Utang pemerintah dalam mata uang asing dicatat dengan 6 Pada setiap tanggal neraca pos kewajiban moneter dalam 14 Selisih penjabaran pos kewajiban moneter dalam mata uang 17 Untuk sekuritas utang pemerintah yang diselesaikan sebelum 31

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.10 PSAP 09 - 11 maka penilaian selanjutnya memperhitungkan amortisasi atas diskonto atau 1 premium yang ada. 2 53. Amortisasi atas diskonto atau premium dapat menggunakan 3 metode garis lurus. 4 P P e e r r u u b b a a h h a a n n V V a a l l u u t t a a A A s s i i n n g g 5

54. Utang pemerintah dalam mata uang asing dicatat dengan 6

menggunakan kurs tengah bank sentral saat terjadinya transaksi. 7 55. Kurs tunai yang berlaku pada tanggal transaksi sering disebut kurs 8 spot spot rate. Untuk alasan praktis, suatu kurs yang mendekati kurs tanggal 9 transaksi sering digunakan, misalnya rata-rata kurs tengah bank sentral selama 10 seminggu atau sebulan digunakan untuk seluruh transaksi pada periode tersebut. 11 Namun, jika kurs berfluktuasi secara signifikan, penggunaan kurs rata-rata untuk 12 suatu periode tidak dapat diandalkan. 13

56. Pada setiap tanggal neraca pos kewajiban moneter dalam 14

mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan 15 menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca. 16

57. Selisih penjabaran pos kewajiban moneter dalam mata uang 17

asing antara tanggal transaksi dan tanggal neraca dicatat sebagai kenaikan 18 atau penurunan ekuitas dana periode berjalan. 19 58. Konsekuensi atas pencatatan dan pelaporan kewajiban dalam 20 mata uang asing akan mempengaruhi pos pada Neraca untuk kewajiban yang 21 berhubungan dan ekuitas dana pada entitas pelaporan. 22 59. Apabila suatu transaksi dalam mata uang asing timbul dan 23 diselesaikan dalam periode yang sama, maka seluruh selisih kurs tersebut diakui 24 pada periode tersebut. Namun jika timbul dan diselesaikannya suatu transaksi 25 berada dalam beberapa periode akuntansi yang berbeda, maka selisih kurs 26 harus diakui untuk setiap periode akuntansi dengan memperhitungkan 27 perubahan kurs untuk masing-masing periode. 28 P P E E N N Y Y E E L L E E S S A A I I A A N N K K E E W W A A J J I I B B A A N N S S E E B B E E L L U U M M J J A A T T U U H H 29 T T E E M M P P O O 30

60. Untuk sekuritas utang pemerintah yang diselesaikan sebelum 31

jatuh tempo karena adanya fitur untuk ditarik oleh penerbit call feature 32 dari sekuritas tersebut atau karena memenuhi persyaratan untuk 33 penyelesaian oleh permintaan pemegangnya maka perbedaan antara harga 34 perolehan kembali dan nilai tercatat netonya harus diungkapkan pada 35 Catatan atas Laporan Keuangan sebagai bagian dari pos kewajiban yang 36 berkaitan. 37 61. Apabila harga perolehan kembali adalah sama dengan nilai 38 tercatat carrying value maka penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo 39 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.10 PSAP 09 - 12 dianggap sebagai penyelesaian utang secara normal, yaitu dengan 1 menyesuaikan jumlah kewajiban dan ekuitas dana yang berhubungan. 2 62. Apabila harga perolehan kembali tidak sama dengan nilai tercatat 3 carrying value maka, selain penyesuaian jumlah kewajiban dan ekuitas dana 4 yang terkait, jumlah perbedaan yang ada juga diungkapkan pada Catatan atas 5 Laporan Keuangan. 6 T T U U N N G G G G A A K K A A N N 7

63. Jumlah tunggakan atas pinjaman pemerintah harus disajikan 8