Rekomendasi Program Latar Belakang

Halaman | 106 Dinas PU dll untuk melanjutkan program melalui anggaran rutin tiap-tiap lenbaga teknis tersebut di atas.

5.8. Rekomendasi Program

 Mengantisipasi keterlambatan turunnya DIPA dengan mempercepat rapat koordinasi untuk percepatan kegiatan 2010 dan segera melakukan mobilisasi lapangan.  Menindaklanjuti permasalahan Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani yaitu dengan Melengkapi administrasi dan pembukuan kelompok tani, mengevaluasi dan mengaktifkan anggota kelompok. Menghidupkan kas keuangan kelompok menghidupkan kembali iuran wajib dan iuran sukarela dan menyisihkan sebagian hasil tanaman sela untuk kas kelompok, kemudian dengan meningkatkan kegiatan pelatihan.  Tindak lanjut dari permasalahan Keterpaduan kegiatan Konservasi dengan Irigasi keterpaduan Hulu – Hilir dengan saat pelatihan kelompok konservasi atau aksi penanaman 2010 harus mengikutkan perwakilan P3A GP3A, untuk pelaksanaan workshop konservasi hulu – hilir, diharapkan juga mengikutkan P3A GP3A, penanaman tanaman konservasi di lahan negara disepakati akan mendapat dukungan P3A GP3A.  Menindaklanjuti permasalahan yang terakhir, kurang jalannya kegiatan fasilitasi teknis kepada Kelompok Tani yaitu dengan meningkatkan fasilitasi teknis kepada Kelompok Tani dan mendorong Dinas Instansi Teknis untuk meningkatkan fasilitasi kepada Kelompok Tani. Halaman | 107 Halaman | 108 BAB 6 PROGRAM BANTUAN TEKNIS PENGEMBANGAN DAN TINDAK LANJUT PROFIL SOSIAL EKONOMI TEKNIS KELEMBAGAAN PSETK

6.1. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-undang No.7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air dan Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi telah diamanatkan bahwa perlu adanya reformasi kebijakan pengelolaan irigasi, yang salah satunya adalah penguatan Kelembagaan Pengelolaan Irigasi KPI. Salah satu KPI dalam pengembangan dan pengelolaan system irigasi adalah organisasi Perkumpulan Petani Pemakai Air P3AGP3AIP3A pada tingkat daerah irigasi. Untuk menguatkan dan mengembangkan organisasi P3AGP3AIP3A, maka perlu didasarkan pada perencanaan yang tepet sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setempat. Untuk itu, maka dibutuhkan instrument perencanaan yang tepat yang dapat memberikan masukan yang positif bagi peningkatan penguatan dan pengembangan organisasi P3AGP3AIP3A menuju kemandirian pengelolaan irigasi partisipatif. Salah satu instrument yang digunakan dalam perencanaan progam, khususnya progam pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi bagi KPI adalah Profil Sosial Ekonomi Teknis Kelembagaan PSETK. PSETK secara konseptual dapat didefinisikan sebagai gambran informasi atau data mengenai keadaan, sosial, ekonomi, teknis dan kelembagaan pada suatu daerah irigasi yang dibutuhkan oleh Kelembagaan Pengelolaan Irigasi KPI untuk proses perencanaan progam pemberdayaan organisasi P3AGP3AIP3A dalam meningkatkan kinerja pengelolaan irigasi patisipatif. Sedangkan tujuannya adalah untuk mendapatkan Halaman | 109 informasi dan data yang tepat dan aktual sebagai bahan masukan bagi perencanaan progam pemberdayaan organisasi P3AGP3AIP3A menuju peningkatkan kinerja pengelolaan irigasi partisipatif pada suatu daerah irigasi berdasarkan potensi sumber daya lokal. Kegiatan-Kegiatan yang dilakukan dalam PSETK ini antara lain adalah sebagai berikut:  Penyusunan profil sosial dan ekonomi serta mengidentifikasi potensi sumber daya lokal.  Penyusunan profil teknis pengelolaan irigasi operasi, pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan irigasi termasuk gambaran ketersediaan air, kondisi fisik dan kefungsian jaringan irigasi serta lahan pertanian beririgasi.  Penyusunan profil kelembagaan dengan mengidentifikasi kelembagaan lokal yang ada, kebutuhan pembentukan organissi P3AGP3AIP3A dan upaya pengembangannya berdasarkan hasil penelusuran kebutuhanpetani; dan  Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dalam rangka peningkatan kemampuan organisasi P3AGP3AIP3A baik pada aspek tenis, kelembagaan maupun usaha tani dan usaha eknomi produktif. Penyusunan PSETK ini telah dilaksanakan baik melalui kegiatan Water Resources And Irtigation Sector Management Progam WISMP, Participatory Irrigation Sector Project PISP dan Nusa Tenggara Barat-Water Resources Management Progam NTB-WRMP. Dibeberapa lokasi kegiatan proyek tersebut telah dilakukan kegiatan tindak lanjut dari hasil PSETK sebuah daerah irigasi. Kegiatan tersebut adalah rehabilitasi jaringan irigasi serta pemeliharaan jaringan irigasi, yang pengerjaannya dilakukan oleh P3AGP3A. Di lain pihak hasil dari kegiatan PSETK tersebut belum banyak diimplementasikan oleh kelembagaan pengelolaan irigasi di daerah.

6.2. Maksud dan Tujuan