Status Keberlanjutan Pertanian Padi Organik Kondisi Saat Ini

Koefisien determinasi R 2 seluruh dimensi cukup tinggi sebesar 0.94 – 0.96 berarti bahwa keragaman dari model dapat dijelaskan sebesar 94 – 96 oleh atribut-atribut yang disertakan dalam model. Nilai stress yang merupakan nilai simpangan baku dari metode MDS sebesar 0.13 – 0.15 yaitu 0.25 berarti bahwa ketepatan konfigurasi titik-titik goodness of fit model yang dibangun untuk keberlanjutan seluruh dimensi dapat merepresentasikan model yang baik. Perbedaan nilai hasil penghitungan MDS dengan hasil analisis Monte Carlo pada seluruh dimensi kurang dari 1 berarti bahwa hasil penghitungan MDS memiliki tingkat presisi yang tinggi.

c. Leverage Keberlanjutan Pertanian Padi Organik Kondisi Saat Ini 1 Dimensi Ekologi

Nilai indeks keberlanjutan pertanian padi organik menggambarkan status keberlanjutan secara umum berdasarkan penilaian atas atribut-atribut yang digunakan. Selanjutnya atribut-atribut tersebut perlu dianalisis untuk mengetahui atribut yang sensitif mempengaruhi indeks keberlanjutan pertanian padi organik di Kabupaten Cianjur berdasarkan nilai root mean square RMS yang tinggi. Hasil analisis leverage dimensi ekologi dapat dilihat pada Gambar 51. Berdasarkan analisis leverage, atribut yang paling sensitif mempengaruhi keberlanjutan pertanian padi organik pada dimensi ekologi adalah zonasi lahan padi organik. Hal ini dikarenakan lahan dari petani padi organik banyak yang bersebelahan dengan lahan padi konvensional sehingga masih terjadi pencemaran air yang mengandung residu kimia dari pupuk dan pestisida sehingga kurang mendukung keberlanjutan pertanian padi organik. Gambar 51 Leverage keberlanjutan pertanian padi organik dimensi ekologi Atribut lain yang berpengaruh penting adalah kualitas lahan. Kualitas lahan sangat mempengaruhi keberlanjutan pertanian padi organik karena keorganikan produk sangat ditentukan oleh kondisi lahan yang tidak mengandung residu kimia dari pupuk dan pestisida. Berdasarkan pengalaman petani, kualitas lahan di Kabupaten Cianjur telah mengalami penurunan akibat penggunaan pupuk kimia secara intensif yang ditunjukkan dari penurunan produktivitas padi hingga mencapai 2 tonha. Untuk itu perlu mendorong petani menggunakan input organik dan mengembalikan bahan organik dari sisa-sisa tanaman setelah panen untuk memperbaiki kualitas lahan. Sebagaimana ditunjukkan dari Gambar 51 bahwa masih adanya kebiasaan petani yang melakukan pembakaran jerami juga 5.66 5.68 4.78 4.21 4.24 4.81 5.65 5.62 1 2 3 4 5 6 Kualitas lahan Zonasi lahan padi organik Intensitas OPT Pengendalian air Pengendalian penyebaran hama Status kepemilikan lahan Alih fungsi lahan Pembakaran jerami A tt ri b u te Leverage of Attributes merupakan atribut penting yang mempengaruhi keberlanjutan pertanian padi organik. Hal ini sebagaimana dinyatakan oleh Roidah 2013 bahwa pengembalian 80 sisa-sisa tanaman secara terus-menerus akan dicapai kondisi hara yang cukup untuk produksi tanaman tanpa ada masukan pupuk dari luar. Atribut penting lainnya adalah banyaknya alih fungsi lahan pertanian. Harga padi yang rendah dan sikap petani yang mudah tergiur oleh harga tanah yang tinggi untuk pembangunan perumahan dan industri mendorong petani menjual tanah dan berpindah pekerjaan lain. Semakin berkurangnya lahan pertanian maka kurang mendukung keberlanjutan pertanian padi organik. 