Subsistem Pengolahan dan Pemasaran a.

Tabel 33 Hasil perhitungan metode ISM subsistem pengolahan dan pemasaran untuk elemen kebutuhan dari program No. Sub elemen kebutuhan dari program Nilai Kuadran Level Driver power Dependency E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 Sertifikasi Promosi Modal Sumberdaya manusia petani Jaminan pasar Sarana dan prasarana pemasaran Kesadaran masyarakat terhadap pangan sehat Kebijakan pemerintah tentang pemasaran 6 7 6 2 3 1 7 6 5 1 5 7 6 8 1 5 Linkage Linkage Independent Independent Dependent Linkage Linkage Independent 2 2 3 4 1 2 2 5 Berdasarkan level elemen kebutuhan dari program pada subsistem pengolahan dan pemasaran maka dapat digambarkan dalam struktur hirarki pada Gambar 26. Gambar 26 Struktur hierarki subsistem pengolahan dan pemasaran dari elemen kebutuhan dari program Berdasarkan Gambar 26 menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah tentang pemasaran E8 sebagai elemen kunci yang paling mendukung bagi pemenuhan kebutuhan-kebutuhan lainnya pada subsistem pengolahan dan pemasaran. Adanya kebijakan pemerintah dalam pemasaran beras organik dengan memberikan pembinaan manajemen dalam pemasaran dan bantuan permodalan maka akan memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia petani E4 dan kebutuhan permodalan E3. Matrik driver power-dependence yang menunjukkan pengelompokan elemen kebutuhan dari program disajikan pada Gambar 27. E1. Sertifikasi E3. Modal E4. SDM petani E2. Promosi E5. Jaminan pasar E6. Sarana pemasaran E7. Kesadaran masy. thd pangan sehat E8. Kebijakan tentang pemasaran Independent Linkage Autonomous Dependent Gambar 27 Matrik driver power-dependence subsistem pengolahan dan pemasaran untuk elemen kebutuhan dari program Kebijakan tentang pemasaran, sumberdaya manusia petani dan modal berada pada kuadran independent yang memiliki daya penggerak tinggi dan ketergantungan rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan tersebut memiliki kekuatan penggerak yang besar untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan lain dalam pemasaran beras organik. Hal ini disebabkan keterbatasan modal dan lemahnya manajemen menyebabkan posisi tawar petani menjadi rendah dan pemasaran beras organik dikuasai oleh tengkulak. Petani menjual hasil produksinya ke tengkulak dengan alasan segera memperoleh pembayaran dan semua biaya pemasaran ditanggung oleh tengkulak. Hal tersebut menjadikan harga beras organik hanya dihargai sedikit lebih tinggi dari beras konvensional dan belum sesuai dengan harapan petani. Jarak pasar yang relatif jauh memerlukan biaya pengangkutan sementara modal petani terbatas. Lemahnya manajemen menyebabkan pemasaran beras organik masih terbatas kepada individu yang didasarkan atas kepercayaan dan belum kontinu. Masih lemahnya pemasaran beras organik di atas maka kebijakan pemerintah tentang pemasaran yang dapat membantu petani memberikan jaminan pasar dan harga beras organik merupakan kebutuhan yang memiliki kekuatan penggerak yang besar dan menjadi elemen kunci pada subsistem pengolahan dan pemasaran. Dengan terpenuhinya kebutuhan kebijakan tentang pemasaran, sumberdaya manusia petani dan modal maka akan dapat memenuhi kebutuhan sarana pemasaran E6, sertifikasi E1, promosi E2 dan kesadaran masyarakat terhadap pangan sehat E7. Kebutuhan-kebutuhan tersebut berada pada kuadran linkage yang memiliki daya penggerak tinggi dan ketergantungan tinggi. Hal tersebut berarti pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendukung bagi terpenuhinya kebutuhan lain, namun pemenuhan kebutuhan tersebut juga tergantung dari terpenuhinya kebutuhan lainnya. Apabila seluruh kebutuhan di atas terpenuhi maka akan dapat memenuhi kebutuhan jaminan pasar bagi beras organik. Kebutuhan jaminan pasar E5 berada pada kuadran dependent yang memiliki daya penggerak rendah dan ketergantungan tinggi sehingga pemenuhan kebutuhan tersebut akan tergantung pada pemenuhan kebutuhan lainnya.