Halaman | 40
19 Perlu dorongan dari NPIU Bangda melalui surat atau pertemuan pertemuan untuk dapat melaksanakan kegiatan yang sumber dananya dari
APBD paralel financing yang sudah tertuang dalam AWP dan tidak perlu
menunggu DIPA yang terlambat terbit.
20 Perlunya surat dari Ditjen Bina Bangda secara berkelanjutan yang dikirim ke daerah terkait terlambatnya DIPA. Ini diperlukan daerah sebagai informasi
terkini sehingga daerah tidak selalu bertanya tanya bagaimana dari
kelanjutan atau berita terkait DIPA yang terlambat.
3.5.3. Usulan Program WISMP 2 Komponen B1 Penguatan
Kelembagaan Pengelolaan Irigasi Partisipatif NPIU Bangda dan PPMUPPIU, KPMUKPIU Bappeda
Berdasarkan pengalaman pembelajaran program WISMP 1, maka NPIU Ditjen Bina Bangda mengusulkan pengembangann program 15 kegiatan baru baik di
tingkat Pusat maupun Daerah, yaitu sebagai berikut: 1 Usulan Program pada NPIU Ditjen Bina Bangda, meliputi kegiatan sebagai
berikut: a. Jambore PPSIP, indikator keberhasilannya adalah adanya tukar
pengalaman pembelajaran keberhasilan PPSIP dan penguatan KPI. b. Penyusunan modul pelatihan KPI dalam rangka pelaksanaan program
PPSIP metode dan syllabus, indikator keberhasilannya adalah tersedianya modul pelatihan KPI metode dan syllabus.
c. Pengembangan Pusat Pengolahan Data dan Informasi KPI, indikator keberhasilannya adalah tersedianya data dan informasi program PPSIP
dan KPI yang berkelanjutan. d. Penyusunan penetapan konsep pedoman evaluasi kinerja Komir,
indikator keberhasilannya adalah adanya pedoman evaluasi kinerja Komis di Daerah
Halaman | 41
e. TOT PSETK, indikator keberhasilannya adalah tersedianya tenaga pelatih PSETK di Prov. dan Kab.
f. Monitoring dan evaluasi penyusunan PSETK, indikator keberhasilannya adalah peningkatan pemanfaatan PSETK dalam perencanaan dan
pembangunan DI.
2 Usulan Program pada NPIU Ditjen Bina Bangda, meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. Tindak Lanjut Perda melalui Penyusunan Renstra PPSIPRP2I dan Penguatan KPI, indikator keberhasilannya adalah adanya sinkronisasi
Renstra PPSIPRP2I dan Penguatan KPI dengan Perda Irigasi b. Rapat koordinasi rutin dan berkala program penguatan KPI, indikator
keberhasilannya adalah terselenggaranya rapat rutin dan berkala c. Lokakarya
kinerja KPI,
indikator keberhasilannya
adalah terselenggaranya lokakarya di tingkat provinsi dan Adanya proses tukar
informasi kinerja KPI antar kabupaten. d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja KPI, indikator
keberhasilannya adalah peningkatan kinerja KPI e. Pengembangan Pusat Pengolahan Data dan Informasi KPI, indikator
keberhasilannya adalah tersedianya data dan informasi program PPSIP dan KPI yang berkelanjutan
f. Penyusunan penetapan konsep pedoman evaluasi kinerja Komir, Adanya pedoman evaluasi kinerja Komisi di Daerah
g. Pelatihan Peningakan Kemampuan dan Kinerja Komir, indikator keberhasilannya adalah adanya peningkatan kemampuan penyusunan
dan pelaksaaan program kerja Komir h. Sinkronisasi program pendampingan dengan Fasilitasi pembinaan dan
penguatan KPL, indikator keberhasilannya adalah terintegrasinya
Halaman | 42
program pendampingan oleh TPMKTPM dengan KPL dan Terlaksananya program pendampingan berbasis KPL
i. Sosialisasi pemanfaatan dokumen PSETK, indikator keberhasilannya adalah telah digunakannya dokumen PSETK sebagai rujukan dalam
Musrenbang, termasuk dalam design dan rehabilitasi jaringan irigasi serta pertanian beririgasi
j. Monitoring dan evaluasi penyusunan PSETK, indikator keberhasilannya adalah peningkatan pemanfaatan PSETK dalam perencanaan dan
pembangunan Daerah Irigasi DI.
Halaman | 43
BAB 4
PROGRAM NUSA TENGGARA BARAT – WATER
RESOURCES MANAGEMENT PROGRAM NTB – WRMP
4.1. Latar Belakang