan terjadi pada awal tahun anggaran; 18 b tidak diharapkan terjadi berulang-ulang; dan 19 c kejadian diluar kendali entitas pemerintah. 20

50. Sifat dan jumlah rupiah kejadian luar biasa harus diungkapkan 21

pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan. 22 SURPLUSDEFISIT-LO 23

51. SurplusDefisit-LO adalah penjumlahan selisih lebihkurang 24

antara surplusdefisit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan 25 kejadian luar biasa. 26 52. Saldo SurplusDefisit-LO pada akhir periode pelaporan dipindahkan 27 ke Laporan Perubahan Ekuitas. 28 TRANSAKSI DALAM MATA UANG ASING 29

53. Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata 30

uang rupiah. 31 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.13 PSAP 12 - 9

54. Dalam hal tersedia dana dalam mata uang asing yang sama 1

dengan yang digunakan dalam transaksi, maka transaksi dalam mata uang 2 asing tersebut dicatat dengan menjabarkannya ke dalam mata uang rupiah 3 berdasarkan kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi. 4

55. Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang 5

digunakan dalam transaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan rupiah, 6 maka transaksi dalam mata uang asing tersebut dicatat dalam rupiah 7 berdasarkan kurs transaksi, yaitu sebesar rupiah yang digunakan untuk 8 memperoleh valuta asing tersebut. 9

56. Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing yang 10

digunakan untuk bertransaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan 11 mata uang asing lainnya, maka: 12 a Transaksi mata uang asing ke mata uang asing lainnya dijabarkan dengan 13 menggunakan kurs transaksi 14 b Transaksi dalam mata uang asing lainnya tersebut dicatat dalam rupiah 15 berdasarkan kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi. 16 TRANSAKSI PENDAPATAN-LO DAN BEBAN BERBENTUK 17 BARANGJASA 18

57. Transaksi pendapatan-LO dan beban dalam bentuk 19

barangjasa harus dilaporkan dalam Laporan Operasional dengan cara 20 menaksir nilai wajar barangjasa tersebut pada tanggal transaksi. Di samping 21 itu, transaksi semacam ini juga harus diungkapkan sedemikian rupa pada 22 Catatan atas Laporan Keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi 23 yang relevan mengenai bentuk dari pendapatan dan beban. 24 58. Transaksi pendapatan dan beban dalam bentuk barangjasa antara 25 lain hibah dalam wujud barang, barang rampasan, dan jasa konsultansi. 26 TANGGAL EFEKTIF 27

59. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan PSAP ini berlaku 28