Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada 20 Kesalahan berulang dan sistemik seperti yang dimaksud pada 30 Akibat kumulatif dari koreksi kesalahan yang berhubungan 32 Suatu perubahan kebijakan akuntansi harus dilakukan hanya 7

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.11 PSAP 10 - 4 pegawai tahun lalu yang belum dilaporkan, dikoreksi mengurangi akun ekuitas 1 dana lancar dan mengurangi saldo kas. Terhadap koreksi kesalahan yang 2 berkaitan dengan belanja yang menghasilkan aset, disamping mengoreksi saldo 3 kas dan pendapatan lain-lain juga perlu dilakukan koreksi terhadap aset yang 4 bersangkutan dan pos ekuitas dana diinvestasikan. Sebagai contoh, belanja aset 5 tetap yang di-mark-up dan setelah dilakukan pemeriksaan, kelebihan belanja 6 tersebut harus dikembalikan, maka koreksi yang harus dilakukan adalah dengan 7 menambah kas dan pendapatan lain-lain, serta mengurangi pos aset tetap dan 8 pos ekuitas dana diinvestasikan. 9 19. Koreksi kesalahan pendapatan sebagaimana dijelaskan pada 10 paragraf 15 dapat dibagi dua yaitu yang menambah saldo kas dan yang 11 mengurangi saldo kas. Contoh koreksi kesalahan pendapatan yang menambah 12 saldo kas yaitu terdapat transaksi penyetoran bagian laba perusahaan negara 13 yang belum dilaporkan. Dalam hal demikian, koreksi yang perlu dilakukan adalah 14 menambah saldo kas dan ekuitas dana lancar. Contoh koreksi kesalahan 15 pendapatan yang mengurangi saldo kas yaitu kesalahan pengembalian 16 pendapatan dana alokasi umum karena kelebihan transfer. Dalam hal demikian, 17 koreksi yang perlu dilakukan adalah mengurangi saldo kas dan ekuitas dana 18 lancar. 19

20. Koreksi kesalahan yang tidak berulang yang terjadi pada 20

periode-periode sebelumnya dan tidak mempengaruhi posisi kas, baik 21 sebelum maupun setelah laporan keuangan periode tersebut diterbitkan, 22 dilakukan dengan pembetulan pos-pos neraca terkait pada periode 23 ditemukannya kesalahan. 24 21. Contoh kesalahan yang tidak mempengaruhi posisi kas 25 sebagaimana disebutkan pada paragraf 20 adalah belanja untuk membeli 26 perabot kantor aset tetap dilaporkan sebagai belanja perjalanan dinas. Dalam 27 hal demikian, koreksi yang perlu dilakukan adalah mendebet pos aset tetap dan 28 mengkredit pos ekuitas dana investasi pada aset tetap. 29

22. Kesalahan berulang dan sistemik seperti yang dimaksud pada 30

paragraf 9 tidak memerlukan koreksi, melainkan dicatat pada saat terjadi. 31

23. Akibat kumulatif dari koreksi kesalahan yang berhubungan 32

dengan periode-periode yang lalu terhadap posisi kas dilaporkan dalam 33 baris tersendiri pada Laporan Arus Kas tahun berjalan. 34 35 PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI 36 24. Para pengguna perlu membandingkan laporan keuangan dari 37 suatu entitas pelaporan dari waktu ke waktu untuk mengetahui trend posisi 38 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II.11 PSAP 10 - 5 keuangan, kinerja, dan arus kas. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang 1 digunakan harus diterapkan secara konsisten pada setiap periode. 2 25. Perubahan di dalam perlakuan, pengakuan, atau pengukuran 3 akuntansi sebagai akibat dari perubahan atas basis akuntansi, kriteria 4 kapitalisasi, metode, dan estimasi, merupakan contoh perubahan kebijakan 5 akuntansi. 6

26. Suatu perubahan kebijakan akuntansi harus dilakukan hanya 7

apabila penerapan suatu kebijakan akuntansi yang berbeda diwajibkan oleh 8 peraturan perundangan atau standar akuntansi pemerintahan yang berlaku, 9 atau apabila diperkirakan bahwa perubahan tersebut akan menghasilkan 10 informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, atau arus kas yang 11 lebih relevan dan lebih andal dalam penyajian laporan keuangan entitas. 12 27. Perubahan kebijakan akuntansi tidak mencakup hal-hal sebagai 13 berikut: 14 a adopsi suatu kebijakan akuntansi pada peristiwa atau kejadian yang secara 15 substansi berbeda dari peristiwa atau kejadian sebelumnya; dan 16 b adopsi suatu kebijakan akuntansi baru untuk kejadian atau transaksi yang 17 sebelumnya tidak ada atau yang tidak material. 18 28. Timbulnya suatu kebijakan untuk merevaluasi aset merupakan 19 suatu perubahan kebijakan akuntansi. Namun demikian, perubahan tersebut 20 harus sesuai dengan standar akuntansi terkait yang telah menerapkan 21 persyaratan-persyaratan sehubungan dengan revaluasi. 22

29. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengaruhnya harus 23