Halaman | 93
8. Inisiatif masyarakat dan peranan stakeholder dalam konservasi dan perlindungan SDA
9. Lingkup persoalan pengelolaan SDA dan daerah airan sungai 10. Kebijakan dan program pemerintah dalam perlindungan kawasan konservasi
dan sumberdaya air dan lahan
5.6.5. Pembentukan dan Pendampingan Kelompok Tani.
Pendampingan kelompok tani oleh Pendamping Masyarakat dan Petugas Kehutanan Lapangan secara intensif baru dimulai pada Februari 2010. Kegiatan
pendampingan masyarakat yang paling awal dilakukan oleh Tim Bantuan Teknis Daerah i i adalah de ga elakuka social assessment . Pe ilaia sosial i i
dimaksudkan sebagai usaha untuk memilah dan mengumpulkan data sosial paling awal, sehingga potensi, permasalahan, kendala dan harapan-harapan
masyarakat berkaitan dengan program konservasi bisa tergambar dengan lebih jelas.
5.6.6. Kegiatan Konservasi a. Penyusunan Rencana Konservasi 2010
Rencana konservasi telah disusun tiap awal dan pertengahan tahun anggaran. Khusus untuk tahun 2010 rencana teah mulai disusun pada April-
Mei tahun 2010. Perencanaan konservasi desa dilaksanakan dengan partisipatif dengan melibatkan masyarakat secara langsung sebagai penerima
manfaat. Penyusunan rencana konservasi desa diputuskan dalam forum
Halaman | 94
pertemuan kelompok workshop tingkat desa, yang difasilitasi CO wilayah tersebut.
Bentuk-bentuk kegiatan konservasi desa yang dipilih disesuaikan dengan pilhan masyarakat, dan urutan prioritas juga disesuaikan dengan prioritas
yang disepakati dalam workshop tingkat desa. Hasil pertemuan kelompok di 3 tiga desa lokasi program disampaikan
berturut-turut sebagai berikut. 1. Hasil Pertemuan Kelompok di Desa Pelat sebagai berikut:
Fasilitasi kelompok dilakukan oleh P. Nur Dayat fasiltator CO untuk wilayah Desa Pelat. Kerja kelompok dibagi dalam beberapa materi
bahasan diskusi, antara lain : a. Volume kegiatan yang akan dilakukan, jumlah kebutuhan bibit.
b. Berapa tenaga yang tersedia. c. Pembagan kerja dan tata waktu kegiatan.
Untuk volume kerja, pada tahun 2010 ini di Kelompok Biling Desa dibebani tanggungjawab penanaman 25 hektar lahan milik. Jika jarak tanam adalah
3 X 4 m, maka luasan 25 ha akan dibutuhkan bibit sejumlah 20.834 bibit. Jika asumsi kematian bibit di pengangkutan 10, maka perlu ditambahkan
sejumlah 2.084 bibit untuk cadangan. Sebagaimana diketahui, selain kegiatan penanaman lokasi baru, di tingkat
kelompok juga diwajibkan melakukan kegiatan pemeliharaan pada lokasi tanam tahun 2009 yang lalu. Salah satu kegiatan pemeliharaan adalah
melakukan penyulaman tanaman yang mati dilapangan. Berdasarkan informasi awal bahwa kematian tanaman dilapangan yang MPTS cukup
tinggi bisa mencapai 25 dan tanaman Jati kematiannya kecil kurang dari 3. Maka perlu juga disiapkan tambahan bibit tanaman untuk
Halaman | 95
penyulaman ini sekitar 30. Jika dihitung akan diperoleh tambahan kebutuhan bibit sejumlah 6.251 batang.
