Pernyataan Standar ini diterapkan untuk seluruh unit 14 Pernyataan Standar ini mengatur: 18 Berikut adalah istilah-istilah yang digunakan dalam 2

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.10 PSAP 09 - 1 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN 1 NOMOR 09 2 KEWAJIBAN 3 Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring adalah 4 paragraf standar, yang harus dibaca dalam konteks paragraf-paragraf 5 penjelasan yang ditulis dengan huruf biasa dan Kerangka Konseptual 6 Akuntansi Pemerintahan . 7 PENDAHULUAN 8 T T u u j j u u a a n n 9 1. Tujuan Pernyataan Standar ini adalah mengatur perlakuan 10 akuntansi kewajiban meliputi saat pengakuan, penentuan nilai tercatat, 11 amortisasi, dan biaya pinjaman yang dibebankan terhadap kewajiban tersebut. 12 R R u u a a n n g g L L i i n n g g k k u u p p 13

2. Pernyataan Standar ini diterapkan untuk seluruh unit 14

pemerintahan yang menyajikan laporan keuangan untuk tujuan umum dan 15 mengatur tentang perlakuan akuntansinya, termasuk pengakuan, 16 pengukuran, penyajian, dan pengungkapan yang diperlukan. 17

3. Pernyataan Standar ini mengatur: 18

a Akuntansi Kewajiban Pemerintah termasuk kewajiban jangka pendek 19 dan kewajiban jangka panjang yang ditimbulkan dari Utang Dalam 20 Negeri dan Utang Luar Negeri. 21 b Perlakuan akuntansi untuk transaksi pinjaman dalam mata uang 22 asing. 23 c Perlakuan akuntansi untuk transaksi yang timbul dari restrukturisasi 24 pinjaman. 25 d Perlakuan akuntansi untuk biaya yang timbul dari utang pemerintah. 26 Huruf b, c, dan d diatas berlaku sepanjang belum ada pengaturan 27 khusus dalam pernyataan tersendiri mengenai hal-hal tersebut. 28 4. Pernyataan Standar ini tidak mengatur: 29 a Akuntansi Kewajiban Diestimasi dan Kewajiban Kontinjensi. 30 b Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. 31 c Transaksi dalam mata uang asing yang timbul atas transaksi selain dari 32 transaksi pinjaman yang didenominasi dalam suatu mata uang asing 33 seperti pada paragraf 3b. 34 Huruf a dan b diatur dalam pernyataan standar tersendiri. 35 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.10 PSAP 09 - 2 D D E E F F I I N N I I S S I I 1

