Subsistem Penunjang a. Elemen Sektor Masyarakat yang Terpengaruh

Gambar 38 Struktur hierarki subsistem penunjang elemen kebutuhan dari program Pengelompokan elemen kebutuhan dari program pada subsistem penunjang ditampilkan dalam matrik driver power-dependence pada Gambar 39. Independent Linkage Autonomous Dependent Gambar 39 Matrik driver power-dependence subsistem penunjang untuk elemen kebutuhan dari program Hasil dari struktur hirarki elemen kebutuhan dari program diperoleh bahwa kebutuhan yang menjadi elemen kunci adalah informasi teknologi, modal dan pasar Gambar 38. Kebutuhan informasi teknologi, modal dan pasar E4, komitmen pemerintah E1 dan dukungan perbankan E2 berada pada kuadran independent yang menunjukkan bahwa kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan yang paling utama perlu dipenuhi untuk mendukung pemenuhan kebutuhan lainnya karena memiliki daya penggerak yang besar. Adanya keterbatasan sumberdaya manusia petani, modal dan lemahnya pemasaran maka diperlukan informasi yang luas tentang teknologi pertanian padi organik, sumber-sumber permodalan serta pasar beras organik agar petani dapat menerapkan teknologi pertanian padi organik dengan tepat, akses terhadap sumber permodalan dan memiliki jaminan pemasaran. Komitmen pemerintah sangat diperlukan dengan memberikan perhatian dan bantuan kepada petani untuk penerapan pertanian padi organik. Adanya keterbatasan modal maka dukungan perbankan dengan memberikan bantuan permodalan bagi petani sangat diperlukan untuk mendukung petani menerapkan pertanian padi organik. Dengan adanya komitmen pemerintah dan dukungan perbankan maka akan dapat memenuhi kebutuhan sertifikasi organik E3 serta sarana dan prasarana yang diperlukan untuk pengembangan pertanian padi organik E5. Kedua kebutuhan tersebut berada pada kuadran dependent yang menunjukkan E5. Sarana dan prasarana E4. Informasi teknologi, modal dan pasar E3. Sertifikasi E2. Dukungan perbankan E1. Komitmen pemerintah bahwa pemenuhan kebutuhan tersebut dipengaruhi oleh pemenuhan kebutuhan lainnya.

c. Elemen Kendala Utama

Kendala utama pengembangan pertanian padi organik pada subsistem penunjang dapat dilihat pada Tabel 40. Tabel 40 Hasil perhitungan metode ISM subsistem penunjang untuk elemen kendala utama No. Sub elemen kendala utama Nilai Kuadran Level Driver power Dependency E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 Kurangnya komitmen pemerintah Sarana prasarana kurang memadai Mahalnya biaya sertifikasi Kurangnya informasi pasar Lembaga keuangan belum mendukung Terbatasnya jumlah dan kualitas PPL Lemahnya kelompok tani Kurangnya peran tokoh masyarakat Kurangnya peran Perguruan Tinggi Belum meluasnya teknologi organik ke PPL dan petani Kurangnya koordinasi antar instansi 11 5 4 1 6 5 4 5 8 4 10 1 5 10 11 3 4 10 4 3 10 2 Independent Autonomous Dependent Dependent Independent Autonomous Dependent Autonomous Independent Dependent Independent 6 3 2 1 4 3 2 3 4 2 5 Struktur hirarki berdasarkan level elemen kendala utama pada subsistem penunjang disajikan pada Gambar 40. Berdasarkan struktur hirarki diperoleh hasil bahwa kendala utama yang menjadi elemen kunci adalah kurangnya komitmen pemerintah E1. Kendala kurangnya komitmen pemerintah E1, lembaga keuangan yang kurang mendukung E5, kurangnya peran Perguruan Tinggi E9 dan kurangnya koordinasi antar instansi E11 berada pada kuadran independent sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 41. Hal tersebut menunjukkan bahwa kendala tersebut sangat penting untuk diatasi karena memiliki kekuatan besar menyebabkan terjadinya kendala lainnya. Kurangnya komitmen pemerintah menyebabkan kurangnya perhatian dan dukungan pemerintah bagi petani. Masih terdapatnya perbedaan persepsi tentang budidaya padi organik dimana pemerintah beranggapan masih diperlukannya penggunaan pupuk kimia dalam pertanian padi organik agar tidak terjadi penurunan produksi padi menyebabkan kurangnya koordinasi dalam pengembangan pertanian padi organik. Adanya persyaratan dalam perolehan kredit yang memberatkan petani menyebabkan petani kurang akses terhadap lembaga keuangan menjadi kendala bagi petani dalam penerapan pertanian padi organik. Kurangnya peran Perguruan Tinggi juga menjadi kendala yang memiliki daya penggerak besar. Perguruan Tinggi diharapkan dapat berperan langsung ke lapangan sebagai pendamping petani karena Perguruan Tinggi merupakan pihak yang dipercaya petani bagi penyebaran teknologi pertanian padi organik.