Halaman | 98
2009 yang lalu. Salah satu kegiatan pemeliharaan adalah melakukan penyulaman tanaman yang mati dilapangan. Penyulaman kematian
tanaman di 2009 diperkirakan 30, maka perlu juga disiapkan tambahan bibit tanaman untuk penyulaman ini sekitar 6.251 batang. Sehingga total
bibit yang dibutuhkan di lokasi Brang Pelat di Kelompok Tani Biling Desa adalah sejumlah 20.834 btg + 2.084 btg + 6.251 btg = 29.169 btg bibit
tanaman konservasi.
Khusus untuk jenis bibit yang dipilih, sebagian besar mengusulkan Jati. Sebagian kecil saja yang mengusulkan Mahoni. Sebagian lain ada yang
masih mengusulkan Alpokat dan Kemiri. Dari sisi jumlah tenaga kerja yang tersedia hanya sejumlah anggota kelompok tani Batu Dulang Utama 19
orang.
Tabel 5.8. Tata waktu yang disepakati untuk kegiatan penanaman tanaman konservasi
di Desa Batudulang
No. Waktu
Kegiatan Keterangan
1. Maret, Juni, Sept
Pemeliharaan tanaman 2009
-
2. Okt, Nov 2010
Pembuatan teras -
3. Maret 2010
Penanaman tan. sela jagung -
4. Juli 2010
Panen tanaman sela jagung -
5. Akhir Nov 2010
Penyiapan lahan 2010 -
6. Awal Desember 2010
Penanaman tanaman 2010 -
7. Setelah Des 2010
Pemeliharaan tanaman 2010 -
b. Penyiapan Lahan Konservasi
Lahan konservasi untuk penanaman tahun 2010 telah mulai disiapkan pada Mei 2010. Kegiatan yang dilaksanakan berkaitan dengan persiapan antara
lain pengukuran konfigurasi lahan, pembagian lahan sejumlah peserta yang ikut, pembersihan lahan, pemasangan ajir, dan pembuatan lubang tanam.
Halaman | 99
c. Pembuatan Teras pada Lahan Konservasi
Pembuatan teras dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. Teras dibuat di masing-masing lahan kelompok tani atas kerjasama semua petani anggta
kelompok tani yang bersangkutan. Teras yang dibuat sebagian adalah berupa teras bangku dari bahan batu alam, dan sebagian yang lain dari batang kayu.
Teras yang dibuat dari batu terlihat di lahan di Desa Pelat, dan Karekeh. Sedangkan di lokasi Batudulang teras dibuat dari batang kayu yang
direbahkan. Intinya fungsiu teras adalah untuk mengurangi air larian run off, dan memberikan kesempatan air untuk meresap lebih banyak kedalam
tanah.
d. Penanaman Tanaman Konservasi
Penanaman tanaman konservasi tahun anggaran 2010 dilakukan pada akhir Desember 2010, setelah sebelumnya dilakukan droping bibit di tiap lokasi
program. Droping bibit telah mulai dilaksanakan pada minggu kedua bulan Desember 2010.
e. Penyiraman dengan Sistem Tetes
Pada kunjungan lapangan sejak awal tahun 2010, di lokasi masih sering turun hujan. Walaupun demikian, pada hari-hari tidak turun hujan, kondisi panas
yang menyengat sangat terasa. Berdasarkan pengalaman Program Konservasi Lahan dan Pengentasan Kemiskinan di Sumbawa Atas, banyak tanaman
pokok konservasi yang mampu bertahan hidup pada usim panas panjang hanya dengan penyiraman dengan teknik tetes, maka Tim Bantek LP3ES
merekomendasikan kepada Tim Pendamping Lapangan dan Petugas Kehutanan Lapangan PKL dan petani peserta program untuk menyiapakan
penyiraman tanaman dengan cara ini.
5.6.7. Kegiatan Peningkatan Pendapatan
a. Penanaman Tanaman Sela
Halaman | 100
Penanaman tanaman sela telah dimulai pada akhir 2009. Beberapa jenis tanaman sela yang ditanam antara lain jagung, padi, dan kacang hijau. Khusus
untuk jagung difasilitasi oleh program, sedangkan jenis padi gogo padi ladang, dan kacang hijau bibit berasal dari swadaya masyarakat.
b. Panen Tanaman Sela
Panen tanaman sela dilakukan pada awal tahun 2010. Tanaman sela ini ditanam pada akhir 2009, dan inventarisasi hasilnya kepada para petani
dilakukan pada September 2010. Total nilai panen tanaman sela pada 2010 ini bernilai ± Rp 150 juta.
5.6.8. Pelatihan – pelatihan
Pelatihan-pelatihan yang telah direalisasikan antara lain : TA 2009, pelatihan petani konservasi telah dilaksanakan pada tanggal 19
– 20 Oktober 2009, diikuti 30 peserta yang terdiri dari petani perwakilan petani
pesertanprogram dan perwakilan daerah. Untuk tahun 2010, Pelatihan Kelembagaan Kelompok Tani 13
– 14 April 2010. Fasilitasi
keikutsertaan perwakilan
Kelompok Tani
Konservasi 5
orangkelompok untuk ikut Pelatihan Konservasi yang diadakan oleh BPM Badan Pemberdayaan Masyarakat, 11
– 14 September 2010.
5.6.9. Workshop Akhir Program Konservasi Kabupaten Sumbawa
Workshop Akhir Program Konservasi dilaksanakan di Hotel Dewi Tanggal 9 – 11
Desember 2010 di Sumbawa Besar. Workshop dihadiri oleh Perwakilan Petani Konservasi Peserta Program, Dinas Kehutanan dan erkebunan Kabupaten
Sumbawa, Bappeda Kabupaten Sumbawa, LP3ES dan CO faslitator dan Koordinator CO fasilitator. Ada beberapa rekomendasi hasil workshop yang
dilampirkan dalam laporan ini.
Halaman | 101
5.6.10. Persiapan Lahan Tanam Tahun 2010
a. Lahan Milik Masyarakat
Lokasi tanam untuk lahan milik pada tahun 2010 ini antara lain berada di Desa Pelat, Kecamatan Unter Iwis yang dikelola oleh Kelompok Tani Lumak
silih, Lokasi Semongkat Sampar, Desa Klungkung, Kecamatan Batulanteh yang dikelola oleh Kelompok Tani Ai Bulu II, dan lokasi Desa Karekeh,
Kecamatan Unter Iwis yang dikelola oleh Kelompok Tani Karya Baru.
b. Lahan Negara