5. Berikut adalah istilah-istilah yang digunakan dalam 2

Pernyataan Standar dengan pengertian: 3 Amortisasi adalah alokasi sistematis dari premium atau diskonto selama 4 umur utang pemerintah. 5 Aset Tertentu yang memenuhi syarat Qualifying Asset, selanjutnya 6 disebut Aset Tertentu adalah aset yang membutuhkan waktu yang cukup 7 lama agar siap untuk dipergunakan atau dijual sesuai dengan tujuannya. 8 Biaya Pinjaman adalah bunga dan biaya lainnya yang harus ditanggung 9 oleh pemerintah sehubungan dengan peminjaman dana. 10 Debitur adalah pihak yang menerima utang dari kreditur. 11 Diskonto adalah jumlah selisih kurang antara nilai kini kewajiban present 12 value dengan nilai jatuh tempo kewajiban maturity value karena tingkat 13 bunga nominal lebih rendah dari tingkat bunga efektif. 14 Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih 15 entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan 16 wajib menyampaikan laporan pertanggung-jawaban berupa laporan 17 keuangan. 18 Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang 19 penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi 20 pemerintah. 21 Kreditur adalah pihak yang memberikan utang kepada debitur. 22 Kewajiban diestimasi adalah kewajiban yang waktu dan jumlahnya belum 23 pasti. 24 Kewajiban kontinjensi adalah: 25 a kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan 26 keberadaannya menjadi pasti dengan terjadinya atau tidak terjadinya 27 suatu peristiwa atau lebih pada masa datang yang tidak sepenuhnya 28 berada dalam kendali suatu entitas; atau 29 b kewajiban kini yang timbul sebagai akibat masa lalu, tetapi tidak 30 diakui karena: 31 1 tidak terdapat kemungkinan besar not probable suatu entitas 32 mengeluarkan sumber daya yang mengandung manfaat 33 ekonomis untuk menyelesaikan kewajibannya; atau 34 2 jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal. 35 Kurs adalah rasio pertukaran dua mata uang. 36 Metode garis lurus adalah metode alokasi premium atau diskonto dengan 37 jumlah yang sama sepanjang periode sekuritas utang pemerintah. 38 Nilai nominal adalah nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali 39 transaksi berlangsung seperti nilai yang tertera pada lembar surat utang 40 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.10 PSAP 09 - 3 pemerintah. Aliran ekonomi setelahnya, seperti transaksi pembayaran, 1 perubahan penilaian dikarenakan perubahan kurs valuta asing, dan 2 perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan 3 menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut. 4 Nilai tercatat carrying amount kewajiban adalah nilai buku kewajiban yang 5 dihitung dari nilai nominal setelah dikurangi atau ditambah diskonto atau 6 premium yang belum diamortisasi. 7 Obligasi Negara adalah Surat Utang Negara yang berjangka waktu lebih 8 dari 12 dua belas bulan dengan kupon danatau dengan pembayaran 9 bunga secara diskonto. 10 Perhitungan Fihak Ketiga, selanjutnya disebut PFK, merupakan utang 11 pemerintah kepada pihak lain yang disebabkan kedudukan pemerintah 12 sebagai pemotong pajak atau pungutan lainnya, seperti Pajak Penghasilan 13 PPh, Pajak Pertambahan Nilai PPN, iuran Askes, Taspen, dan Taperum. 14 Premium adalah jumlah selisih lebih antara nilai kini kewajiban present 15 value dengan nilai jatuh tempo kewajiban maturity value karena tingkat 16 bunga nominal lebih tinggi dari tingkat bunga efektif. 17 Restrukturisasi Utang adalah kesepakatan antara kreditur dan debitur 18 untuk memodifikasi syarat-syarat perjanjian utang dengan atau tanpa 19 pengurangan jumlah utang, dalam bentuk: 20 a Pembiayaan kembali yaitu mengganti utang lama termasuk tunggakan 21 dengan utang baru; atau 22 b Penjadwalan ulang atau modifikasi persyaratan utang yaitu mengubah 23 persyaratan dan kondisi kontrak perjanjian yang ada. Penjadwalan 24 utang dapat berbentuk: 25 1 Perubahan jadwal pembayaran, 26 2 Penambahan masa tenggang, atau 27 3 Menjadwalkan kembali rencana pembayaran pokok dan bunga 28 yang jatuh tempo danatau tertunggak. 29 Sekuritas utang pemerintah adalah surat berharga berupa surat pengakuan 30 utang oleh pemerintah yang dapat diperjualbelikan dan mempunyai nilai 31 jatuh tempo atau nilai pelunasan pada saat diterbitkan, misalnya Surat 32 Utang Negara SUN. 33 Surat Perbendaharaan Negara adalah Surat Utang Negara yang berjangka 34 waktu sampai dengan 12 dua belas bulan dengan pembayaran bunga 35 secara diskonto. 36 Surat Utang Negara adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan 37 utang dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin 38 pembayaran pokok utang dan bunganya oleh Negara Republik Indonesia, 39 sesuai dengan masa berlakunya. 40 Tunggakan adalah jumlah kewajiban terutang karena ketidakmampuan 41 entitas membayar pokok utang danatau bunganya sesuai jadwal. 42 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.10 PSAP 09 - 4 U U M M U U M M 1 6. Karakterisitik utama kewajiban adalah bahwa pemerintah 2 mempunyai kewajiban sampai saat ini yang dalam penyelesaiannya 3 mengakibatkan pengorbanan sumber daya ekonomi di masa yang akan datang. 4 7. Kewajiban umumnya timbul karena konsekuensi pelaksanaan 5 tugas atau tanggungjawab untuk bertindak di masa lalu. Dalam konteks 6 pemerintahan, kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber 7 pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga keuangan, entitas 8 pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban pemerintah juga 9 terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada pemerintah, 10 kewajiban kepada masyarakat luas yaitu kewajiban tunjangan, kompensasi, ganti 11 rugi, kelebihan setoran pajak dari wajib pajak, alokasirealokasi pendapatan ke 12 entitas lainnya, atau kewajiban dengan pemberi jasa lainnya. 13 8. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai 14 konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-undangan. 15 K K L L A A S S I I F F I I K K A A S S I I K K E E W W A A J J I I B B A A N N 16

9. Setiap entitas pelaporan mengungkapkan setiap pos 17