Studi Konservasi Lahan dan Air di Provinsi NTB.

Halaman | 91 Tabel 5.5. Pelaksanaan monitoring Program Konservasi Kab. Sumbawa 2010 No. Kegiatan Peserta Waktu Tempat 1. Monitoring 1 Th 2010 Bangda, LP3ES, Depkeu 22-26 Februari 2010 Kantor BAPPEDA, Dinas Kehutanan Kab. Sumbawa, lokasi Brang Pelat dan Batudulang 2. Monitoring 2 Th 2010 Bangda, LP3ES 17-20 Maret 2010 Kantor BAPPEDA, Dinas Kehutanan Kab. Sumbawa, lokasi Brang Pelat dan Batudulang 3. Monitoring 3 Th 2010 LP3ES 19-22 Mei 2010 Kantor Dinas Kehutanan Kab. Sumbawa, calon lokasi penanaman th 2010 di Dusun Selang Desa Karekeh. 4. Monitoring 4 Th 2010 LP3ES 14-17 Juni 2010 Dinas Kehutanan Perkebunan Kab. Sumbawa, Lapangan 5. Monitoring 5 Th 2010 LP3ES 13-16 Juli 2010 Dinas Kehutanan Perkebunan Kab. Sumbawa, Lapangan 6. Monitoring 6 Th 2010 LP3ES 9-12 Agustus 2010 Dinas Kehutanan Perkebunan Kab. Sumbawa, Lapangan 7. Monitoring 7 Th 2010 LP3ES 1-4 Sept 2010 Dinas Kehutanan Perkebunan Kab. Sumbawa, Lapangan 8. Monitoring 8 Th 2010 LP3ES 29 Sept – 2 Okt 2010 Dinas Kehutanan Perkebunan Kab. Sumbawa, Lapangan 9. Monitoring 9 Th 2010 Bangda, LP3ES 11-14 Okt 2010 Dinas Kehutanan Perkebunan Kab. Sumbawa, Lapangan 10. Monitoring 10 Th 2010 LP3ES 26-29 Okt 2010 Dinas Kehutanan Perkebunan Kab. Sumbawa, Lapangan 11. Monitoring 11 Th 2010 Worldbank, Bangda, LP3ES 3-6 Nov 2010 Kantor Pemkab Sumbawa Bappeda Kab Sumbawa, Lapangan

5.6.4. Studi Konservasi Lahan dan Air di Provinsi NTB.

Penelitian Konservasi Sumber Daya Air dan Lahan di Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB menjadi salah satu tugas Tim Bantuan Teknis Pusat untuk Program Konservasi Kabupaten Sumbawa NTB-WRMP. Untuk persiapan pelaksanaan lapangan, maka sejak minggu kedua bulan November 2009, telah disusun Desain Penelitian Konservasi Sumberdaya Air dan Lahan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara umum, tujuan dari studi ini adalah untuk melihat secara umum penurunan kondisi dan perkembangan sumberdaya air dan lahan baik secara kuantitas maupun kualitas. Halaman | 92 Sementara tujuan khusus dari studi ini adalah sebagai berikut: 1. Memotret ketimpangan antara kondisi penurunan sumberdaya air dan lahan dibandingkan dengan kegiatan konservasi baik dari sisi jenis kegiatan yang dilakukan dan hasil yang dicapai. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi penyebab dari merosotnya kuantitas dan kualitas sumberdaya air dan lahan, termasuk lambannya kegiatan konservasi 3. Merumuskan beberapa isu penting yang dapat digunakan sebagai pelajaran bagi kerangka pengembangan kebijakan dan program untuk perbaikan kualitas konservasi dalam mendukung kelangsungan sumberdaya air dan lahan. Dengan tujuan tersebut diatas, maka sejumlah output yang akan dicapai dari kegiatan studi ini adalah: 1. Data base kondisi konservasi dan sumberdaya air dan lahan dalam 3 tahun terakhir. 2. Rumusan permasalahan dan langkah kebijakan tentang pengelolaan sumberdaya air dan lahan. Mendasarkan pada latar belakang dan tujuan studi seperti disebutkan diatas, maka ruang lingkup data dan informasi yang akan digali mencakup : 1. Kondisi penduduk luka,sekarat dan mati 2. Kondisi Sumberdaya Air dan Lahan. 3. Kondisi Kawasan Konservasi 4. Kondisi Prasarana dan Sarana Sumberdaya Air 5. Kondisi Daerah Aliran dan Wilayah Sungai 6. Masalah dan Isu Pengelolaan Sumberdaya Air dan Lhan 7. Kebijakan dan Program Konservasi dan Sumberdaya Air dan Lahan Halaman | 93 8. Inisiatif masyarakat dan peranan stakeholder dalam konservasi dan perlindungan SDA 9. Lingkup persoalan pengelolaan SDA dan daerah airan sungai 10. Kebijakan dan program pemerintah dalam perlindungan kawasan konservasi dan sumberdaya air dan lahan

5.6.5. Pembentukan dan Pendampingan Kelompok Tani.