2 Dimensi Ekonomi Pada dimensi ekonomi terlihat bahwa atribut-atribut yang dominan mempengaruhi keberlanjutan pertanian padi organik adalah atribut yang terkait dengan pemasaran beras organik yaitu jarak pasar dari tempat budidaya, pasar, rantai pemasaran dan harga Gambar 52. Saat ini sebagian besar beras organik di Kabupaten Cianjur dipasarkan ke daerah Jakarta karena konsumen beras organik masih terbatas pada masyarakat golongan menengah ke atas dan memiliki kesadaran terhadap pangan sehat. Belum dimilikinya sertifikat organik menyebabkan kurangnya kepercayaan konsumen sehingga harga beras organik hanya dihargai sedikit lebih tinggi dari beras konvensional dan belum sesuai dengan harapan petani. Rendahnya posisi tawar petani menyebabkan harga padiberas organik dikuasai oleh tengkulak. Beras organik selama ini dipasarkan terbatas ke individu yang didasarkan atas kepercayaan dan baru sebesar 21.43 produksi padi anggota yang dapat ditampung oleh GPO karena keterbatasan modal dan manajemen. Kendala tersebut menjadikan pasar dan harga beras organik belum terjamin sehingga banyak petani yang belum bersedia menerapkan pertanian padi organik. Oleh karena itu luasan areal padi organik masih terbatas yang juga merupakan atribut sensitif. Gambar 52 Leverage keberlanjutan pertanian padi organik dimensi ekonomi Produktivitas padi organik juga memiliki pengaruh penting. Berdasarkan pengalaman petani, terdapat masa peralihan dimana petani mengalami penurunan produktivitas padi selama 3 – 6 musim tanam. Sebagian besar petani memiliki luas lahan sempit sebesar 0.10-0.25 ha serta adanya keterbatasan modal menyebabkan petani tidak bersedia menanggung risiko penurunan produksi. Kondisi tersebut sama seperti hasil penelitian Nababan et al. 2008, Ruslan 2013 dan Ridwan 2006 yang menyatakan bahwa pemasaran, harga dan prospek permintaan merupakan atribut sensitif terhadap keberlanjutan perikanan tangkap, perkebunan inti rakyat kelapa sawit dan agribisnis sapi perah. Hasil penelitian Mardiyanto dan Suparmini 2013 menunjukkan bahwa produktivitas dan pemasaran merupakan hambatan utama dalam usahatani padi organik di Kabupaten Purworejo. 3 Dimensi Sosial Hasil analisis leverage dimensi sosial dapat dilihat pada Gambar 53. Atribut yang dominan berperan pada dimensi sosial berkaitan dengan keterbatasan sumberdaya manusia petani yaitu kesadaran dan sikap petani, tingkat pengetahuan petani, serta ketrampilan petani dalam budidaya padi organik. Tingkat pendidikan petani yang rendah menyebabkan kurangnya pengetahuan dan kesadaran petani tentang kelestarian lingkungan. Ketrampilan petani dalam budidaya padi organik akan mempengaruhi keberlanjutan pertanian padi organik karena budidaya padi organik memerlukan ketrampilan dalam pembuatan pupuk dan pestisida organik serta perawatan tanaman yang intensif untuk mendukung keberhasilan budidaya. 3.54 3.59 3.48 3.26 3.00 2.77 2.62 2.55 2.66 2.91 2.95 3.24 3.56 3.71 3.57 3.40 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 Produktivitas Pasar Harga Tingkat pendapatan masyarakat Promosi Kuantitas produk Kualitas produk Kontinuitas produk Kelayakan usaha Biaya produksi tunai Pendapatan petani Kemandirian modal Luasan areal Jarak pasar dari tempat budidaya Rantai pemasaran Alternatif usaha lain Root Mean Square Change in Ordination when Selected Attribute Removed on Sustainability scale 0 to 100 A tt ri b u te Leverage of Attributes