Halaman | 37
konsultan IDPIM dan IMRI seperti data jumlah Perda, Komir, daerah irigasi, Jumlah P3AGP3AIP3A dan lain sebagainya.
15 Masalah yang terjadi dalam implementasi aplikasi PMIS adalah masih banyaknya kekurangan data di tingkat organisasi P3AGP3AIP3A dari
aspek iuran dan pelatihan, sedangkan untuk kegiatan di tingkat Bappeda ketidaktersediaan data data adalah dari aspek realisasi keuangan untuk
kegiatan di Tahun Anggaran 2006 dan 2007, hal ini disebabkan karena mobilisasi konsultan baru dilaksanakan pada akhir tahun 2008 sehingga
sangat sulit untuk mendapatkan data realisasi keuangan tersebut. 16 Pelaksanaan kegiatan pada tahun 2010 sangat terlambat, ini seiring
dengan belum terbitnya DIPA 2010. sehingga pencairan anggaran LoanGrant masih 0 belum ada realisasi.
17 Pencairan anggaran dari APBD Paralel Financing sampai dengan Bulan September 2010 baru sekitar 15, atau Rp 1,6 milyar dari yang teralokasi
dalam AWP sebesar Rp 10,4 milyar. Ini dikarenakan daerah masih menunggu terkait dengan terbitnya DIPA 2010 LoanGrant dari Bangda.
18 Daerah juga ada yang meragukan apakah DIPA 2010 akan terbit atau tidak, karena DPRD sering menanyakan. Jika memang DIPA 2010 tidak terbit ada
beberapa daerah akan mengalokasikan APBD-nya paralel financing ke pos ya g lai ya g le ih e
utuhka .
3.5.2. Rekomendasi
Rekomendasi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan program WISMP 1 dapat diupayakan melalui beberapa hal adalah
sebagai berikut: 1 Telah diupayakan revisi buku panduan pelaksanaan kegiatan baik untuk
kegiatan PSETK maupun program pendampingan dan dilakukan
perbanyakan untuk dibagikan kepada sleuruh daerah program partisipan.
Halaman | 38
2 Perlu adanya sinkronisasi jadual pelaksanaan kegiatan di Pusat dengan
rencana pelaksanaan kegiatan di Daerah.
3 Perlu adanya himbauan dari Pusat agar tidak terjadi pergantian posisi jabatan terlalu cepat, atau diupayakan priode transisi dimana pejabat lama
masih dilibatkan untuk mentransfer pengetahuan dan kemampuannya
kepada petugas yang baru.
4 Diupayakan adanya penambahan kendaraan bermotor untuk program
selanjutnya sesuai dengan penilaian kebutuhan yang tepat.
5 Adanya surat edran untuk percepatan pelaoran kemajuan kegiatan dan
realisasi keuangan.
6 Perlu komunikasi yang lebih intensif dalam penetapan SK Satker dengan
pejabat di tingkat Pusat terkait dengan penerbitan DIPA.
7 Perlu upaya pengembangan program fasilitasi koordinasi melalui
peningkatan rapat pertemuan teknis diantara satker yang terkait.
8 Diupayakan peningkatan kemampuan sumber daya manusia aparatur pelaksana yang didukung pule oleh tenaga pendukung sekerteariat yang
handal.
9 Perlu revitalisasi pengembangan Komisi Irigasi sesuai dengan peraturan perundanga nyang berlaku, yang didukung oleh tenaga sekretariat secara
lebih tepat dan anggaran pendanaan dari sumber APBD setempat.
10 Upaya percepatan pembentukan Perda Irigasi melalui surat edaran dari Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, dan fasilitasi
konsep secara tepat dari konsultan IDPIM maupun IMRI untuk menunjang
kegiatan tersebut.
11 Perlu pengembangan system pelaporan yang efektif dari setiap pelaksana kegiatan sehingga memudahlan Bapeda sebagai unit pengelola dalam
melakukan koordinasi perencanaan.
Halaman | 39
12 Untuk mempercepat penyelesaian pengesahan profil KPI provinsi oleh gubernur segera dikeluarkan surat oleh NPIU Bangda untuk mendukung
kelancaran pengesahannya.
13 Memberikan penegasan kembali kepada daerah bahwa Profil KPI merupakan produk daerah perlu pengesahan Kepala Daerah sehingga
dapat dijadikan sumber acuan yang syah bagi keperluan perencanaan
pembangunan.
14 Untuk mempercepat Penyusunan success story WISMP 1 dilakukan melalui fasilitasi pertemuan antara konsultan IDPIM dengan berbagai pemangkju
kepentingan baik di Pusat maupun Daerah.
15 Untuk mendapatkan atau menyamakan data collecting yang dilakukan oleh konsultan IDPIM dan IMRI akan dilakukan pertemuan konsultan di regional
masing-masing maupun di pusat dalam rangka sinkronisasi data, selanjutnya data tersebut akan di gunakan oleh PPMUKPMU dalam
pelaporan nantinya.
16 Untuk mengatasi kekurangan data seperti yang disebutkan diatas, maka konsultan akan memaksimalkan fungsi asisten teknis untuk mencari data
sampai ke tingkat organisasi P3AGP3AIP3A dengan bekerjasama dengan Tenaga Pendamping Masyarakat KTPMTPM yang bertugas di daerah
irigasi yang bersangkutan.
17 Program WISMP 2 perlu dibentuk semacam Sekretariat Pengolahan Data dan Informasi WISMP yang berfungsi khusus untuk melakukan pengolahan
data pemasukanpemutakhiran data kedalam sistem informasi yang ada. Hal ini diupayakan untuk memperkuat peran Bappeda dalam hal
koordinasi, sinkronisasi, serta konsolidasi data terkait peran Bappeda
sebagai Project Manajemen Unit.
18 DIPA pada tahun mendatang sebaiknya tepat waktu terbitnya, sehingga tidak menghambat pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran di
daerah.
Halaman | 40
19 Perlu dorongan dari NPIU Bangda melalui surat atau pertemuan pertemuan untuk dapat melaksanakan kegiatan yang sumber dananya dari
APBD paralel financing yang sudah tertuang dalam AWP dan tidak perlu
menunggu DIPA yang terlambat terbit.
20 Perlunya surat dari Ditjen Bina Bangda secara berkelanjutan yang dikirim ke daerah terkait terlambatnya DIPA. Ini diperlukan daerah sebagai informasi
terkini sehingga daerah tidak selalu bertanya tanya bagaimana dari
kelanjutan atau berita terkait DIPA yang terlambat.
3.5.3. Usulan Program WISMP 2 Komponen B1 Penguatan