Kesimpulan Model Agribisnis Padi Organik Di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat
pembayaran jasa lingkungan pertanian padi organik yang dapat dijadikan sebagai dasar bagi pemerintah dalam menetapkan kebijakan pengembangan pertanian padi
organik. Penelitian tentang valuasi ekonomi sudah banyak dilakukan namun
sebagian besar melakukan valuasi ekonomi pada lahan pertanian konvensional. Penelitian tersebut diantaranya adalah valuasi ekonomi dari perubahan
penggunaan lahan di Sub DAS Besai-DAS Tulang Bawang, Lampung Sihite 2004, valuasi ekonomi lahan pertanian pendekatan nilai manfaat multifungsi
lahan sawah dan lahan kering di Sub DAS Citarik, Kabupaten Bandung Irawan 2007, dan valuasi ekonomi konversi lahan pertanian ke non pertanian di DAS
Waduk Wonogiri Kabupaten Wonogiri Sutrisno 2011.
Penelitian tentang valuasi ekonomi juga sudah banyak dilakukan di negara lain dikarenakan isu tentang kelestarian lingkungan merupakan isu global dengan
semakin meningkatnya kesadaran masyarakat internasional terhadap pentingnya kelestarian lingkungan. Colombo et al. 2006 melakukan valuasi ekonomi
manfaat sosial dari tindakan konservasi tanah dengan menggunakan metode preferensi di Andalusia, Spanyol. Tran 2010 melakukan penelitian tentang
valuasi ekonomi biaya erosi tanah dan manfaat dari konservasi tanah di daerah pegunungan Vietnam Utara, dan Bui 2010 melakukan penelitian tentang valuasi
ekonomi biaya erosi tanah pada dataran tinggi di Vietnam Tengah.
Penelitian tentang valuasi ekonomi pertanian padi organik belum dilakukan. Berbagai penelitian tentang usahatani padi konvensional dan usahatani
padi organik sudah banyak dilakukan namun dilakukan secara terpisah. Penilaian kelayakan usaha serta pendapatan usahatani hanya berdasarkan aspek ekonomi
dan belum melakukan valuasi ekonomi terhadap biaya dan manfaat kualitas lingkungan pada pertanian padi konvensional maupun padi organik. Penelitian
Wijayanti 2005, Anugrah et al. 2005 dan Mutakin 2007 menganalisis komparasi kelayakan usaha serta pendapatan antara usahatani padi organik dan
padi konvensional serta menilai kelayakan usaha dan pendapatan usahatani hanya berdasarkan aspek ekonomi. Usahatani padi konvensional berdampak negatif
terhadap lingkungan sehingga apabila diperhitungkan biaya kerusakan lingkungan dalam jangka panjang akan menghasilkan pendapatan yang lebih rendah, bahkan
diduga bisa menjadi tidak layak untuk diusahakan. Oleh karena itu penelitian tentang valuasi ekonomi pertanian padi organik penting dilakukan untuk menilai
manfaat kualitas lingkungan dari pertanian padi organik sehingga penilaian kelayakan usaha dan pendapatan usahatani padi tidak hanya didasarkan pada
aspek ekonomi, namun juga memperhitungkan manfaat dan biaya kualitas lingkungan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kelestarian
lingkungan.
3.2 Metodologi 3.2.1 Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan untuk melakukan valuasi ekonomi pertanian padi organik terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari
wawancara dengan petani dan pengamatan di lapangan. Wilayah penelitian meliputi 4 kecamatan dari 32 kecamatan yang ada di Kabupaten Cianjur yang