Pembelajaran Role Playing Dengan Guru

22 Peranan Guru dalam belajar konstruktivistik membantu agar proses pengkontruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancar. Guru tidak mentranferkan pengetahuan yang telah dimilikinya, melainkan membantu siswa untuk membentuk pengetahuannya sendiri. Guru dituntut untuk lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang siswa dalam belajar. Guru dalam pembelajaaran role playing berperan sebagai fasilitator, bertugas untuk menyajikan dan memfasilitasi pemahaman tentang aturan dalam role playing. Sedangkan peran siswa dalam pembelajaran role playing adalah mengkonstruksi serta menghayati peran yang dijalankan dengan mengekspresikan dan melatih emosional. Sedangkan peran guru dalam pembelajaran role playing adalah membantu dan mendampingi siswa dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini guru hanya mendampingi siswa dan memberikan instruksi di awal pembelajaran tanpa membantu siswa dalam pembelajaran, artinya tugas guru disini adalah mendampingi dan mengawasi siswa dalam bermain peran agar suasana tetap kondusif. Sedangkan peran siswa adalah mengekspresikan dan menghayati sesuai dengan tokoh dalam peran yang dimainkan, selanjutnya siswa dibebaskan untuk berekspresi dan memerankan peran sesuai dengan imajinasi mereka sendiri. Jadi dalam pembelajaran role playing di sini, guru tidak campur tangan dalam pembelajaran bermain peran siswa. Setelah memberikan instruksi, 23 guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih memainkan peran sesuai dengan tema yang sudah di bagikan kepada setiap kelompok. Langkah pembelajaran role playing tanpa dampingan guru adalah sebagai berikut : 1 Guru masuk kelas mamberikan sambutan serta memberikan instruksi kepada siswa tentang pembelajaran role playing yang akan dilaksanakan. 2 Siswa dibagi menjadi dua kelompok, satu kelompok memainkan drama tradisional dan kelompok lain memainkan drama modern. 3 Siswa dengan kelompoknya membaca naskah dialog dan memahami peran yang akan diperankan secara mandiri. 4 Guru mengawasi proses pembelajaran agar tetap kondusif, namun tidak ikut membantu siswa berlatih. 5 Siswa berlatih drama dengan bebas memilih tempat yang dirasa nyaman untuk berlatih masih dalam lingkungan sekolah. Setelah selesai berlatih masing-masing kelompok maju menampilkan drama secara bergantian. 6 Berdiskusi, kelompok yang sedang tidak tampil bertugas mengamati dan memberikan komentar kepada kelompok yang tampil di depan. 24

B. Hakikat Keterampilan Berbicara

1. Pengertian dan Karakteristik Keterampilan Berbicara

a. Pengertian Keterampilan berbicara

Keterampilan berasal dari kata terampil yang artinya cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Keterampilan adalah kecakapan dalam melaksanakan tugas, dalam arti bahasa keterampilan merupakan kecakapan seseorang untuk memakai bahasa dalam menulis, membaca, menyimak, atau berbicara. Sedangan dalam arti tematis merupakan kesanggupan pemakai bahasa untuk menanggapi secara betul stimulus lisan atau tulisan menggunakan pola gramatikal dan kosakata secara tepat, menerjemahkan dari satu bahasa ke bahasa lain, dan sebagainya. Selanjutnya menurut Yudha dan Rudyanto dalam Yani Zuhriyah, 12: 2012 keterampilan adalah kemampuan anak dalam melakukan berbagai aktivitas seperti motorik, berbahasa, sosial-emosional, kognitif, dan efektif nilai- nilai moral. Menurut Djago Tarigan 1997: 34 berbicara merupakan keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. Dalam penyampaian pesan kepada pendengar, perlu adanya media yang digunakan agar maksud dapat disampaikan dengan baik. Media yang tepat untuk mengungkapkan sesuatu, pikiran atau pendapat adalah bahasa lisan berbicara.

Dokumen yang terkait

DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V Meningkatkan Kemampuan Memahami Isi Teks Dialog Dengan Menggunakan Strategi Role Playing Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 03 Nu

0 3 17

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog

0 1 15

PENDAHULUAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog 02 Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 6

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog

0 2 15

PENDAHULUAN Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VI SD Negeri 3putatnganten Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 6

NO NAMA SISWA Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VI SD Negeri 3putatnganten Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 47

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Menggunakan Metode Role Playing pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V di SD Negeri 01 Malanggaten Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CITRASARI.

0 2 39

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI KELAS IV SD

0 0 10

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS III MIN 7 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 103