Halaman | 165
masyarakat yang ingin melaksanakan konservasi lahan milik. Masyarakat terdorong untuk meningkatkan konservasi dilahan milik mereka, karena
disamping akan meningkatkan konservasi lahan, sekaligus bisa meningkatkan produktivitas lahan mereka. Sebelum adanya program KLPKSA dorongan untuk
konservasi sudah ada, tetapi terkendala kurangnya dana untuk pembelian bibit, dan kurangnya informasi tentang sumber-sumber penangkaran bibit unggul.
b. Pembagian Bibit dan Bimbingan Teknis Social Planting
Pembagian bibit tanaman pokok yang terdiri dari durian, mangga, jati, dan kelapa pada lahan social planting lebih banyak melibatkan pihak kelurahan dan RW yang
setempat. Pada prakteknya droping bibit sebagian besar adalah lewat kelurahan. Setelah bibit yang dipasok dinilai telah sesuai dengan spek dan ukuran
sebagaimana kesepakatan awal, maka tim penilai spesifikasi bibit memberikan suatu tanda terima dan atau membuatkan suatu berita acara droping bibit atau
serah terima bibit dari pemasok kepada Pemerintah Kota Semarang yang diwakili oleh Tim verifikasi spesifikasi teknis atau diwakili pihak kelurahan. Selanjutnya,
pihak kelurahan membagi-bagikan bibit tersebut kepada tiap kelompok tani bila bibit tersebut untuk kegiatan konservasi lahan bengkok atau membagikan
langsung kepada penduduk sekitar melalui perangkat kelurahanRW bila bibit tersebut untuk konservasi lahan pada lahan hak milik social planting.
Fasilitasi kepada petani yang bisa secara langsung diberikan di tingkat lapangan adalah dalam bentuk pendampingan-pendampingan oleh fasilitator kelurahan,
juga pendampingan oleh motivator desa yang telah dicobakan sejak tahun 2007.
c. Kampanye Konservasi Lahan
Tahun 2006, sosialisasi di tingkat kota dan kecamatan dilaksanakan dengan mengundang stakeholder tingkat kota dan kecamatan di Kantor Bappeda Kota
Semarang Lantai 8. Beberepa pihak yang ikut hadir dalam acara tersebut antara
Halaman | 166
lain: Ketua Bappeda Kota Semarang, Kuasa Pengguna Anggaran Program KLPKSA, Tim Teknis, Konsultan Pendamping, Konsultan Individu Manajemen Program
dan Dana Bergulir, Camat 5 Kecamatan, Lurah dari 36 kelurahan lokasi program dan 27 kelurahan lain diluar program dalam 5 kecamatan, dan Penyuluh
Pertanian Kecamatan.
Untuk tahun 2007, sosialisasi juga dilaksanakan dalam bentuk rapat-rapat koordinasi dan konsultansi dengan anggota DPRD, rapat penyusunan anggaran
program KLPKSA, seta rapat-rapat pertanggungjawaban Pemerintah Kota Semarang dengan DPRD Kota Semarang.
Tahun 2007, disamping kampanye program KLPKSA dengan cara sosialisasi sebagaimana tersebut diatas, kegiatan kampanye juga dilakukan dengan
membuat alat publikasi seperti pamflet dan buletin bulanan kemudian menyebarkannya kepada masyarakat. Selain itu juga dilaksanakan kegiatan-
kegiatan rutin berupa pertemuan-pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat RT. RW dan lain-lain.
Tahun 2008, untuk mendukung kegiatan publikasi program KLPKSA dibuat poster dan booklet program KLPKSA oleh Technical Assistance LP3ES. Ada 2 dua jenis
poster yang dibuat masibg-masing tentang pentingnya konservasi lahan dan pentingnya patisipasi masyarakat untuk kesuksesan program. Sedangkan booklet
berisi informasi yang sifatnya global tentang program KLPKSA, mulai dari tujuan, gambaran umum kegiatan, komponen kegiatan, aktivitas yang dilakukan, dan
hasil-hasil yang telah dicapai.
