Hasil dan Pembahasan .1 Kondisi Pertanian Padi Organik di Kabupaten Cianjur Saat Ini Atribut Keberlanjutan Pertanian Padi Organik 1 Dimensi Ekologi
Tabel 45 Atribut keberlanjutan pertanian padi organik dimensi ekonomi
No. Atribut
Pilihan skor Baik
Buruk Skor
Keterangan 1
Produktivitas 0, 1, 2, 3
3 2
0 organik lebih rendah dari konvensional; 1 sama dengan
konvensional; 2 sedikit lebih tinggi dari konvensional; 3
lebih tinggi dari konvensional
2 Pasar
0, 1, 2, 3 3
1 0 tidak ada pasar; 1 pasar
masih terbatas; 2 pasar agak baik; 3 pasar sudah terjamin
3 Harga
0, 1, 2, 3 3
1 0 sama dengan konvensional;
1 sedikit lebih tinggi dari konvensional; 2 lebih tinggi
dari konvensional; 3 jauh lebih tinggi dari konvensional
4 Tingkat
pendapatan masyarakat
0, 1, 2, 3, 4 4
1 0 daya beli sangat rendah;
1 daya beli rendah; 2 daya beli sedang; 3 daya beli
tinggi; 4 daya beli sangat tinggi
5 Promosi
0, 1, 2, 3 3
1 0 tidak ada promosi;
1 sudah ada promosi tetapi masih kurang; 2 promosi
cukup; 3 promosi banyak
6 Kuantitas
produk 0, 1, 2, 3, 4
4 1
0 tidak ada; 1 sangat sedikit; 2 sedikit; 3 sedang;
4 banyak 7
Kualitas produk
0, 1, 2, 3 3
1 0 terkontaminasi banyak;
1 terkontaminasi sebagian; 2 terkontaminasi sangat
sedikit; 3 murni organik sertifikasi
8 Kontinuitas
produk 0, 1, 2, 3, 4
4 1
0 sangat tidak kontinu; 1 tidak kontinu; 2 agak
kontinu; 3 cukup kontinu; 4 kontinu
9 Kelayakan
usaha 0, 1, 2, 3
3 1
0 tidak layak; 1 layak; 2 menguntungkan;
3 lebih menguntungkan 10
Biaya produksi tunai
0, 1, 2 2
0 organik lebih mahal dari konvensional; 1 sama dengan
konvensional; 2 lebih murah dari konvensional
11 Pendapatan
petani 0, 1, 2, 3, 4
4 2
0 sama dengan konvensional; 1 sedikit di atas konvensinal
20; 2 agak lebih banyak dari konvensional 40;
3 lebih banyak dari konvensional 60; 4 jauh
lebih banyak dari konvensional 80
12 Kemandirian
modal 0, 1, 2
2 0 Masih tergantung;
1 sedang; 2 mandiri 13
Luasan areal 0, 1, 2, 3, 4
4 1
0 sangat kurang; 1 kurang belum signifikan; 2 sedang;
3 agak banyak; 4 banyak
Tabel 45 Atribut keberlanjutan pertanian padi organik dimensi ekonomi lanjutan
No. Atribut
Pilihan skor Baik
Buruk Skor
Keterangan 14
Jarak pasar dari tempat
budidaya 0, 1, 2
2 0 jauh; 1 sedang; 2 dekat
15 Rantai
pemasaran 0, 1, 2
2 1
0 tidak ada pemasaran; 1 eceran ; 2 terjalin
kemitraan antara GPO dengan supermarket
16 Alternatif
usaha lain 0, 1, 2, 3
3 0 banyak; 1 sedang;
2 sedikit; 3 tidak ada
Berdasarkan Tabel 45 menunjukkan bahwa seluruh atribut keberlanjutan pertanian padi organik dimensi ekonomi memiliki skor yang rendah yang berarti
bahwa pertanian padi organik dimensi ekonomi di Kabupaten Cianjur masih dalam kondisi buruk. Pasar beras organik masih relatif terbatas karena konsumen
beras organik masih terbatas pada masyarakat golongan menengah ke atas yang memiliki kesadaran terhadap pangan sehat. Hal ini disebabkan harga beras
organik yang lebih tinggi karena kualitas beras yang lebih sehat. Namun harga beras organik hanya sedikit lebih tinggi dari beras konvensional karena belum
adanya sertifikasi. Sebagian besar beras organik dipasarkan ke Jakarta karena daya beli masyarakat di Kabupaten Cianjur masih relatif rendah.
