Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah 17 Laporan keuangan harus mengungkapkan untuk masing- 21 Laporan keuangan juga harus mengungkapkan: 1 Pernyataan Standar Akuntansi Pemeri

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II. 08 PSAP 07 - 12 aset pemerintah. Aset infrastruktur memenuhi definisi aset tetap dan harus 1 diperlakukan sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada pada Pernyataan ini. 2 74. Contoh dari aset infrastruktur adalah jaringan, jalan dan jembatan, 3 sistem pembuangan, dan jaringan komunikasi. 4 ASET MILITER MILITARY ASSETS 5

75. Peralatan militer, baik yang umum maupun khusus,

6 memenuhi definisi aset tetap dan harus diperlakukan sesuai dengan 7 prinsip-prinsip yang ada pada Pernyataan ini. 8 PENGHENTIAN DAN PELEPASAN RETIREMENT 9 AND DISPOSAL 10

76. Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan 11

atau bila aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada 12 manfaat ekonomik masa yang akan datang. 13

77. Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas

14 harus dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan 15 Keuangan. 16

78. Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah 17

tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset 18 lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya. 19 PENGUNGKAPAN 20

79. Laporan keuangan harus mengungkapkan untuk masing- 21

masing jenis aset tetap sebagai berikut: 22 a Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat 23 carrying amount; 24 b Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang 25 menunjukkan: 26 1 Penambahan; 27 2 Pelepasan; 28 3 Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada; 29 4 Mutasi aset tetap lainnya. 30 c Informasi penyusutan, meliputi: 31 1 Nilai penyusutan; 32 2 Metode penyusutan yang digunakan; 33 3 Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan; 34 4 Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan 35 akhir periode; 36 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II. 08 PSAP 07 - 13

80. Laporan keuangan juga harus mengungkapkan: 1

a Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap; 2 b Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan dengan aset 3 tetap; 4 c Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam konstruksi; dan 5 d Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap. 6 81. Jika aset tetap dicatat pada jumlah yang dinilai kembali, hal-hal 7 berikut harus diungkapkan: 8 a Dasar peraturan untuk menilai kembali aset tetap; 9 b Tanggal efektif penilaian kembali; 10 c Jika ada, nama penilai independen; 11 d Hakikat setiap petunjuk yang digunakan untuk menentukan biaya 12 pengganti; 13 e Nilai tercatat setiap jenis aset tetap; 14 TANGGAL EFEKTIF 15

82. Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan ini dapat 16

diberlakukan untuk laporan keuangan atas pertanggungjawaban 17 pelaksanaan anggaran sampai dengan tahun anggaran 2014. 18 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.09 PSAP 08 – i LAMPIRAN II.09 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2010 TANGGAL 22 OKTOBER 2010 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 08 AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.09 PSAP 08 – ii DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN…………………………………………..………………… 1 -4 Tujuan………………… ……………………………...….…………..…. 1-2 Ruang Lingkup…………………………………………………....…..... 3-4 DEFINISI………………………………………………………………………. 5 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN …..………………………..…….. 6-7 KONTRAK KONSTRUKSI.…….……………………….……………..……. 8 - 9 PENYATUAN DAN SEGMENTASI KONTRAK KONSTRUKSI......…… 10-12 PENGAKUAN KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN……………...…. 13-16 PENGUKURAN…………………………………………..………………...… 17-32 PENGUNGKAPAN ………….………………………………………...…….. 33-35 TANGGAL EFEKTIF.....…………………………………………………………. 36 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.09 PSAP 08 - 1 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN 1 NO. 08 2 AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN 3 Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah 4 paragraf standar, yang harus dibaca dalam konteks paragraf-paragraf 5 penjelasan yang ditulis dengan huruf biasa dan Kerangka Konseptual 6 Akuntansi Pemerintahan. 7 PENDAHULUAN 8 T UJUAN 9 1. Tujuan Pernyataan Standar Konstruksi Dalam Pengerjaan adalah 10 mengatur perlakuan akuntansi untuk konstruksi dalam pengerjaan dengan 11 metode nilai historis. Masalah utama akuntansi untuk Konstruksi Dalam 12 Pengerjaan adalah jumlah biaya yang diakui sebagai aset yang harus dicatat 13 sampai dengan konstruksi tersebut selesai dikerjakan. 14 2. Pernyataan Standar ini memberikan panduan untuk: 15 a identifikasi pekerjaan yang dapat diklasifikasikan sebagai Konstruksi Dalam 16 Pengerjaan; 17 b penetapan besarnya biaya yang dikapitalisasi dan disajikan di neraca; 18 c penetapan basis pengakuan dan pengungkapan biaya konstruksi. 19 R UANG L INGKUP 20

3. Suatu entitas akuntansi yang melaksanakan pembangunan 21