Jika suatu entitas pelaporan mempunyai surat berharga yang 23

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.04 PSAP 03 - 6 Aktivitas Operasi 1 18. Arus kas bersih aktivitas operasi merupakan indikator yang 2 menunjukkan kemampuan operasi pemerintah dalam menghasilkan kas yang 3 cukup untuk membiayai aktivitas operasionalnya di masa yang akan datang 4 tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar. 5 19. Arus masuk kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari: 6 a Penerimaan Perpajakan; 7 b Penerimaan Negara Bukan Pajak PNBP; 8 c Penerimaan Hibah; 9 d Penerimaan Bagian Laba perusahaan negaradaerah dan Investasi 10 Lainnya; dan 11 e Transfer masuk. 12 20. Arus keluar kas untuk aktivitas operasi terutama digunakan untuk 13 pengeluaran: 14 a Belanja Pegawai; 15 b Belanja Barang; 16 c Bunga; 17 d Subsidi; 18 e Hibah; 19 f Bantuan Sosial; 20 g Belanja Lain-lainTak Terduga; dan 21 h Transfer keluar. 22

21. Jika suatu entitas pelaporan mempunyai surat berharga yang 23

sifatnya sama dengan persediaan, yang dibeli untuk dijual, maka 24 perolehan dan penjualan surat berharga tersebut diklasifikasikan sebagai 25 aktivitas operasi. 26 22. Jika entitas pelaporan mengotorisasikan dana untuk kegiatan 27 suatu entitas lain, yang peruntukannya belum jelas apakah sebagai modal 28 kerja, penyertaan modal, atau untuk membiayai aktivitas periode berjalan, 29 maka pemberian dana tersebut harus diklasifikasikan sebagai aktivitas 30 operasi. Kejadian ini dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan. 31 Aktivitas Investasi Aset Nonkeuangan 32 23. Arus kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan mencerminkan 33 penerimaan dan pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan 34 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.04 PSAP 03 - 7 sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung 1 pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang. 2 24. Arus masuk kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan terdiri 3 dari: 4 a Penjualan Aset Tetap; 5 b Penjualan Aset Lainnya. 6 25. Arus keluar kas dari aktivitas investasi aset nonkeuangan terdiri 7 dari: 8 a Perolehan Aset Tetap; 9 b Perolehan Aset Lainnya. 10 Aktivitas Pembiayaan 11 26. Arus kas dari aktivitas pembiayaan mencerminkan penerimaan 12 dan pengeluaran kas bruto sehubungan dengan pendanaan defisit atau 13 penggunaan surplus anggaran, yang bertujuan untuk memprediksi klaim pihak 14 lain terhadap arus kas pemerintah dan klaim pemerintah terhadap pihak lain di 15 masa yang akan datang. 16 27. Arus masuk kas dari aktivitas pembiayaan antara lain: 17 a Penerimaan Pinjaman; 18 b Penerimaan Hasil Penjualan Surat Utang Negara; 19 c Penerimaan dari Divestasi; 20 d Penerimaan Kembali Pinjaman; 21 e Pencairan Dana Cadangan. 22 28. Arus keluar kas dari aktivitas pembiayaan antara lain: 23 a Penyertaan Modal Pemerintah; 24 b Pembayaran Pokok Pinjaman; 25 c Pemberian Pinjaman Jangka Panjang; dan 26 d Pembentukan Dana Cadangan. 27 Aktivitas Nonanggaran 28 29. Arus kas dari aktivitas nonanggaran mencerminkan penerimaan 29 dan pengeluaran kas bruto yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, 30 belanja dan pembiayaan pemerintah. Arus kas dari aktivitas nonanggaran antara 31 lain Perhitungan Fihak Ketiga PFK dan kiriman uang. PFK menggambarkan 32 kas yang berasal dari jumlah dana yang dipotong dari Surat Perintah Membayar 33 atau diterima secara tunai untuk pihak ketiga misalnya potongan Taspen dan 34 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.04 PSAP 03 - 8 Askes. Kiriman uang menggambarkan mutasi kas antar rekening kas umum 1 negaradaerah. 2 30. Arus masuk kas dari aktivitas nonanggaran meliputi penerimaan 3 PFK dan kiriman uang masuk. 4 31. Arus keluar kas dari aktivitas nonanggaran meliputi pengeluaran 5 PFK dan kiriman uang keluar. 6 PELAPORAN ARUS KAS DARI AKTIVITAS 7 OPERASI, INVESTASI ASET NONKEUANGAN, 8 PEMBIAYAAN, DAN NONANGGARAN 9

32. Entitas pelaporan melaporkan secara terpisah kelompok 10