Promosi beras organik dilakukan melalui pameran yang dilakukan oleh Dinas Pertanian tetapi masih kurang. Kuantitas beras organik masih sangat sedikit
karena masih sangat sedikit petani yang menerapkan pertanian padi organik. Kualitas beras organik masih relatif rendah karena petani baru menerapkan
pertanian padi organik sebatas penggunaan pupuk dan pestisida organik. Berdasarkan SNI Sistem Pangan Organik, keorganikan produk organik ditentukan
oleh proses produksinya dimulai dari penyiapan lahan hingga pasca panen pengolahan, pengemasan dan pemasaran memenuhi standar organik. Belum
tersedianya sarana khusus organik untuk pengolahan hingga pemasaran sehingga beras organik masih terkontaminasi dengan produk konvensional.
Kontinuitas beras organik belum terjamin karena masih sedikitnya petani yang menerapkan pertanian padi organik. Pendapatan petani padi organik sedikit
lebih tinggi dari petani padi konvensional karena harga beras organik hanya sedikit lebih tinggi dari harga beras konvensional disebabkan belum adanya
sertifikasi dan lemahnya posisi tawar petani.
Petani memiliki keterbatasan modal untuk membeli pupuk kandang karena sebagian besar petani tidak memiliki ternak. Modal juga diperlukan untuk biaya
perawatan tanaman karena budidaya padi organik memerlukan perawatan yang lebih intensif sehingga memerlukan biaya tenaga kerja lebih banyak. Luasan areal
padi organik masih kurang karena kurangnya kesadaran petani terhadap manfaat pertanian organik sehingga belum banyak petani yang menerapkan pertanian padi
organik.
Jarak pasar beras organik relatif jauh karena sebagian besar konsumen beras organik berasal dari daerah Jakarta. Belum ada kemitraan antara petani
dengan lembaga pemasaran sehingga pemasaran beras organik belum terjamin. Banyaknya alternatif pekerjaan lain yang lebih menguntungkan dari pertanian
padi seperti ojeg, berdagang, buruh bangunan, buruh pabrik, sopir atau menanam
tanaman hortikultur menyebabkan banyak petani yang beralih profesi ke pekerjaan lain.
3 Dimensi Sosial
Terdapat 14 atribut yang teridentifikasi mempengaruhi keberlanjutan pertanian padi organik dari dimensi sosial. Atribut dan skor atribut dimensi sosial
yang menunjukkan kondisi pertanian padi organik di Kabupaten Cianjur disajikan pada Tabel 46. Berdasarkan Tabel 46 dapat dilihat bahwa seluruh atribut
keberlanjutan pertanian padi organik dimensi sosial memiliki skor yang rendah. Hal ini juga menunjukkan bahwa pertanian padi organik dimensi sosial di
Kabupaten Cianjur masih dalam kondisi buruk.
Pengetahuan dan kesadaran petani terhadap kelestarian lingkungan masih rendah sehingga masih sedikit petani yang menerapkan pertanian padi organik.
Ketrampilan petani dalam budidaya padi organik masih kurang karena pertanian padi organik memerlukan ketrampilan dalam pembuatan pupuk dan pestisida
organik dengan tepat dan perawatan yang intensif.
Jumlah tenaga kerja pada pertanian padi organik sedikit sementara budidaya padi organik memerlukan perawatan yang intensif dikarenakan
keterbatasan modal petani untuk membayar upah tenaga kerja. Ketersediaan tenaga kerja di bidang pertanian sedikit karena tenaga kerja lebih tertarik bekerja
di sektor non pertanian yang memberikan pendapatan lebih besar.
