98
rata-rata 7,98 lebih baik kelas eksperimen dan selisih nilai tertinggi 8 antara kelas eksperimen dan kontrol.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka
implementasi yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan keterampilan
berbicara siswa antara kelas yang belajar menggunakan metode role playing tanpa dampingan guru dengan siswa yang belajar menggunakan
metode role playing dengan dampingan guru, dimana pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran keterampilan berbicara dengan metode
role playing tanpa dampingan guru lebih efektif dibandingkan dengan metode pembelajaran role playing dengan dampingan guru, karena metode
role playing tanpa dampingan guru lebih mendorong siswa untuk berekspresi dan aktif dalam pembelajaran serta lebih memberikan
kebebasan seluas-luasnya kepada siswa untuk mengembangkan potensi. Oleh karena itu, metode role playing dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dan acuan bagi guru dalam kegiatan pembelajaran keterampilan berbicara.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dan implikasi tersebut maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut:
99
1. Bagi guru Guru hendaknya menggunakan metode role playing dalam
pembelajaran bahasa Indonesia sebagai salah satu alternatif metode untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Dalam menerapkan
role playing, guru hendaknya mempersiapkan prosedur yang tepat dan waktu yang cukup dalam pembelajaran.
2. Bagi siswa Dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Indonesia dengan
metode role playing siswa diharapkan lebih berpartisipasi aktif, karena metode role playing memberikan kesempatan bagi siswa untuk
berbicara seluas-luasnya dalam menyampaikan ide, gagasan serta pendapatnya.
3. Bagi peneliti Bagi peneliti berikutnya diharapkan dapat melakukan penelitian lebih
lanjut tentang penerapan metode role playing dalam pembelajaran keterampilan berbicara.
100
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: PT Remaja Rosakarya Offset
Akhmad Sudrajad. 2010. Definisi Pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003.
Diakses dari
https:akhmadsudrajad.wordpress.com20101204definisi- pendidikan-definisi-pendidikan-menurut-uu-no-tahun-2003-
tentang-sisdiknas. Pada tanggal 1 Oktober 2015, jam 20.30 WIB.
Asri Budiningsih. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Astri Setyawati. 2014 . “Pengaruh Metode Role Playing Dalam Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SD Negeri Panjatan Kulon Progo
”. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
Darmansyah. 2010. Strategi Pembelajaran Menyenangkan Dengan Humor. Jakarta: Bumi Aksara
Djago Tarigan.1997. Pengembangan Ketrampilan Berbicara. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Fuada Hasan. 2008. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Henry Guntur Tarigan. 2008. Berbicara Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Percetakan Angkasa
Hamzah B. Uno. 2007. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara
Isnainar. 2013. “Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas XI
SMA Negeri 4 Kota Bengkulu Tahun Ajaran 2012-2013 Dengan Pendekatan
Komunikatif ”.
Tesis. Diakses
dari Httprepository.unib.ac.id851552I,II,III,2-13-isn.FI.pdf.
Pada tanggal 26 November 2015, jam 21.47 WIB.
John W. Osborne. 1993. Kiat berbicara di depan umum untuk eksekutif: jalan menuju keberhasilan. Terjemahan Walfred Andre. Jakarta:
PT Bumi Aksara Joko Santoso Anwar Efendi. 2005. Aku Mampu Berbahasa dan
Bersastra Indonesia. Surabaya: SIC