Elemen Aktivitas yang Dibutuhkan

dependent yang memiliki kekuatan penggerak lemah dan ketergantungan tinggi yang berarti bahwa aktivitas tersebut dipengaruhi oleh terlaksananya aktivitas lainnya.

e. Elemen Lembaga yang Terlibat dalam Pelaksanaan Program

Tabel 25 menyajikan lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program pengembangan pertanian padi organik pada subsistem input. Tabel 25 Hasil perhitungan metode ISM subsistem input untuk elemen lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program No. Sub elemen lembaga yang terlibat Nilai Kuadran Level Driver power Dependency E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 Pemerintah Daerah Dinas Pertanian Dinas Peternakan Lembaga PenelitianPerguruan Tinggi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Lembaga Penyuluhan Instansi POPT Perbankan Lembaga Swadaya Masyarakat Kelompok tani Organisasi petani padi organik 5 5 5 8 9 7 7 6 9 2 1 9 9 9 3 1 5 5 1 1 10 11 Dependent Dependent Dependent Independent Independent Independent Independent Independent Independent Dependent Dependent 3 3 3 5 6 4 4 4 6 2 1 Berdasarkan level elemen lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program dapat digambarkan struktur hirarki yang disajikan pada Gambar 10. Gambar 10 Struktur hierarki subsistem input dari elemen lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program E11. Organisasi petani padi organik E10. Kelompok tani E1. Pemerintah Daerah E2. Dinas Pertanian E3. Dinas Peternakan E6. Lembaga Penyuluhan E7. Instansi POPT E8. Perbankan E4. Lembaga PenelitianPerguruan Tinggi E5. Lembaga Pendidikan dan Pelatihan E9. Lembaga swadaya masyarakat Berdasarkan struktur hierarki lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program menunjukkan bahwa lembaga pendidikan dan pelatihan E5 serta lembaga swadaya masyarakatLSM E9 sebagai elemen kunci. Lembaga tersebut bersama dengan lembaga penelitianPerguruan Tinggi E4, lembaga penyuluhan E6, instansi pengendali organisme pengganggu tanamanPOPT E7 dan perbankan E8 berada pada kuadran independent yang memiliki kekuatan penggerak tinggi dan ketergantungan yang rendah Gambar 11. Hal ini berarti peran lembaga tersebut sangat penting dan memiliki kekuatan penggerak besar untuk mendukung lembaga lainnya. Independent Linkage Autonomous Dependent Gambar 11 Matrik driver power-dependence subsistem input untuk elemen lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program Pada subsistem input, lembaga pendidikan dan pelatihan berperan memberikan pelatihan kepada petani dalam pembuatan input organik. LSM berperan membantu meningkatkan kesadaran petani tentang pentingnya penggunaan input organik dan memberikan pelatihan tentang teknologi input organik kepada petani. Lembaga penelitianPerguruan Tinggi berperan untuk menciptakan teknologi input organik yang tepat guna bagi petani. Lembaga penyuluhan berperan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya penggunaan input organik bagi kelestarian lingkungan dan menyebarkan informasi tentang teknologi input organik kepada petani. Instansi POPT berperan untuk memberikan pengetahuan kepada petani tentang pentingnya pengendalian hama dan penyakit tanaman secara alami untuk menjaga kelestarian lingkungan serta memberikan pelatihan tentang cara pembuatan pestisida organik. Perbankan diharapkan berperan memberikan bantuan permodalan kepada petani yang diperlukan untuk membeli ternak agar terjamin ketersediaan bahan organik karena saat ini sebagian besar petani belum memiliki ternak. Dengan adanya peran dari lembaga di atas maka akan mendukung lembaga pemerintah daerah E1, Dinas Pertanian E2 dan Dinas Peternakan E3. Peran Dinas Pertanian dan Dinas Peternakan saling mendukung dimana untuk penyediaan bahan organik bagi petani dapat dilakukan dengan mengintegrasikan antara tanaman padi dengan ternak. Dengan demikian program pengembangan pertanian padi organik dapat dilakukan dengan mengitegrasikan dengan pembangunan peternakan. Adanya peran lembaga tersebut akan mendukung kelompok tani E10 sebagai wadah petani dalam penyebaran informasi dan teknologi input organik, serta mendukung organisasi petani padi organik E11 untuk melakukan penyediaan sarana produksi organik bersama agar terjamin ketersediaan input organik bagi petani. Seluruh lembaga tersebut berada pada kuadran dependent yang memiliki kekuatan penggerak lemah dan ketergantungan tinggi, artinya lembaga tersebut memerlukan dukungan dari lembaga lainnya pada level yang lebih rendah.

5.3.2 Subsistem Usahatani

a. Elemen Sektor Masyarakat yang Terpengaruh

Pada subsistem usahatani, sektor masyarakat yang terpengaruh dalam pengembangan pertanian padi organik disajikan pada Tabel 26. Tabel 26 Hasil perhitungan metode ISM subsistem usahatani untuk elemen sektor masyarakat yang terpengaruh No. Sub elemen masyarakat Nilai Kuadran Level Driver power Dependency E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 E12 E13 Petani Buruh tani Pedagang sarana produksi Pedagang alat dan mesin pertanian Penangkar benih Peternak Pedagang produk PPL Pengelola irigasi Pengamat hama Peneliti Konsumen Tokoh masyarakat 2 3 5 4 3 4 3 8 4 4 10 1 6 12 2 3 4 9 2 1 2 4 3 1 13 1 Dependent Autonomous Autonomous Autonomous Dependent Autonomous Autonomous Independent Autonomous Autonomous Independent Dependent Autonomous 2 3 5 4 3 4 3 6 4 4 7 1 5 Dari elemen sektor masyarakat dapat disusun struktur hirarki berdasarkan level sub elemen sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 12. Berdasarkan Gambar 12 menunjukkan bahwa peneliti E11 sebagai elemen kunci yang akan mendukung peran sektor masyarakat lainnya pada subsistem usahatani. Peneliti diharapkan dapat menghasilkan dan menyebarkan teknologi budidaya padi organik yang tepat guna serta dapat meyakinkan pemerintah dan petani dapat meningkatkan produksi padi. Peran peneliti dalam menghasilkan teknologi budidaya padi organik akan mendukung peran PPL E8 dalam menyampaikan dan mentransfer teknologi budidaya padi organik tersebut kepada petani. Peneliti dan PPL berada pada kuadran independent yang memiliki daya penggerak tinggi dan ketergantungan yang lemah sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 13. Hal ini menunjukkan bahwa kedua sektor masyarakat tersebut paling berperan untuk mendukung sektor masyarakat lainnya dalam pengembangan pertanian padi organik. Dengan adanya teknologi budidaya padi organik yang disampaikan oleh PPL maka akan mendorong peran sektor masyarakat lainnya yaitu pedagang sarana produksi organik E3, tokoh masyarakat E13, pedagang alat mesin pertanian E4, peternak E6, pengelola irigasi E9, pengamat hama E10, penangkar benih E5, buruh tani E2 dan pedagang produk E7. Seluruh sektor masyarakat tersebut kecuali penangkar benih berada pada kuadran autonomous