Terdapat kelompok tani padi organik namun peranannya masih kurang karena kegiatannya belum kontinu dikarenakan keterbatasan manajemen dan
modal. Kelompok tani diharapkan berperan dalam kegiatan penyebaran informasi, pembinaan, pelatihan, pembuatan pupuk organik bersama dan pemasaran padi
organik.
Jarak pemukiman ke tempat budidaya relatif jauh sehingga menyulitkan dalam pengangkutan pupuk organik serta menambah biaya pengangkutan. Hal ini
disebabkan budidaya padi organik membutuhkan jumlah pupuk yang relatif banyak.
Peran dari tokoh masyarakat sebagai panutan dalam penerapan pertanian padi organik masih kurang. Demikan pula dukungan keluarga masih kurang,
khususnya dari ibu rumah tangga dalam pengambilan keputusan peralihan pertanian padi organik. Hal ini dikarenakan adanya masa peralihan dimana petani
dapat mengalami risiko penurunan produksi.
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pangan sehat menyebabkan pemasaran beras organik masih terbatas sehingga dapat mempengaruhi petani
untuk menerapkan pertanian padi organik.
Tabel 46 Atribut keberlanjutan pertanian padi organik dimensi sosial
No. Atribut
Pilihan skor
Baik Buruk
Skor Keterangan
1 Tingkat
pengetahuan petani
0, 1, 2, 3 3
1 0 tidak tahu; 1 sedikit tahu;
2 cukup tahu; 3 tahu 2
Kesadaran dan sikap petani
0, 1, 2, 3 3
1 0 tidak sadar; 1 sedikit sadar;
2 lebih sadar; 3 sadar sekali 3
Ketrampilan petani
0, 1, 2, 3 3
1 0 tidak bisa; 1 bisa sedikit;
2 bisa; 3 trampil 4
Jumlah petani padi organik
0, 1, 2, 3 3
0 sangat sedikit; 1 sedikit; 2 banyak; 3 lebih banyak
5 Jumlah pekerja
padi organik 0, 1, 2
2 0 sedikit; 1 sedang;
1 2 banyak 6
Ketersediaan tenaga kerja
0, 1, 2, 3 3
1 0 tidak tersedia tenaga kerja;
1 sedikit tersedia tenaga kerja; 2 cukup tersedia tenaga kerja;
3 banyak tersedia tenaga kerja
7 Pemberdayaan
petani 0, 1, 2, 3
3 2
0 tidak ada; 1 jarang; 2 sering; 3 lebih sering
8 Sistem sosial
dalam pengelolaan padi
organik 0, 1, 2
2 1
0 sendiri; 1 melibatkan keluarga; 2 berkelompok
9 Pengembangan
kelompok tani organik
0, 1, 2 2
1 0 ada kelompok tani tetapi
kurang berkembang; 1 terbentuknya forum petani
organik yang cukup berkembang; 2 kelompok tani
menangani hasil produksi ke pasar
10 Pola komunikasi
antar anggota petani organik
0, 1, 2 2
1 0 tidak berjalan komunikatif;
1 berjalan secara individu lokal; 2 berjalan lintas petani
antar daerah
11 Jarak pemukiman
ke tempat budidaya
0, 1, 2 2
0 jauh; 1 sedang; 2 dekat 12
Tokoh panutan di sektor pertanian
padi organik 0, 1, 2
2 0 perannya rendah;
1 perannya sedang; 2 perannya inggi
13 Dukungan
keluarga dalam pengambilan
keputusan peralihan
pertanian padi organik
0, 1, 2, 3 3
1 0 tidak ada dukungan;
1 kurang mendukung; 2 mendukung;
3 sangat mendukung
14 Kesadaran
masyarakat terhadap pangan
sehat 0, 1, 2, 3
3 1
0 masyarakat belum sadar; 1 kurang sadar;
2 sadar; 3 kesadaran tinggi
4 Dimensi Infrastruktur dan Teknologi
Atribut dan skor atribut dimensi infrastruktur dan teknologi yang menunjukkan kondisi pertanian padi organik di Kabupaten Cianjur dapat dilihat