Sehingga total bibit yang dibutuhkan di lokasi Brang Pelat di Kelompok Tani Biling Desa adalah sejumlah 20.834 btg + 2.084 btg + 6.251 btg =
29.169 btg bibit tanaman konservasi. Khusus untuk jenis bibit yang dipilih, berdasarkan pengalaman penanaman th 2009 dimana banyak tanaman
MPTS nangka, alpokat, kemiri yang mati, maka pada kesempatan ini banyak petani yang mengusulkan untuk semuanya tanaman kayu jati dan
mahoni. Sebagian besar menginginkan jati, sebagian kecil yang lain mengingkan mahoni. Mengenai komposisi Jati Vs Mahoni berapa banding
berapa disesuaikan dengan usulan masyarakat. Masyarakat yang mengusulkan jati paling banyak, sekitar 90 sedangkan sisanya
menginginkan mahoni 10. Sedangkan tenaga kerja yang tersedia hanya sejumlah anggota kelompok
tani Biling Desa 29 orang. Oleh arena itu perlu pembagian kerja yang tepat sehingga anggota tidak merasa terbebani. Sebisa mungkin luasan
lahan dari tap petai yang diikutkan program disesuaikan kemampuan petani dalam melakukan penanaman. Berdasarkan pengalaman th 2009,
prestasi kerja penyiapan lahan adalah 0,5 haHOK, dan prestasi kerja penanaman 0,25 haHOK, dan pemeliharaan 0,5 haHOK, maka untuk
rencana penanaman th 2010 diharapkan mempertimbangkan kemampuan masyarakat mengolah lahan tersebut.
Tabel 5.6. Tata waktu yang disepakati untuk kegiatan penanaman tanaman konservasi di Desa Pelat
No. Waktu
Kegiatan Keterangan
1. Maret
– Des 2010 Pemeliharaan rutin tanaman 2009
0,5 ha HOK 2.
April, Juni, Agts, Okt tahun 2010
Pembuatan teras, penanaman penguat teras dan
pemeliharaannya 10 mtr HOK
3. April-Mei 2010
Penanaman tanaman sela jagung 0,25 ha HOK
4. Sept
– Okt 2010 Panen tanaman sela jagung
0,25 ha HOK
Halaman | 96
5. Minggu II Nov 2010
Penyiapan lahan utk penanaman 2010
0,5 haHOK 6.
Minggu I Des 2010 Penanaman tanaman 2010
0,25 haHOK 7.
Mid Des 2010 Pemeliharaan tanaman 2010
0,5 ha HOK
2. Hasil pertemuan kelompok di Desa Karekeh diringkaskan sebagai berikut: Kerja kelompok dibagi dalam beberapa materi bahasan diskusi, antara
lain : a.
Volume kegiatan yang akan dilakukan, jumlah kebutuhan bibit. b.
Berapa tenaga yang tersedia. c.
Pembagian kerja dan tata waktu kegiatan.
Untuk volume kerja, pada tahun 2010 ini di Kelompok Ai Lemar dibebani tanggungjawab penanaman 25 hektar lahan milik. Jika jarak tanam adalah
3 X 4 m, maka luasan 25 ha akan dibutuhkan bibit sejumlah 20.834 bibit. Jika asumsi kematian bibit di pengangkutan 10, maka perlu ditambahkan
sejumlah 2.084 bibit untuk cadangan. Selain kegiatan penanaman lokasi baru, di tingkat kelompok juga
diwajibkan melakukan kegiatan pemeliharaan pada lokasi tanam tahun 2009 yang lalu. Salah satu kegiatan pemeliharaan adalah melakukan
penyulaman tanaman yang mati dilapangan. Berdasarkan informasi awal bahwa kematian tanaman dilapangan yang MPTS cukup tinggi bisa
mencapai 25 dan tanaman Jati kematiannya kecil kurang dari 3. Maka perlu juga disiapkan tambahan bibit tanaman untuk penyulaman ini
sekitar 30. Jika dihitung akan diperoleh tambahan kebutuhan bibit sejumlah 6.251 batang. Sehingga total bibit yang dibutuhkan di lokasi
Brang Pelat di Kelompok Tani Biling Desa adalah sejumlah 20.834 btg + 2.084 btg + 6.251 btg = 29.169 btg bibit tanaman konservasi.
