Halaman | 143
pihak pemerintah daerah SKPD terkait dengan dukungan pembiayaan dari anggaran daerah APBD serta kontribusi pihak
swasta di daerah maupun pihak masyarakat. Kegiatan bantuan teknis penguatan kelembagaan komisi irigasi
dimasa yang akan datang harus dapat membuka ruang membuka ruang bagi proses pembelajaran bersama elemen dalam
pemerintahan daerah, masyarakat dan lintas pelaku kalangan Perguruan Tinggi, LSM serta seluruh kelompok peduli untuk
keberlanjutan pembangunan bidang irigasi.
6. Dimensi Penguatan Kelembagaan Komisi Irigasi
Esensi penguatan
kelembagaan Komisi
Irigasi, maupun
P3AGP3AIP3A adalah terjadinya internalisasi nilai dan paradigma ideologis pembangunan bidang irigasi yang pro-poor good
governance untuk menjadi landasan sikap, pikiran dan tindakan seluruh pihak yang berkompeten, baik dari unsur pemerintahan di
daerah, masyarakat maupun pelaku non-pemerintahan.
Pemerintah Daerah beserta seluruh jajaran SKPD terkait dituntut menyadari untuk tidak sekedar mengandalkan proses pelembagaan
Komisi irigasi pada aspek formal saja, tetapi memahami dan menyadari pentingnya membangun relasi intensif, baik pada dimensi
struktural, kultural maupun peran dan fungsi bagi penguatan kelembagaan Komisi Irigasi.
a. Dimensi Struktural
Diperlukan Kelembagaan Komisi Irigasi yang tangguh bagi daerah untuk menjalankan koordinasi tugas dalam penyelenggaraan
pembangunan bidang irigasi di daerah. 3 tiga unsur struktural kelembagaan Komisi irigasi yang harus ada, adalah keberadaan
sistem, lembaga dan aparat.
Halaman | 144
b. Dimensi Sistem
Substansi teknis dan esensi Komisi irigasi terkait dengan pelaku- pelaku subyek dan bidang kerjagarapan obyek. Kejelasan dan
ketegasan dalam pengelolaan tata hubungan antar pihak, antar bidang dan antar unsur terkait yang sesuai dengan tugas pokok, peran
dan fungsinya harus dilakukan. Sistem dan tata hubungan yang dibangun dan dijalankan dituntut untuk membuka ruang, sehingga
akseptabel dan aksesabel, bagi peran dan partisipasi masyarakat sipil, dalam hal ini adalah P3AGP3AIP3A. Menilik kebutuhan dan nilai
strategis air irigasi, memerlukan legitimasi yang kuat dan pasti. Peraturan Daerah dapat disusun dan diputuskan untuk kebutuhan ini.
c. Dimensi Lembaga
Air irigasi secara esensial menyangkut hak dasar dan hidup keseharian masyarakat petani. Hal ini secara teknis memerlukan pemrograman
dan penggarapan
usaha penyelenggaraan,
serta intensitas
pengorganisasian lintas sektoral, lintas pelaku dan lintas kepentingan. Pembangunan bidang irigasi sebagai suatu sistem pelayanan
kebutuhan petani, kiranya memerlukan badan atau kelembagaan khusus
seperti Komisi
Irigasi dan
P3AGP3AIP3A untuk
menanganinya. Apakah badan atau kelembagaan khusus tersebut bersifat kedinasan atau non-kedinasan, hal paling pokok adalah
keberadaannya untuk mengkoordinasikan sumberdaya di daerah, terutama pada aspek kebijakan, teknis dan pengorganisasian
pembangunan bidang irigasi.
d. Dimensi Personil
Diperlukan personil yang kompeten dan kapabel untuk penugasan, kewenangan dan tanggung jawab yang jelas dan tegas dalam
Halaman | 145
mengelola program dan kegiatan pembangunan bidang irigasi secara pro-poor. Mengoperasikan Komisis irigasi sesuai dengan peran dan
fungsinya serta menjalankan dan mengelola sistem dengan baik sesuai koridor hukum, politik dan pelayanan birokrasi yang akseptabel
dan aksesabel bagi seluruh warga. Keberadaan personil aparat sangat menentukan bagaimana sistem
dan struktur kelembagaan Komisi Irigasi berjalan dan berfungsi. Penguatan terhadap aparat sebagai bagian dari proses yang terus
berjalan dalam pembangunan bidang irigasi, adalah upaya peningkatan kemampuan kerja, keterampilan teknis, keahlian
manajerial, pengetahuanwawasan luas, kesadaran dan sikap-pikir kritis, perhatian dan keberpihakan sebagai sikap dan daya tanggap
terhadap realitas sosial, serta keteguhan menjaga nilai etik, moral dan kaidah konstitusional.
e. Dimensi Kultural