Kinerja TPMKTPM Perkembangan Pelaksanaan PSETK

Halaman | 76 kesekretariatan baik berupa perabotan maupun alat kelengkapan kerja lainnya belum tersedia.

d. Kinerja TPMKTPM

Salah satu upaya yang dikembangkan dalam program PPSIP untuk pemberdayaan kelembagaan pengelolaan irigasi tersebut diimplementasikan dalam bentuk program pendampingan melalui NTB-WRMP. Kegiatan pendampingan oleh TPMKTPM ditujukan untuk meningkatkan kemampuan kelembagaan P3AGP3AIP3A dalam mengatasi berbagai masalah dalam pengelolaan irigasi. Peran tenaga pendamping masyarakat TPM maupun koordinator TPM dalam program NTB-WRMP berperan sebagai fasilitator, katalisastor,motivator, dan dinamisator dalam meningkatkan kinerja pemberdayaan sehingga dapat mendorong dan menumbuhkan motivasi petani untuk lebih berdaya dalam pengambilan keputusan pengelolaan irigasi di wilayahnya masing-masing. TPMKTPM melaksanakan fungsinya perlu disorot lebih mendalam meliputi aspek-aspek : i pelaksanaan pendampingan, ii program pemberdayaan, iii rapat pertemuan dan koordinasi, iv fasilitasi pelatihan, dan v sistem pelaporan. Konsultan ahli Community Development telah sering melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan ini. Evaluasi dilakukan menggunakan pendekatan pengumpulan data dan informasi dari berbagai sektor pendampingan di mana TPMKTPM menjalankan misinya sektor primer, dan di luar sektor pendampingan sektor sekunder namun mempunyai tingkat saling keterkaitan yang tinggi. Tabel 4.11 Data perkembangan penugasan TPMKTPM TA 2010 Halaman | 77 No. Kabupaten Jumlah TPMKTPM Jumlah orang DI. Kewenangan Provinsi 1000-3000 ha DI. Kewenangan Kabupaten 1000 ha 1. Sumbawa 4 7 11 2. Sumbawa Barat 2 12 23 3. Dompu 2 12 15 4. Bima 2 9 12 Jumlah 10 40 50

e. Perkembangan Pelaksanaan PSETK

Pada tahun anggaran 2010 ini 4 KPIU Bappeda di pulau Sumbawa melaksanakan kegiatan penyusunan PSETK untuk 12 lokasi DI. Dalam pelaksanaan penyusunan PSETK ini konsultan diminta oleh penanggung- jawab kegiatan untuk ikut mendampingi memberikan bantuan sebagai narasumber serta mengikuti jalannya pelatihan sampai selesai. PSETK sudah mulai dilaksanakan sejak tahun anggaran 2008. Evaluasi secara deskriptif mengindikasikan bahwa telah banyak kemajuan diperoleh oleh stakeholder terutama terkait dengan peningkatan kinerja pengelolaan irigasi partisipatif. Adapun yang sangat ingin diketahui adalah apa yang telah dapat dilakukan oleh peserta pelatihan, apa hasil nyata dari kegiatan penyusunan PSETK ini, dan apa dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan ini terutama terhadap peningkatan kinerja pengelolaan irigasi di lokasi DI bersangkutan. Jangkauan yang hendak dicapai dalam evaluasi ini hanya dibatasi pada proses pelaksanaan, keluaran, hasil jangka pendek, serta perkiraan dampak yang mungkin timbul setelah pelaksanaan PSETK itu sendiri selesai dilaksanakan. Metodologi yang hendak diterapkan dalam penilaian pelaksanaan penyusunan PSETK tidak terlepas dan tetap mempertimbangkan aspek aspek pelaksanaan PSETK itu sendiri antara lain terkait dengan metode pelaksanaan dan ruang lingkup PSETK serta indicator penyusunan Halaman | 78 PSETK. Pemilihan metodologi mengikuti strategi sebagai berikut : i jenis informasi yang diinginkan dan sumbernya, ii rencana dan bagaimana cara mendapatkan informasi, iii analisis datainformasi, iv identifikasi hasil outcome. Untuk memperoleh gambaran menyeluruh dari keberhasilan pelaksanaan PSETK review hanya difokuskan pada tahapan sebagai berikut yakni : tahap persiapan pelaksanaan, pelaksanaan pelatihan, penelusuran jaringan, kegiatan focal group discussion FGD, dan penyusunan laporan. Fakta yang dijumpai selama pelaksanaan pelatihan PSETK, pola interaksi pelatih narasumber dan peserta, serta tingkat kemahiran performance maupun perubahan sikap yang timbul selama penyelenggaraan PSETK merupakan input yang akan dikaji untuk menentukan efektifitas pelatihan. Kesimpulan dan rekomendasi hanya dapat dirumuskan setelah semua data dan informasi dikumpulkan dan dianalisis menggunakan pendekatan manajemen berbasis hasil results based management yang disajikan dalam matriks rangkaian konsekuensi sebab-akibat the results chain of an activity sebagai gambar berikut di bawah ini.

4.6 Pencapaian performance indicator untuk komponen B sesuai dengan yang tercantum dalam PMM