pada Tabel 47. Tabel 47 Atribut keberlanjutan pertanian padi organik dimensi infrastruktur dan
teknologi
No. Atribut
Pilihan skor
Baik Buruk
Skor Keterangan
1 Ketersediaan
bahan baku organik
0, 1, 2, 3 3
2 0 tidak tersedia; 1 tersedia
sedikit; 2 tersedia tetapi belum mencukupi; 3 tersedia banyak
2 Tingkat
kerumitan teknologi
0, 1, 2, 3 3
1 0 tinggi; 1 cukup tinggi;
2 sedang; 3 rendah 3
Tingkat penerapan
teknologi budidaya padi
organik 0, 1, 2
2 1
0 rendah; 1 sedang;
2 tinggi
4 Penggunaan alat
mesin budidaya padi organik
0, 1, 2 2
0 tidak ada; 1 ada sebagian;
2 ada banyak
5 Kepemilikan
ternak ruminansia
0, 1, 2, 3 3
1 0 tidak ada yang memiliki
ternak; 1 sedikit yang memiliki ternak; 2 banyak
yang memiliki ternak; 3 semua petani memilik ternak
6 Mutu benih
0, 1, 2 2
1 0 kurang; 1 bagus; 2 sangat
bagus 7
Standarisasi mutu produk
beras organik 0, 1, 2, 3
3 1
0 tingkat keorganikan sebesar 0 - 25 terpenuhi; 1 50;
2 75; 3 100
8 Sertifikasi
produk 0, 1, 2, 3
3 0 belum ada yang memiliki
sertifikat; 1 sedikit yang memiliki sertifikat; 2 banyak
yang memiliki sertifikat; 3 semua memiliki sertifikat
9 Ketersediaan
tempat khusus penjualan beras
organik 0, 1, 2, 3
3 0 tidak tersedia; 1 tersedia
sedikit di tempat tertentu; 2 tersedia banyak di tempat
tertentu; 3 tersedia di setiap daerah
10 Dukungan
peralatan pembuatan
pupuk organik 0, 1, 2, 3
3 1
0 tidak ada; 1 ada sedikit; 2 ada banyak tetapi belum
modern; 3 teknologi modern
11 Dukungan
sarana dan prasarana
pengolahan 0, 1, 2, 3
3 0 tidak ada; 1 ada sedikit;
2 sedang; 3 banyak
12 Dukungan
sarana dan prasarana irigasi
0, 1, 2, 3 3
0 tidak ada; 1 ada sedikit; 2 sedang; 3 banyak
Tabel 47 Atribut keberlanjutan pertanian padi organik dimensi infrastruktur dan teknologi lanjutan
No. Atribut
Pilihan skor
Baik Buruk
Skor Keterangan
13 Dukungan
sarana transportasi
0, 1, 2, 3 3
0 tidak ada; 1 ada sedikit; 2 sedang; 3 banyak
14 Dukungan
sarana jalan 0, 1, 2, 3
3 1
0 tidak ada jalan tidak dapat dilalui kendaraan; 1 ada jalan
tetapi rusak; 2 ada jalan sudah bagus tetapi kurang lebar; 3
ada jalan sudah bagus dan lebar
15 Informasi data
0, 1, 2, 3 3
1 0 tidak ada; 1 ada tetapi data
belum maksimal; 2 ada tetapi tidak kontinu; 3 ada dan
kontinu
Sebagaimana dimensi-dimensi sebelumnya, skor atribut keberlanjutan pertanian padi organik dimensi infrastruktur dan teknologi seluruhnya rmemiliki
nilai yang rendah. Ketersediaan bahan baku organik belum mencukupi karena sebagian besar petani tidak memiliki ternak. Teknologi budidaya padi organik
memerlukan sarana khusus organik mulai dari persiapan lahan hingga pemasaran agar tidak tercemar dengan produk konvensional sementara sarana belum tersedia
sehingga penerapan pertanian padi organik baru sebatas penggunaan input organik.
Belum adanya penggunaan mesin dalam budidaya padi organik sehingga budidaya padi organik menjadi tidak efisien. Belum adanya sertifikasi organik dan
kurangnya standarisasi mutu produk menyebabkan kurangnya kepercayaan konsumen sehingga harga beras organik belum sesuai dengan harapan petani.
