Dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia petani dan ketersediaan modal maka akan dapat mengatasi kendala ketersediaan tenaga kerja E3,
ketersediaan bahan organik E1 dan harga sarana produksi organik yang relatif mahal E4`. Hal tersebut dikarenakan dengan adanya ketersediaan modal maka
petani dapat membeli ternak sehingga tersedia bahan organik yang cukup untuk pembuatan input organik sendiri. Kendala tersebut berada pada kuadran
dependent yang memiliki kekuatan penggerak lemah dan ketergantungan tinggi. Hal ini berarti bahwa kendala tersebut akan teratasi apabila kendala lainnya
teratasi.
d. Elemen Aktivitas yang Dibutuhkan
Aktivitas yang dibutuhkan untuk pengembangan pertanian padi organik pada subsistem input disajikan pada Tabel 24.
Tabel 24 Hasil perhitungan metode ISM subsistem input untuk elemen aktivitas yang dibutuhkan
No. Sub elemen aktivitas
Nilai Kuadran
Level Driver power
Dependency E1
E2 E3
E4 E5
E6 E7
E8 E9
E10 Penyediaan sarana produksi organik
Penyediaan alat dan mesin pertanian Penyediaan modal
Penyediaan tenaga kerja Penyuluhan
Pelatihan Pendampingan
Monitoring lapangan Pemberdayaan kelompok tani
Peningkatan jumlah dan kualitas PPL 4
4 4
4 9
9 7
6
5 10
10 10
10 10
3 3
4 5
6 1
Dependent Dependent
Dependent Dependent
Independent Independent
Independent Independent
Dependent Independent
1 1
1 1
3 3
3 3
2 4
Struktur hirarki untuk elemen aktivitas yang dibutuhkan pada subsistem input disajikan pada Gambar 8. Karakteristik elemen aktivitas yang dibutuhkan
berdasarkan nilai driver power-dependence pada subsistem input dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 8 Struktur hierarki subsistem input dari elemen aktivitas yang dibutuhkan
E1. Penyediaan saprodi organik
E2. Penyediaan alsintan
E3. Penyediaan modal
E4. Penyediaan tenaga kerja
E9. Pemberdayaan kelompok tani
E8. Monitoring lapangan E7. Pendampingan
E5. Penyuluhan E6. Pelatihan
E10. Peningkatan jumlah dan kualitas PPL
Berdasarkan struktur hirarki pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa aktivitas yang menjadi elemen kunci pada subsistem input adalah peningkatan jumlah dan
kualitas PPL E10. Untuk pengembangan pertanian padi organik diperlukan jumlah PPL yang memadai dan kualitas PPL yang menguasai teknologi input
organik. Hal tersebut akan mempengaruhi aktivitas penyuluhan E5, pelatihan E6, pendampingan E7 dan monitoring lapangan E8 bagi petani. Seluruh
aktivitas tersebut berada pada kuadran independent sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 9. Hal ini berarti bahwa aktivitas tersebut sangat penting yang akan
mempengaruhi aktivitas lainnya karena memiliki daya penggerak yang besar.
Independent Linkage
Autonomous Dependent Gambar 9 Matrik driver power-dependence subsistem input untuk elemen
aktivitas yang dibutuhkan Aktivitas penyuluhan diperlukan untuk memberikan pengetahuan kepada
petani tentang teknologi input organik. Aktivitas pelatihan diperlukan untuk melatih ketrampilan petani dalam pembuatan input organik karena pertanian padi
organik memerlukan ketrampilan membuat pupuk dan pestisida organik dengan tepat yang akan menentukan keberhasilan budidaya padi organik.
Pendampingan dan monitoring lapangan juga merupakan aktivitas yang penting. Pendampingan diperlukan setelah dilakukan pelatihan pada saat petani
membuat input organik sendiri sehingga petani dapat benar-benar trampil membuat input organik yang dapat mempengaruhi keberhasilan budidaya padi
organik. Agar program pengembangan pertanian padi organik dapat berjalan sesuai dengan rencana maka perlu dilakukan monitoring lapangan untuk
mengetahui kendala-kendala yang dihadapi berkaitan dengan penerapan teknologi input organik sehingga dapat segera dilakukan tindakan perbaikan. Agar aktivitas-
aktivitas di atas dapat dilaksanakan dengan baik maka diperlukan peningkatan jumlah dan kualitas PPL yang merupakan elemen kunci bagi terlaksananya
aktivitas-aktivitas lainnya. Saat ini jumlah PPL di Kabupaten Cianjur masih kurang dikarenakan wilayah kerja 1 orang PPL meliputi 2 – 3 desa sehingga tidak
dapat melakukan aktivitas secara intensif kepada petani. Kualitas PPL juga dirasakan masih kurang karena kurangnya pengetahuan PPL tentang teknologi
input organik.
Dengan adanya aktivitas penyuluhan dan pelatihan maka meningkatkan pemberdayaan kelompok tani E9, yang selanjutnya akan mempengaruhi
aktivitas penyediaan sarana produksi organik E1, penyediaan alat mesin pertanian untuk pembuatan input organik E2, penyediaan modal E3 dan
penyediaan tenaga kerja E4. Seluruh aktivitas tersebut berada pada kuadan
dependent yang memiliki kekuatan penggerak lemah dan ketergantungan tinggi yang berarti bahwa aktivitas tersebut dipengaruhi oleh terlaksananya aktivitas
lainnya.
e. Elemen Lembaga yang Terlibat dalam Pelaksanaan Program
Tabel 25 menyajikan lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program pengembangan pertanian padi organik pada subsistem input.
Tabel 25 Hasil perhitungan metode ISM subsistem input untuk elemen lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program
No. Sub elemen lembaga yang terlibat
Nilai Kuadran
Level Driver power
Dependency E1
E2 E3
E4 E5
E6 E7
E8 E9
E10 E11
Pemerintah Daerah Dinas Pertanian
Dinas Peternakan Lembaga PenelitianPerguruan Tinggi
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Lembaga Penyuluhan
Instansi POPT Perbankan
Lembaga Swadaya Masyarakat Kelompok tani
Organisasi petani padi organik 5
5 5
8 9
7 7
6 9
2 1
9 9
9 3
1 5
5 1
1
10 11
Dependent Dependent
Dependent Independent
Independent Independent
Independent Independent
Independent
Dependent Dependent
3 3
3 5
6 4
4 4
6 2
1
Berdasarkan level elemen lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program dapat digambarkan struktur hirarki yang disajikan pada Gambar 10.
Gambar 10 Struktur hierarki subsistem input dari elemen lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program
E11. Organisasi petani padi organik
E10. Kelompok tani
E1. Pemerintah Daerah E2. Dinas Pertanian
E3. Dinas Peternakan
E6. Lembaga Penyuluhan E7. Instansi POPT
E8. Perbankan
E4. Lembaga PenelitianPerguruan Tinggi
E5. Lembaga Pendidikan dan Pelatihan E9. Lembaga swadaya masyarakat