Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan 20 Laporan finansial mencakup laporan operasional yang 26

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.02 PSAP 01- 18 faktor yang disebutkan dalam paragraf 86 dapat digunakan dalam menentukan 1 dasar bagi subklasifikasi. 2 88. Pengungkapan akan bervariasi untuk setiap pos, misalnya: 3 a piutang dirinci menurut jumlah piutang pajak, retribusi, penjualan, fihak 4 terkait, uang muka, dan jumlah lainnya; piutang transfer dirinci menurut 5 sumbernya; 6 b persediaan dirinci lebih lanjut sesuai dengan standar yang mengatur 7 akuntansi untuk persediaan; 8 c aset tetap diklasifikasikan berdasarkan kelompok sesuai dengan standar 9 yang mengatur tentang aset tetap; 10 d utang transfer dianalisis menurut entitas penerimanya; 11 e dana cadangan diklasifikasikan sesuai dengan peruntukannya; 12 f pengungkapan kepentingan pemerintah dalam perusahaan 13 negaradaerahlainnya adalah jumlah penyertaan yang diberikan, tingkat 14 pengendalian dan metode penilaian. 15 L L A A P P O O R R A A N N A A R R U U S S K K A A S S 16 89. Laporan Arus Kas menyajikan informasi mengenai sumber, 17 penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama satu periode akuntansi, dan 18 saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. 19

90. Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan berdasarkan 20

aktivitas operasi, investasi, pendanaan, dan transitoris. 21 91. Penyajian Laporan Arus Kas dan pengungkapan yang 22 berhubungan dengan arus kas diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi 23 Pemerintahan Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas. 24 L L A A P P O O R R A A N N O O P P E E R R A A S S I I O O N N A A L L 25

92. Laporan finansial mencakup laporan operasional yang 26

menyajikan pos-pos sebagai berikut: 27 a Pendapatan-LO dari kegiatan operasional; 28 b Beban dari kegiatan operasional ; 29 c Surplusdefisit dari Kegiatan Non Operasional, bila ada; 30 d Pos luar biasa, bila ada; 31 e Surplusdefisit-LO. 32 Penambahan pos-pos, judul dan subtotal disajikan dalam laporan 33 operasional jika standar ini mensyaratkannya, atau jika diperlukan untuk 34 menyajikan dengan wajar hasil operasi suatu entitas pelaporan. 35 93. Dalam hubungannya dengan laporan operasional, kegiatan 36 operasional suatu entitas pelaporan dapat dianalisis menurut klasifikasi ekonomi 37 atau klasifikasi fungsiprogram untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 38 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Lampiran I.02 PSAP 01- 19 94. Penambahan pos-pos pada laporan operasional dan deskripsi yang 1 digunakan serta susunan pos-pos dapat diubah apabila diperlukan untuk 2 menjelaskan operasi dimaksud. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan 3 meliputi materialitas dan sifat serta fungsi komponen pendapatan-LO dan beban. 4 95. Dalam laporan operasional yang dianalisis menurut suatu klasifikasi 5 beban, beban-beban dikelompokkan menurut klasifikasi ekonomi sebagai 6 contoh beban penyusutanamortisasi, beban alat tulis kantor, beban transportasi, 7 dan beban gaji dan tunjangan pegawai, dan tidak direalokasikan pada berbagai 8 fungsi dalam suatu entitas pelaporan. Metode ini sederhana untuk diaplikasikan 9 dalam kebanyakan entitas kecil karena tidak memerlukan alokasi beban 10 operasional pada berbagai fungsi. 11 96. Dalam laporan operasional yang dianalisis menurut klasifikasi 12 fungsi, beban-beban dikelompokkan menurut program atau yang 13 dimaksudkannya. Penyajian laporan ini memberikan informasi yang lebih relevan 14 bagi pemakai dibandingkan dengan laporan menurut klasifikasi ekonomi, walau 15 dalam hal ini pengalokasian beban ke fungsi-fungsi adakalanya bersifat arbitrer 16 dan atas dasar pertimbangan tertentu. 17 97. Entitas pelaporan yang mengelompokkan beban menurut klasifikasi 18 fungsi mengungkapkan pula tambahan informasi beban menurut klasifikasi 19 ekonomi, a.l. meliputi beban penyusutanamortisasi, beban gaji dan tunjangan 20 pegawai, dan beban bunga pinjaman. 21 98. Untuk memilih metode klasifikasi ekonomi atau klasifikasi fungsi 22 tergantung pada faktor historis dan peraturan perundang-undangan, serta 23 hakikat organisasi. Kedua metode ini dapat memberikan indikasi beban yang 24 mungkin, baik langsung maupun tidak langsung, berbeda dengan output entitas 25 pelaporan bersangkutan. Karena penerapan masing-masing metode pada 26 entitas yang berbeda mempunyai kelebihan tersendiri, maka standar ini 27 memperbolehkan entitas pelaporan memilih salah satu metode yang dipandang 28 dapat menyajikan unsur operasi secara layak. 29 99. Dalam Laporan Operasional, surplusdefisit penjualan aset 30 nonlancar dan pendapatanbeban luar biasa dikelompokkan dalam kelompok 31 tersendiri. 32 100. PSAP 12 menguraikan secara lebih rinci Laporan Operasional 33 yang beban-bebannya dikelompokkan menurut klasifikasi ekonomi. Laporan 34 Operasional disajikan dalam bentuk perbandingan dengan tahun sebelumnya, 35 yang contoh formatnya dapat dilihat pada ilustrasi PSAP 12.A dan 12.B. 36 L L A A P P O O R R A A N N P P E E R R U U B B A A H H A A N N E E K K U U I I T T A A S S 37

101. Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan sekurang- 38