Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja sehingga 22 Koreksi kesalahan atas perolehan aset selain kas yang tidak 4

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.11 PSAP 10 - 3 b Kesalahan berulang dan sistemik. 1 9. Kesalahan tidak berulang adalah kesalahan yang diharapkan tidak 2 akan terjadi kembali, dikelompokkan dalam 2 dua jenis: 3 a Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode berjalan; 4 b Kesalahan tidak berulang yang terjadi pada periode sebelumnya. 5 10. Kesalahan berulang dan sistemik adalah kesalahan yang 6 disebabkan sifat alamiah normal dari jenis-jenis transaksi tertentu yang 7 diperkirakan akan terjadi secara berulang. Contohnya adalah penerimaan pajak 8 dari wajib pajak yang memerlukan koreksi sehingga perlu dilakukan restitusi atau 9 tambahan pembayaran dari wajib pajak. 10

11. Setiap kesalahan harus dikoreksi segera setelah diketahui. 11

12. Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada 12

periode berjalan, baik yang mempengaruhi posisi kas maupun yang tidak, 13 dilakukan dengan pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam 14 periode berjalan, baik pada akun pendapatan-LRA atau akun belanja, 15 maupun akun pendapatan-LO atau akun beban. 16

13. Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada 17

periode-periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas, apabila 18 laporan keuangan periode tersebut belum diterbitkan, dilakukan dengan 19 pembetulan pada akun yang bersangkutan, baik pada akun pendapatan- 20 LRA atau akun belanja, maupun akun pendapatan-LO atau akun beban. 21

14. Koreksi kesalahan atas pengeluaran belanja sehingga 22

mengakibatkan penerimaan kembali belanja yang tidak berulang yang 23 terjadi pada periode-periode sebelumnya dan menambah posisi kas, 24 apabila laporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, dilakukan 25 dengan pembetulan pada akun pendapatan lain-lain–LRA. Dalam hal 26 mengakibatkan pengurangan kas dilakukan dengan pembetulan pada akun 27 Saldo Anggaran Lebih. 28 15. Contoh koreksi kesalahan belanja: 29 a yang menambah saldo kas yaitu pengembalian belanja pegawai tahun lalu 30 karena salah penghitungan jumlah gaji, dikoreksi dengan menambah saldo 31 kas dan pendapatan lain-lain-LRA. 32 b yang menambah saldo kas terkait belanja modal yang menghasilkan aset, 33 yaitu belanja modal yang di-mark-up dan setelah dilakukan pemeriksaan 34 kelebihan belanja tersebut harus dikembalikan, dikoreksi dengan 35 menambah saldo kas dan menambah akun pendapatan lain-lain-LRA. 36 c yang mengurangi saldo kas yaitu terdapat transaksi belanja pegawai tahun 37 lalu yang belum dilaporkan, dikoreksi dengan mengurangi akun Saldo 38 Anggaran Lebih dan mengurangi saldo kas. 39 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.11 PSAP 10 - 4 d yang mengurangi saldo kas terkait belanja modal yang menghasilkan aset, 1 yaitu belanja modal tahun lalu yang belum dicatat, dikoreksi dengan 2 mengurangi akun Saldo Anggaran Lebih dan mengurangi saldo kas. 3

16. Koreksi kesalahan atas perolehan aset selain kas yang tidak 4

berulang yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan menambah 5 maupun mengurangi posisi kas, apabila laporan keuangan periode tersebut 6 sudah diterbitkan, dilakukan dengan pembetulan pada akun kas dan akun 7 aset bersangkutan. 8 17. Contoh koreksi kesalahan untuk perolehan aset selain kas: 9 a yang menambah saldo kas terkait perolehan aset selain kas yaitu 10 pengadaan aset tetap yang di-mark-up dan setelah dilakukan pemeriksaan 11 kelebihan nilai aset tersebut harus dikembalikan, dikoreksi dengan 12 menambah saldo kas dan mengurangi akun terkait dalam pos aset tetap. 13 b yang mengurangi saldo kas terkait perolehan aset selain kas yaitu 14 pengadaan aset tetap tahun lalu belum dilaporkan, dikoreksi dengan 15 menambah akun terkait dalam pos aset tetap dan mengurangi saldo kas. 16

18. Koreksi kesalahan atas beban yang tidak berulang, sehingga 17