LATAR BELAKANG EFEKTIVITAS METODE ROLE PLAYING TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH PAKEM SLEMAN.

4 Untuk itu, keterampilan berbicara ini perlu mendapat perhatian khusus pada mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas. Keterampilan berbicara merupakan salah satu dari kecerdasan manusia yaitu kecerdasan verbalbahasa verbal linguistic intelligence. Menurut Gardner dalam Asri Budiningsih 2012:114 kecerdasan verbal bertanggung jawab terhadap semua hal tentang bahasa. Keterampilan berbicara merupakan salah satu aspek dari keterampilan berbahasa. Dalam keterampilan berbahasa mencakup 4 aspek, yaitu 1 keterampilan menyimak, 2 keterampilan berbicara, 3 keterampilan membaca dan 4 keterampilan menulis. Keempat-empatnya saling berkaitan. Keterkaitan antara keempat aspek keterampilan berbahasa itu dinyatakan dengan istilah catur tunggal. Ini berarti bahwa ada kaitan yang erat antara berbicara dengan menyimak, berbicara dengan menulis, dan berbicara dengan membaca Djago Tarigan, 1998 Dari hasil observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 4 maret 2015 di SMU Muhammadiyah Pakem, keterampilan bicara siswa kelas VII masih rendah, hal itu dilihat dari 32 siswa yang terdiri dari 15 siswa kelas IPA dan 17 siswa kelas IPS , hanya 40 siswa yang terampil berbicara secara aktif, artinya 60 siswa masih belum aktif berbicara. Berbicara aktif disini adalah mampu mengemukan ide-ide, pandangan-pandangan serta pemikiran tantang pokok bahasan yang akan dibicarakan . Kurangnya keterampilan berbicara siswa dikarenakan siswa masih merasa minder dan malu saat berbicara, bertanya maupun menyampaikan pendapat. Untuk itu 5 perlunya sebuah metode pembelajaran yang bisa melatih keberanian siswa untuk melatih keterampilan bicara siswa khususnya dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Dalam pembelajaran berbicara di SMA Muhammadiyah Pakem, guru sudah menggunakan metode bermain peran atau role playing. Namun peneliti ingin mengetahui apakah metode role playing efektif digunakan dalam melatih keterampilan berbicara siswa. Keterampilan berbicara, menyatakan maksud dan perasaan secara lisan, sudah dipelajari dan mungkin sekali sudah dimiliki siswa sebelum mereka memasuki sekolah. Taraf kemampuan berbicara siswa ini bervariasi mulai dari taraf baik atau lancar, sedang, gagap atau kurang.Ada siswa yang lancar menyatakan keinginan, rasa senang, sedih, sakit, atau letih. Bahkan mungkin dapat menyatakan pendapatnya mengenai sesuatu walau dalam taraf sederhana. Beberapa siswa lainnya masih takut-takut berdiri dihadapan teman sekelasnya. Bahkan tidak jarang kita lihat beberapa siswa berkeringat dingin, berdiri kaku, lupa segalanya bila ia berhadapan dengan sejumlah siswa lainnya. Kenyataan tersebut di atas hendaknya dijadikan sebagai landasan pengajaran berbicara di sekolah. Berbicara memerlukan kebebasan untuk menyampaikan pikiran tanpa beban dan tekanan. Peran seseorang juga mempengaruhi kelancaran dan rasa kepercayaan diri dalam berbicara. Kepercayaan diri sangat diperlukan dalam keterampilan berbicara, karena bisa mempengaruhi cara siswa berbicara. Namun masalah yang ditemui dalam pembelajaran berbicara di SMA Muhammadiyah Pakem adalah kurangnya kepercayaan 6 diri dan siswa masih malu tampil di depan kelas atau umum. Kurang percaya diri dan rasa malu tampil di depan kelas mungkin saja dipengaruhi oleh faktor guru. Menurut Piaget dalam Asri Budiningsih 2012: 98 perkembangan kognitif akan terjadi dalam interaksi siswa dengan kelompok sebayanya dari pada dengan orang-orang yang lebih dewasa. Siswa akan lebih merasa bebas dalam belajar jika dengan teman sebayanya tanpa ada dampingan dari seorang guru. Berdasarkan masalah di atas diharapkan guru mencari metode yang baru dalam pembelajaran berbicara. Jika biasanya dalam pembelajaran role playing, guru masih mendampingi siswa dalam pelaksanaan pembelajaran, maka peneliti memberikan alternatif pembelajaran role playing di sekolah, dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar tanpa dampingan seorang guru, artinya guru hanya sebagai pengantar pembelajaran, selanjutnya siswa belajar mandiri. Dari latar belakang, peneliti bermaksud melakukan penelitian men genai “Pengaruh Metode Role Playing Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI di SMA Muhammadiyah Pakem, Sleman.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat di identifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 7 1. Upaya pelaksanaan pembelajaran role playing pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah Pakem masih kurang efektif. 2. Keterampilan berbicara siswa khususnya pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah Pakem masih rendah. 3. Belum diketahui pengaruh role playing terhadap keterampilan berbicara dalam mata pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas XI SMA Muhammadiyah Pakem.

C. PEMBATASAN MASALAH

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian ini dibatasi pada pada Pengaruh Metode Role Playing dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Terhadap Keterampilan Berbicara pada Siswa Kelas XI SMA Muhammadiyah Pakem.

D. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah ada perbedaan kemampuan berbicara siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia antara kelas yang belajar menggunakan metode role playing dengan guru dan kelas yang belajar menggunakan metode role playing tanpa guru di kelas XI SMA Muhammadiyah Pakem? 8 2. Bagaimana pengaruh metode role playing dengan dampingan guru dan kelas yang belajar menggunakan metode role playing tanpa dampingan guru dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia terhadap kemampuan berbicara siswa kelas XI SMA Muhammadiyah Pakem?

E. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui perbedaan kemampuan berbicara siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia antara kelas yang belajar menggunakan metode role playing dengan guru dan kelas yang belajar menggunakan metode role playing tanpa guru di kelas XI SMA Muhammadiyah Pakem, dan 2. Mengetahui pengaruh metode role playing dengan dampingan guru dan kelas yang belajar menggunakan metode role playing tanpa dampingan guru dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia terhadap kemampuan berbicara siswa kelas XI SMA SMA Muhammadiyah Pakem. 9

F. MANFAAT PENELITIAN

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Manfaat Teoretis a. Secara teoretis, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi metode yang inovatif, yaitu penggunaan metode role playing dalam pembelajaran berbicara. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dan membantu para siswa dalam meningkatkan kemampuan berbicara. b. Bagi Pengajar Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan bagi guru dalam penggunaan metode role playing pada pembelajaran berbicara dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. c. Bagi Peneliti Mengetahui efektivitas metode role playing dalam pelajaran bahasa Indonesia dalam meningkatkan kemampuan berbicara.

G. DEFINISI OPERASIONAL

Untuk menghindari kemungkinan meluasnya penafsiran terhadap permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka perlu

Dokumen yang terkait

DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V Meningkatkan Kemampuan Memahami Isi Teks Dialog Dengan Menggunakan Strategi Role Playing Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 03 Nu

0 3 17

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog

0 1 15

PENDAHULUAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog 02 Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 6

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog

0 2 15

PENDAHULUAN Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VI SD Negeri 3putatnganten Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 6

NO NAMA SISWA Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VI SD Negeri 3putatnganten Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 47

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Menggunakan Metode Role Playing pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V di SD Negeri 01 Malanggaten Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CITRASARI.

0 2 39

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI KELAS IV SD

0 0 10

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS III MIN 7 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 103