Halaman | 35
Tabel 3.1. Status Kemajuan Pembentukan Organisasi P3A Unit Program WISMP 1 2006 -2010
No. Provinsi
Target Kemajuan
Persentase 1.
Aceh 364
465 127.7
2. Sumatera Utara
617 370
60 3.
Sumatera Barat 300
279 93
4. Sumatera Selatan
814 328
40.3 5.
Lampung 457
207 45.3
6. Jawa Barat
1.313 1.359
103.5 7.
Jawa Tengah 2.159
1.686 78.1
8. DI Yogyakarta
342 695
203.2 9.
Jawa Timur 2.455
2.193 89.3
10. Sulawesi Selatan
1.786 1.024
57.3 11.
Sulawesi Tengah 440
463 105.2
12. Sulawesi Barat
196 213
108.7 13.
Nusa Tenggara Timur 257
251 97.7
Jumlah 11.500
9.533 82.9
3.5. Permasalahan, Rekomendasi, dan usulan Program WISMP 2
3.5.1. Permasalahan
Inventarisasi permasalahan yang ditemukan selama ini pada aspek implementasi kegiatan adalah sebagai berikut:
1 Banyak Peraturan dan Panduan dari Pusat yang terlambatbelum diterima
oleh daerah sehingga mempengaruhi pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
2 Kegiatan atau undangan dari Pusat NPIU Bangda dan NPMU dilakukan
secara beruntun pada waktu yang berurutan, sehingga membuat daerah kesulitan mengatur jadwalnya.
3 Sering terjadi rolling jabatan di daerah yang berdampak pada pergantian
personil yang menangani WISMP. 4
Kurang tersedianya sarana penunjang operasional lapangan berupa kendaraan bermotor roda 42
Halaman | 36
5 Kesulitan mendapatkan realisasi keuangan di tingkat Satuan Kerja Satker.
6 SK Satker tidak bisa ditetapkan disebabkan keterlambatan DIPA
7 Kurangnya koordinasi antara instansi pengelola program WISMP
Bappeda, PU dan Pertanian terutama dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
8 Terbatasnya jumlah dan kemampuan sumber daya manusia yang
menangani Kelembagaan Pengelolaan Irigasi KPI di daerah 9
Penyusunan program kerja KOMIR dan pertemuan rutinberkala oleh KOMIR belum terlaksana di beberapa kabupaten. Ini dikarenakan
beberapa faktor antara lain: i Pembentukan KOMIR belum mengkuti peraturan yang ada; 2 Belum terbentuk dan beroperasinya sekretariat
Komir; 3 Tidak tersedianya dana operasional. 10 Masih minimnya penerbitan Perda tentang Irigasi baik di Provinsi maupun
kabupaten dikarenakan: 1 Besarnya pendanaan yang dibutuhkan dalam rangka penetapan Perda; dan 2 Penetapan Perda tentang Irigasi
seringkali menunggu penetapan Perda terkait lainnya. 11 Belum optimalnya koordinasi dan sistem pelaporan antara PPMU
provinsi dengan KPMU kabupaten sehingga mengakibatkan kurangnya informasi perkembangan kegiatan di kabupaten.
12 Kemajuan pengesahan Profil KPI Provinsi oleh gubernur masih rendah, disebabkan adanya proses administrasi birokrasi yang harus dilewati untuk
bisa di tandatangani oleh gubernur. 13 Progress Penyusunan Success Story WISMP 1 belum semua Provinsi bisa
menyusunnya, disebabkan masih rendahnya pemahaman tentang substansi dalam penulisan success story, dan metode dalam penulisan itu
sendiri. 14 Adanya perbedaan data kemajuan kegiatan WISMP 1 yang disampaikan
melalui laporan QPR maupun laporan pertengahan tahun SACPR oleh
Halaman | 37
konsultan IDPIM dan IMRI seperti data jumlah Perda, Komir, daerah irigasi, Jumlah P3AGP3AIP3A dan lain sebagainya.
15 Masalah yang terjadi dalam implementasi aplikasi PMIS adalah masih banyaknya kekurangan data di tingkat organisasi P3AGP3AIP3A dari
aspek iuran dan pelatihan, sedangkan untuk kegiatan di tingkat Bappeda ketidaktersediaan data data adalah dari aspek realisasi keuangan untuk
kegiatan di Tahun Anggaran 2006 dan 2007, hal ini disebabkan karena mobilisasi konsultan baru dilaksanakan pada akhir tahun 2008 sehingga
sangat sulit untuk mendapatkan data realisasi keuangan tersebut. 16 Pelaksanaan kegiatan pada tahun 2010 sangat terlambat, ini seiring
dengan belum terbitnya DIPA 2010. sehingga pencairan anggaran LoanGrant masih 0 belum ada realisasi.
17 Pencairan anggaran dari APBD Paralel Financing sampai dengan Bulan September 2010 baru sekitar 15, atau Rp 1,6 milyar dari yang teralokasi
dalam AWP sebesar Rp 10,4 milyar. Ini dikarenakan daerah masih menunggu terkait dengan terbitnya DIPA 2010 LoanGrant dari Bangda.
18 Daerah juga ada yang meragukan apakah DIPA 2010 akan terbit atau tidak, karena DPRD sering menanyakan. Jika memang DIPA 2010 tidak terbit ada
beberapa daerah akan mengalokasikan APBD-nya paralel financing ke pos ya g lai ya g le ih e
utuhka .
3.5.2. Rekomendasi