DIPA Pembagian Hasil Usaha Strategi Keberlanjutan

Halaman | 105

5.7.2. DIPA

Keterlambatan DIPA tahun 2010 juga menjadi permasalahan yang berakibat beruntun terhadap keterlambatan pelaksanaan kegiatan lapangan. Beberapa kegiatan yang sifatnya bukan kontraktual atau yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa menjadi terhambat akibat keterlambatan DIPA. Pelaksanaan kegiatan di lapangan menunggu pencairan dana dari DIPA yang sering masih terhambat proses administratif, misalnya belum adanya SK Per Dirjen, SK Satker, dan permasalahan administratif lainnya. Dampak keterlambatan DIPA ini diperparah oleh kekurangsigapan staf pendukung program untuk mempersiapkan kegiatan administratif yang berkaitan dengan proses pengadaan. Sehingga ketika SK per Dirjen, SK Satker, dan lain-lain untuk pencairan dana telah siap, ternyata Panitia Pengadaan masih harus menyiapkan terlebih dahulu prosedur administratif pengadaan yang sebenarnya sudah bisa dipersiapkan lebih awal.

5.7.3. Pembagian Hasil Usaha

Mengingat salah satu tujuan dalam program ini adalah peningkatan pendapatan, maka perlu dipersiapkan suatu draft MOU atau perjanjian pengelolaan lahan yang mengatur tentang hak dan kewajiban masing-masing pihak, baik Pemerintah Kabupaten Sumbawa maupun petani peserta program. Perjanjian ini diperlukan terutama untuk pengelolaan pada lahan negara. Sedangkan untuk lahan milik, dalam konsep program hasilnya memang dialokasikan untuk peserta program.

5.7.4. Strategi Keberlanjutan

Perlu dirumuskan beberapa langkah untuk menyiapkan keberlanjutan program, baik dari sisi subyek pelaksana program, komitmen kebijakan pemerintah, fasilitasi pembiayaan lanjutan dan seterusnya. Perlu juga ditetapkan peran masing-masing Dinas Teknis Dinas Kehuatan dan Perkebunan, Dinas Pertanian, Halaman | 106 Dinas PU dll untuk melanjutkan program melalui anggaran rutin tiap-tiap lenbaga teknis tersebut di atas.

5.8. Rekomendasi Program