Realisasi Kegiatan Hibah Kelurahan Realisasi kegiatan Hibah Kelurahan Program KLPKSA sampai dengan tahun 2007
disampaikan dalam tabel-tabel berikut ini:
Halaman | 167
Tabel 8.7. Daftar Kelurahan Penerima Hibah Prakarsa Konservasi Tahap I Tahun 2006
No. Kelurahan Penerima Hibah
Nilai Hibah Rp. Proposal Ditolak
1. Rowosari Kec. Tembalang
36.725.000 Sendangmulyo- Kec.Tembalang
2. Sekaran Kec. Gunungpati
47.084.000 Ngesrep-Kec. Banyumanik
3. Sukorejo Kec. Gunungpati
45.031.000 Kalipancur- Kec. Ngaliyan
4. Patemon Kec. Gunungpati
45.797.000 Wonosari- Kec. Ngaliyan
5. Kalisegoro Kec. Gunungpati
42.779.000 Ditolak karena dinilai tidak layak 6.
Ngijo Kec. Gunungpati 34.843.000
7. Mangunsari Kec. Gunungpati
42.727.000 8.
Plalangan Kec. Gunungpati 42.894.000
9. Gunungpati Kec. Gunungpati
46.508.000 10. Cepoko Kec. Gunungpati
45.004.000 11. Jatirejo Kec. Gunungpati
41.075.000 12. Nongkosawit Kec. Gunungpati
41.181.000 13. Pongangan Kec. Gunungpati
42.559.000 14. Sadeng Kec. Gunungpati
38.301.000 15. Polaman Kec. Mijen
42.968.000 16. Karangmalang Kec. Mijen
48.337.000 17. Bubakan Kec. Mijen
39.664.000 18. Cangkiran Kec. Mijen
38.668.000 19. Mijen Kec. Mijen
42.442.000 20. Purwosari Kec. Mijen
42.442.000 21. Babankerep Kec. Ngaliyan
39.995.000 22. Ngaliyan Kec. Ngaliyan
37.317.000 23. Beringin Kec. Ngaliyan
36.689.000 24. Gondoriyo Kec. Ngaliyan
45.328.000 25. Wates Kec. Ngaliyan
46.436.000 26. Podorejo Kec. Ngaliyan
40.484.000
Jumlah 1.099.245.000
Tabel 8.8. Kelurahan Penerima Hibah Prakarsa Konservasi Tahap II Tahun 2007 – 2008
No. Kelurahan Penerima Hibah
Nilai Hibah Rp. Keterangan
1. Kel. Mangunharjo Kec. Tembalang
49.500.000 -
2. Kel. Jangli Kec. Tembalang
49.980.000 -
Halaman | 168 3.
Kel. Jabungan Kec. Banyumanik 47.300.000
- 4.
Kel. Kandri Kec. Gunungpati 49.800.000
- 5.
Kel. Sumurrejo Kec. Gunungpati 48.500.000
- 6.
Kel. Pakintelan Kec. Gunungpati 48.900.000
- 7.
Kel. Ngadirgo Kec. Mijen 48.900.000
- 8.
Kel. Kalipancur Kec. Ngaliyan 43.046.000
- 9.
Kel. Purwoyoso Kec. Ngaliyan 42.068.000
- 10. Kel. Wonosari Kec. Ngaliyan
41.316.000 -
11. Kel. Beringin Kec. Ngaliyan 18.000.000
Luncuran Th 2006 12. UNNES Kec. Sekaran
50.000.000 Perguruan Tinggi
13. UNDIP Kec. Tembalang 50.000.000
Perguruan Tinggi 14. Kwartir ranting Pramuka
47.974.000 Th 2008
Jumlah 587.654.000
4. Komponen C Pengembangan Kapasitas Masyarakat dan Pemerintah Kota
Semarang
Kegiatan yang termasuk dalam komponen ini antara lain Workshop- workshop, Pelatihan-pelatihan, dan Studi Banding.
a. Pembentukan dan Perkembangan Kelompok Tani Konservasi