Belum ada tempat khusus penjualan beras organik sehingga pemasaran beras organik masih terbatas.
Kurangnya dukungan peralatan pembuatan pupuk organik kepada petani, belum tersedianya sarana khusus pertanian padi organik meliputi sarana irigasi,
sarana pengolahan dan sarana transportasi sehingga belum mendukung penerapan pertanian padi organik. Kondisi sarana jalan di Kabupaten Cianjur banyak yang
rusak sehingga biaya transportasi menjadi mahal dan akses pemasaran beras organik menjadi terbatas. Informasi data tentang pertanian padi organik masih
terbatas yang diperlukan untuk pengelolaan dan pengembangan pertanian padi organik.
5 Dimensi Kelembagaan
Pada Tabel 48 dapat dilihat atribut dan skor atribut yang menunjukkan kondisi pertanian padi organik dimensi kelembagaan di Kabupaten Cianjur. Pada
dimensi kelembagaan diperoleh bahwa seluruh atribut keberlanjutan memiliki nilai skor yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan dari kelembagaan
terhadap pengembangan pertanian padi organik masih kurang.
Tabel 48 Atribut keberlanjutan pertanian padi organik dimensi kelembagaan
No. Atribut
Pilihan skor
Baik Buruk
Skor Keterangan
1 Peraturan
perundangan yang terkait dengan
perwilayahan pengembangan padi
organik 0, 1, 2, 3
3 0 tidak ada; 1 ada, baru
sedikit; 2 ada, cukup banyak; 3 ada, banyak
2 Persamaan persepsi
tentang budidaya padi organik
0, 1, 2, 3 3
1 0 tidak terdapat persamaan
persepsi; 1 terdapat sebagian persamaan persepsi;
2 cukup banyak persamaan persepsi; 3 terdapat
persamaan persepsi 3
Koordinasi antar instansi terkait
0, 1, 2, 3 3
1 0 tidak ada koordinasi; 1
ada koordinasi tetapi tidak sinkron; 2 ada koordinasi
cukup sinkron; 3 ada koordinasi dan sinkron
4 Komitmen
pemerintah 0, 1, 2, 3
3 0 tidak komitmen;
1 kurang komitmen; 2 komitmen; 3 komitmen
tinggi
5 Ketersediaan
peraturan dalam budidaya
0, 1, 2 2
0 tidak ada; 1 ada tetapi tidak menunjang; 2 ada dan
menunjang 6
Perlindungan terhadap harga padi
organik 0, 1, 2, 3
3 0 tidak ada perlindungan
harga; 1 ada perlindungan harga tetapi tidak efektif;
2 ada perlindungan harga cukup efektif; 3 ada
perlindungan harga dan efektif
7 Kemitraan dalam
pemasaran beras organik
0, 1, 2, 3 3
1 0 tidak ada kerjasama;
1 ada kerjasama tetapi masih kurang; 2 ada
kerjasama cukup banyak; 3 ada kerjasama secara luas
8 Ketersediaan
organisasi petani padi organik
0, 1, 2, 3 3
1 0 tidak ada; 1 ada sedikit;
2 ada banyak; 3 ada lebih banyak
9 Peran organisasi
petani padi organik 0, 1, 2, 3
3 1
0 tidak ada; 1 ada tetapi kurang berkembang; 2 ada
dan cukup baik; 3 ada dan berjalan baik
10 Penyuluhan
0, 1, 2, 3 3
1 0 tidak ada; 1 ada
penyuluhan tetapi sedikit; 2 sering penyuluhan;
3 sering sekali penyuluhan
11 Pelatihan
0, 1, 2, 3 3
1 0 tidak ada; 1 ada
pelatihan tetapi sedikit; 2 sering pelatihan;
3 sering sekali pelatihan
Tabel 48 Atribut keberlanjutan pertanian padi organik dimensi kelembagaan lanjutan
No. Atribut
Pilihan skor
Baik Buruk
Skor Keterangan
12 Pendampingan
0, 1, 2, 3 3
1 0 tidak ada pendampingan;
1 ada pendampingan tetapi belum berkelanjutan; 2 ada
pendampingan cukup berkelanjutan;
3 pendampingan secara berkelanjutan
