Dalam menyajikan Catatan atas Laporan Keuangan, entitas 3 Asumsi dasar atau konsep dasar akuntansi tertentu

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.05 PSAP 04 - 8 Dasar Penyajian Laporan Keuangan dan Pengungkapan 1 Kebijakan Akuntansi Keuangan 2

34. Dalam menyajikan Catatan atas Laporan Keuangan, entitas 3

pelaporan harus mengungkapkan dasar penyajian laporan keuangan dan 4 kebijakan akuntansi. 5 Asumsi Dasar Akuntansi 6

35. Asumsi dasar atau konsep dasar akuntansi tertentu

7 mendasari penyusunan laporan keuangan, biasanya tidak diungkapkan 8 secara spesifik. Pengungkapan diperlukan jika tidak mengikuti asumsi atau 9 konsep tersebut disertai alasan dan penjelasan. 10 36. Sesuai dengan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan, 11 asumsi dasar dalam pelaporan keuangan di lingkungan pemerintah adalah 12 anggapan yang diterima sebagai suatu kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar 13 standar akuntansi dapat diterapkan, yang terdiri dari: 14 a Asumsi kemandirian entitas; 15 b Asumsi kesinambungan entitas; dan 16 c Asumsi keterukuran dalam satuan uang monetary measurement. 17 37. Asumsi kemandirian entitas berarti bahwa setiap unit organisasi 18 dianggap sebagai unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban untuk menyajikan 19 laporan keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antar unit instansi 20 pemerintah dalam pelaporan keuangan. Salah satu indikasi terpenuhinya asumsi 21 ini adalah adanya kewenangan entitas untuk menyusun anggaran dan 22 melaksanakannya dengan tanggung jawab penuh. Entitas bertanggung jawab 23 atas pengelolaan aset dan sumber daya di luar neraca untuk kepentingan 24 yurisdiksi tugas pokoknya, termasuk atas kehilangan atau kerusakan aset dan 25 sumber daya dimaksud, utang-piutang yang terjadi akibat keputusan entitas, 26 serta terlaksana tidaknya program yang telah ditetapkan. 27 38. Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas 28 pelaporan akan berlanjut keberadaannya. Dengan demikian, pemerintah 29 diasumsikan tidak bermaksud melakukan likuidasi atas entitas pelaporan dalam 30 jangka pendek. 31 39. Laporan keuangan entitas pelaporan harus menyajikan setiap 32 kegiatan yang diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang. Hal ini diperlukan 33 agar memungkinkan dilakukannya analisis dan pengukuran dalam akuntansi. 34 Pengguna Laporan Keuangan 35 40. Laporan keuangan mengandung informasi bagi pemakai yang 36 berbeda-beda, seperti anggota legislatif, kreditor dan karyawan. Pemakai penting 37 lain meliputi pemasok, pelanggan, organisasi perdagangan, analis keuangan, 38 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.05 PSAP 04 - 9 calon investor, penjamin, ahli statistik, ahli ekonomi, dan pihak yang berwenang 1 membuat peraturan. 2 41. Terkait pada paragraf 34 di atas, para pemakai laporan keuangan 3 membutuhkan keterangan kebijakan akuntansi terpilih sebagai bagian dari 4 informasi yang dibutuhkan, untuk membuat penilaian, dan keputusan keuangan 5 dan keperluan lain. Mereka tidak dapat membuat penilaian secara andal jika 6 laporan keuangan tidak mengungkapkan dengan jelas kebijakan akuntansi 7 terpilih yang penting dalam penyusunan laporan keuangan. 8 42. Pengungkapan kebijakan akuntansi dalam laporan keuangan 9 dimaksudkan agar laporan keuangan tersebut dapat dimengerti. Pengungkapan 10 kebijakan tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan 11 keuangan yang sangat membantu pemakai laporan keuangan, karena kadang- 12 kadang perlakuan yang tidak tepat atau salah digunakan untuk suatu komponen 13 laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, atau laporan lainnya 14 terbias dari pengungkapan kebijakan terpilih. 15 Kebijakan Akuntansi 16

43. Pertimbangan danatau pemilihan kebijakan akuntansi perlu 17