Pengertian Metode Role Playing

15 kehidupan sehari-hari. Role Playing dalam penelitian ini adalah mengekspresikan dialog para tokoh dalam pementasan drama dengan menggunakan gerak-gerik, mimik dan intonasi sesuai dengan watak tokoh drama.

3. Tujuan dan Manfaat Metode Role Playing

Sebuah metode pembelajaran harus memiliki tujuan dan manfaat yang jelas sebelum digunakan. Adapun tujuan metode role playing menurut Sudjana 2005: 134 adalah untuk mengenalkan peran-peran dalam dunia nyata kepada peserta didik. Peserta didik dilatih untuk bermain peran sesuai dengan tokoh yang ada guna memberikan pengalaman kepada siswa untuk memahami tokoh dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut Hamzah B. Uno 2007: 26 bermain peran sebagai suatu model pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa menemukan makna jati diri di dunia sosial dan memecahkan dilema dengan bantuan kelompok. Selain tujuan role playing juga mempunyai manfaat. Menurut Hamzah B. Uno 2007: 28 melalui bermain peran, siswa dapat meningkatkan kemampuan untuk mengenal perasaannya sendiri dan perasaan orang lain. Mereka memperoleh cara berperilaku baru untuk mengatasi masalah seperti dalam dalam permainan perannya dan dapat meningkatkan keterampilan memecahkan masalah. Menurut Sudjana 2005: 134 role playing dapat merangsang pendapat peserta didik dan menemukan kesepakatan bersama tentang 16 ketepatan, kekurangan, dan pengembangan peran-peran yang dialami dan diamatinya. Selain untuk mengenalkan peran kepada peserta didik, metode role playing juga dirasa efektif untuk mengembangkan potensi siswa dalam mengembangkan bakat siswa dalam penghayatan dan penguasaan peran. Menurut Hamzah B. Uno 2007: 26 proses bermain peran ini dapat memberikan contoh kehidupan perilaku manusia yang berguna sebagai sarana bagi siswa untuk: 1 menggali perasaannya, 2 memperoleh inspirasi dan pemahaman yang berpengaruh terhadap sikap, nilai, dan persepsinya, 3 mengembangkan keterampilan dan sikap dalam memecahkan masalah, dan 4 mendalami mata pelajaran dengan berbagai macam cara.

4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Role Playing

Sebuah metode pembelajaran tidak semuanya bagus, baik buruknya sebuah metode tergantung pada tujuan, siapa dan kapan pelaksaan metode itu diterapkan. Adapun kelebihan dan kelemahan metode role playing menurut Miftahul Huda 2014: 210-211 sebagai berikut: a. Kelebihan 1 Dapat memberikan kesan pembelajaran yang kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa. 2 Bisa menjadi pengalam belajar menyenangkan yang sulit untuk dilupakan. 17 3 Membuat suasana kelas menjadi lebih dinamis dan antusiastis. 4 Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan. 5 Memungkinkan siswa untuk terjun langsung memerankan sesuatu yang akan dibahas dalam proses belajar. b. Kelemahan 1 Banyaknya waktu yang dibutuhkan. 2 Kesulitan menugaskan peran tertentu kepada siswa jika tidak dilatih dengan baik. 3 Ketidakmungkinan menerapkan RPP jika suasana kelas tidak kondusif. 4 Membutuhkan persiapan yang benar-benar matang yang akan menghabiskan waktu dan tenaga. 5 Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui strategi ini. Dari kelebihan di atas pembelajaran role playing dapat memberikan kesan pembelajaran yang kuat dan menyenangkan yang sulit untuk dilupakan, artinya siswa lebih berkesan dalam pembelajaran karena siswa perperan langsung memainkan tokoh dalam drama sehingga siswa lebih mudah mengingatnya. Selain itu juga bisa menumbuhkan rasa kebersamaan dan antusiasme yang tinggi karena dalam suatu pementasan drama dibutuhkan latihan dan kerjasama yang baik untuk menciptakan kekompakan suatu kelompok. 18 Selain mempunyai kelebihan, metode role playing juga mempunyai kelemahan yaitu membutuhkan banyak waktu dalam pementasan drama karena dibutuhkan latihan yang cukup sampai siswa benar benar memahami isi, jika waktu dibatasi hal tersebut akan berpengaruh pada hasil, misalnya siswa kurang memahami isi materi serta belum hafal dengan naskah drama. Suasana kelas yang tidak kondusif juga ikut berpengaruh terhadap proses pembelajaran.

5. Landasan Teoretik Role Playing

Proses belajar kontruktivistik secara konseptual dipandang dari pendekatan kognitif, bukan sebagai perolehan informasi yang berlangsung satu arah dari luar kedalam diri siswa, melainkan sebagai pemberian makna oleh siswa kepada pengalamannya melalui proses asimilasi dan akomodasi. Pemberian makna terhadap objek dan pengalaman oleh individu tersebut tidak dilakukan secara sendiri- sendiri oleh siswa, melainkan melalui interaksi dalam jaringan sosial yang unik, yang terbentuk baik dalam budaya kelas maupun diluar kelas. Pendekatan konstruktivistik menekankan bahwa peranan utama dalam kegiatan belajar adalah aktifitas siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Segala sesuatu seperti bahan, media, peralatan, lingkungan, dan fasilitas lainnya disediakan untuk membantu pembentukan tersebut Asri Budiningsih, 2012: 58. Dalam role playing siswa merupakan subjek pembelajaran yang aktif, bertujuan untuk menjadikan pembelajaran bermakna serta

Dokumen yang terkait

DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V Meningkatkan Kemampuan Memahami Isi Teks Dialog Dengan Menggunakan Strategi Role Playing Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Muhammadiyah 03 Nu

0 3 17

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog

0 1 15

PENDAHULUAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog 02 Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 6

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Metode Pembelajaran Role Playing Siswa Kelas IV SD Negeri Godog

0 2 15

PENDAHULUAN Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VI SD Negeri 3putatnganten Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 6

NO NAMA SISWA Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas VI SD Negeri 3putatnganten Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 2 47

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Berbicara Dengan Menggunakan Metode Role Playing pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V di SD Negeri 01 Malanggaten Kebakkramat Karanganyar Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 10

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CITRASARI.

0 2 39

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI KELAS IV SD

0 0 10

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS III MIN 7 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 103