Khusus untuk jenis bibit yang dipilih, sebagian besar mengusulkan Jati. Sebagian kecil saja yang mengusulkan Mahoni. Tentang komposisinya
diserahkan kepada kebijakan pemerintah, yang pasti tiap petani harus mendapatkan baik Jati maupun Mahoninya dengan adil.
Halaman | 97
Dari sisi jumlah tenaga kerja yang tersedia hanya sejumlah anggota kelompok tani Ai Lemar 21 orang.
Tata waktu yang disepakati untuk kegiatan penanaman tanaman konservasi adalah sebagai berikut:
Tabel 5.7. Tata waktu yang disepakati untuk kegiatan penanaman tanaman konservasi
di Desa Karekeh No.
Waktu Kegiatan
Keterangan
1. Rutin
Pemeliharaan tanaman 2009 -
2. Rutin
Pembuatan teras -
3. Maret 2010
Penanaman tan. sela jagung -
4. Juli 2010
Panen tanaman sela jagung -
5. Akhir Nov 2010
Penyiapan lahan 2010 -
6. Awal Desember 2010
Penanaman tanaman 2010
-
7. Rutin
Pemeliharaan tanaman 2010 -
3. Hasil pertemuan kelompok di Desa Batudulang diringkaskan sebagai berikut:
Kerja kelompok dibagi dalam beberapa materi bahasan diskusi, antara lain :
a. Volume kegiatan yang akan dilakukan, jumlah kebutuhan bibit. b. Berapa tenaga yang tersedia.
c. Pembagian kerja dan tata waktu kegiatan.
Untuk luasan 25 ha pada tahun 2010 ini dg jarak tanam 3 X 4 m, Kelompok Batu Dulang Utama memerlukan bibit sejumlah 20.834 bibit. Jika asumsi
kematian bibit di pengangkutan 10, maka perlu ditambahkan sejumlah 2.084 bibit untuk cadangan.
Selain kegiatan penanaman lokasi baru, di tingkat kelompok juga diwajibkan melakukan kegiatan pemeliharaan pada lokasi tanam tahun
Halaman | 98
2009 yang lalu. Salah satu kegiatan pemeliharaan adalah melakukan penyulaman tanaman yang mati dilapangan. Penyulaman kematian
tanaman di 2009 diperkirakan 30, maka perlu juga disiapkan tambahan bibit tanaman untuk penyulaman ini sekitar 6.251 batang. Sehingga total
bibit yang dibutuhkan di lokasi Brang Pelat di Kelompok Tani Biling Desa adalah sejumlah 20.834 btg + 2.084 btg + 6.251 btg = 29.169 btg bibit
tanaman konservasi.
Khusus untuk jenis bibit yang dipilih, sebagian besar mengusulkan Jati. Sebagian kecil saja yang mengusulkan Mahoni. Sebagian lain ada yang
masih mengusulkan Alpokat dan Kemiri. Dari sisi jumlah tenaga kerja yang tersedia hanya sejumlah anggota kelompok tani Batu Dulang Utama 19
orang.
Tabel 5.8. Tata waktu yang disepakati untuk kegiatan penanaman tanaman konservasi
di Desa Batudulang
No. Waktu
Kegiatan Keterangan
1. Maret, Juni, Sept
Pemeliharaan tanaman 2009
-
2. Okt, Nov 2010
Pembuatan teras -
3. Maret 2010
Penanaman tan. sela jagung -
4. Juli 2010
Panen tanaman sela jagung -
5. Akhir Nov 2010
Penyiapan lahan 2010 -
6. Awal Desember 2010
Penanaman tanaman 2010 -
7. Setelah Des 2010
Pemeliharaan tanaman 2010 -
b. Penyiapan Lahan Konservasi