13 Ketersediaan tenaga
PPL 0, 1, 2, 3
3 0 kurang; 1 sedikit;
2 cukup; 3 banyak 14
Profesionalisme PPL
0, 1, 2, 3 3
1 0 profesionalisme PPL
kurang sekali; 1 kurang; 2 cukup; 3 baik
15 Peran BB Padi
0, 1, 2, 3 3
1 0 tidak ada; 1 ada sedikit;
2 ada cukup; 3 ada banyak
16
Peran Perguruan Tinggi
0, 1, 2, 3 3
0 belum ada; 1 ada sedikit; 2 ada cukup;
3 ada banyak
17
UU tentang perlindungan lahan
abadi 0, 1, 2
2 0 pelaksanaan tidak
diterapkan; 1 diterapkan sedikit; 2 diterapkan sesuai
18 Kebijakan tentang
land reform 0, 1, 2, 3
3 0 belum ada; 1 ada
kebijakan tetapi tidak diterapkan; 2 ada kebijakan
diterapkan sedikit; 3 ada kebijakan diterapkan sesuai
19 Kebijakan alih
fungsi lahan 0, 1, 2, 3
3 1
0 tidak ada kebijakan banyak sekali konversi
lahan; 1 ada kebijakan tetapi tidak diterapkan
banyak konversi lahan; 2 ada kebijakan cukup
diterapkan sedikit konversi lahan;3 ada kebijakan dan
diterapkan tidak ada konversi lahan
20 Peran lembaga
keuangan publik 0, 1, 2
2 0 perannya kurang; 1 ada
peran tetapi kurang efektif; 2 ada peran dan efektif
Belum adanya kebijakan khusus tentang pengembangan pertanian padi organik sehingga pertanian padi organik belum menjadi prioritas pengembangan.
Masih terdapat perbedaan persepsi tentang budidaya padi organik antara pemerintah dengan petani padi organik, konsumen dan instansi lain, khususnya
BBWSC dan LSM. Pemerintah beranggapan masih perlunya penggunaan pupuk kimia dalam budidaya padi organik agar tidak terjadi penurunan produksi padi
sehingga kurang mendukung pengembangan pertanian padi organik.
Koordinasi antar instansi dalam pengembangan pertanian padi organik masih kurang. Kurangnya komitmen pemerintah menyebabkan kurangnya
bantuan yang diberikan kepada petani untuk penerapan pertanian padi organik.
Belum adanya jaminan harga padi dan beras organik menyebabkan petani belum bersedia menerapkan pertanian padi organik. Kerjasama antara petani dan
lembaga pemasaran masih kurang sehingga pemasaran beras organik belum terjamin.
Jumlah dan peran organisasi petani padi organik dalam pengembangan budidaya padi organik dan pemasaran masih kurang karena terbatasnya modal dan
manajemen. Kurangnya kegiatan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan bagi petani
dikarenakan pertanian
padi organik
belum menjadi
prioritas pengembangan. Kurangnya jumlah dan kualitas PPL, kurangnya peran lembaga
penelitian BB Padi dan Perguruan Tinggi dalam pendampingan adopsi teknologi budidaya padi organik kepada petani menyebabkan pertanian padi organik belum
berkembang.
Tidak diterapkannya Undang-Undang tentang perlindungan lahan abadi dan kebijakan alih fungsi lahan menyebabkan banyak terjadi konversi lahan
sehingga lahan pertanian untuk padi semakin berkurang. Belum adanya kebijakan tentang land reform menyebabkan lahan pertanian di Kabupaten Cianjur banyak
dimiliki oleh orang luar daerah yang bertujuan untuk investasi yang akan dijual kembali jika harga tanah meningkat. Hal tersebut akan mempengaruhi
keberlanjutan pertanian padi organik. Kurangnya peran lembaga keuangan dalam membantu permodalan kurang mendukung petani untuk menerapkan pertanian
padi organik.